12 Tips dan Jenis Bisnis Fashion yang Mudah dan Menjanjikan

Apakah Anda seorang pengusaha bisnis fashion yang ingin membawa bisnis Anda ke tingkat berikutnya? Apakah Anda bermimpi untuk mengembangkan merek Anda dan menjangkau audiens yang lebih luas?

Mengembangkan bisnis fashion bisa menjadi tugas yang menakutkan, tetapi dengan rencana yang tepat, Anda bisa meraih kesuksesan.

Mulai dari membangun identitas merek hingga membangun basis pelanggan setia, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengembangkan bisnis fashion.

Pada artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah penting yang perlu Anda ambil untuk mengembangkan bisnis fashion Anda.

Baik Anda baru memulai atau sudah berkecimpung di industri ini selama bertahun-tahun, tips dan wawasan kami akan membantu Anda menghadapi tantangan dan mencapai tujuan Anda. Jadi, mari selami dan temukan cara membawa bisnis fashion Anda ke tingkat berikutnya.

Jenis-jenis Bisnis Fashion

Jenis-jenis Bisnis Fashion

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bisnis fashion berkembang? Dari merek-merek mewah kelas atas hingga peritel fashion cepat saji, usaha fashion sangat beragam dan kompleks. Namun, apa sebenarnya jenis-jenis bisnis fashion yang berbeda itu?

Bisnis Fashion adalah industri global yang menghasilkan pendapatan miliaran setiap tahun. Ini mencakup segala hal mulai dari pakaian dan aksesori hingga produk kecantikan dan gaya hidup.

Dengan banyaknya pemain yang terlibat dalam industri ini, mungkin sulit untuk melacak berbagai jenis bisnis fesyen dan bagaimana mereka beroperasi.

Memahami berbagai jenis bisnis fashion sangat penting bagi siapa saja yang ingin bekerja di industri ini atau memulai merek fesyen mereka sendiri.

Pada artikel ini, kami akan membahas berbagai jenis bisnis fashion dan karakteristik unik yang membedakannya. Apakah Anda tertarik dengan pakaian jalanan atau mewah, ada model bisnis fashion yang tepat untuk Anda.

1. Bisnis Menjahit Baju

Pernahkah anda membeli baju yang ternyata tidak sesuai dengan ukuran anda atau ingin membuat baju sendiri bagi acara penting? Penjahit profesional biasanya menjadi rujukan bagi seseorang yang ingin mengkreasikan sendiri busananya atau merapikan baju yang telah dibeli sebelumnya.

Meskipun sering dianggap remeh, namun keahlian tangan dan ketelitian mereka mampu membuat busana yang cantik dengan pilihan kain yang dibawa oleh pelanggan, bisnis menjahit ini juga dibagi ke dalam beberapa kategori.

Jenis pertama adalah usaha modiste dimana penjahit hanya khusus membuat baju wanita untuk berbagai ukuran dan keperluan, mulai dari baju pesta hingga baju formal, semua bisa ditangani oleh penjahit modiste.

Biasanya mereka melakukan semua pekerjaan baju secara sendirian, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan biasanya.

Sedangkan kategori kedua adalah penjahit tailor yang khusus mengurus pakaian laki-laki, biasanya berupa jas formal yang dipakai untuk berbagai keperluan atau membantu membuat celana yang sesuai dengan keinginan.

Penjahit tailor juga dibagi ke dalam beberapa kategori, yakn hard atau soft tailor, tergantung dari produk yang dihasilkan untuk konsumen.

Kategori penjahit lainnya yang mungkin jarang anda temukan adalah Haute Couture yang khusus membuat busana dengan detail yang rumit, potongan yang membentuk tubuh, serta menggunakan bahan pakaian yang mahal.

Sehingga dibutuhkan ketelitian dan pengalaman khusus dari penjahit untuk membuat busana yang indah sesuai keinginan konsumen.

2. Usaha Atelier

Seorang penjahit yang terkenal dan mempunyai banyak konsumen mungkin saja menambah ranah usahanya dengan menjalani usaha atelier.

Pada usaha ini, penjahit mengerjakan beberapa orang tambahan untuk menjahit baju berdasarkan jumlah pesanan dan biasanya cukup banyak, sehingga tidak cukup dikerjakan oleh satu orang.

Jumlah pegawai dan pesanan yang semakin banyak tentunya akan membutuhkan peralatan yang lebih banyak guna menunjang kebutuhan produksi.

Salah satunya adalah luas bangunan yang lebih lebar dan lapang, sehingga bisa digunakan untuk menampung pesanan konsumen, bahan, bahkan menjadi tempat untuk melakukan konsultasi dengan konsumen sebelum memutuskan produk yang akan dibuat.

3. Bisnis Butik

Akhir-akhir ini bisnis fashion semakin berkembang pesat berkat usaha dari bisnis butik yang terus memasarkan produknya melalui marketplace atau social media.

Bisnis butik biasanya menyajikan busana untuk gender tertentu dengan ukuran dan model yang beragam, sehingga target konsumen bisa memilihnya sesuai kebutuhan.

Salah satu keunggulan dari bisnis butik adalah model busananya yang lebih beragam dan anti mainstream dibandingkan pusat perbelanjaan besar, sehingga cocok bagi seseorang yang ingin tampil beda dan trendy.

Selain menjual berbagai jenis baju berbagai ukuran dan gaya, maka anda akan menemukan berbagai aksesoris tambahan yang dijual, seperti ikat pinggang, tas, sepatu, sandal, dan lain sebagainya, sehingga anda tidak perlu belanja di tempat lain.

Bisnis butik sendiri bisa ditemui di berbagai tempat, mulai dari pinggir jalan, pameran busana, atau internet saat anda melakukan pencarian menggunakan kata kunci tertentu.

Jenis bisnis butik sendiri bermacam-macam, mulai dari butik mewah yang hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja, butik busana muslim yang menjual baju islami yang cantik, serta butik remaja yang trendy dan kekinian.

4. Reseller dan Dropship Produk Fashion

Memulai bisnis fashion tidak harus mempunyai modal yang banyak, dengan keahlian berjualan yang tepat, maka anda bisa memulai bisnis fashion dengan menjadi reseller dan dropship.

Melalui dua jenis pemasaran ini, anda tidak perlu mempunyai modal untuk menjual produknya, namun cukup memasarkannya melalui mulut ke mulut atau melalui media sosial yang dimiliki.

Sebelum memulai menjadi reseller dan dropship produk fashion, anda bisa memulainya dengan mencari brand fashion yang sesuai dengan target konsumen anda, apakah untuk anak-anak, remaja, atau orang dewasa dengan berbagai kebutuhan baju.

Anda tidak perlu harus memilih brand fashion besar yang sudah mempunyai nama besar, namun cukup merk busana yang mempunyai bahan yang bagus, desain yang menarik, serta harga yang murah, maka mampu memikat konsumen.

Kemudian setelah menemukan brand yang tepat dengan model busana yang disukai target konsumen, maka anda bisa menghubungi brand tersebut untuk bertanya mengenai peluang menjadi reseller atau dropship produk fashion.

Jika mereka sudah setuju, maka anda bisa bertanya mengenai alur penjualan produk melalui reseller serta meminta beberapa sampel baju yang dibutuhkan.

Setelah sampel berhasil dibawa pulang, maka anda bisa memulai membuat atau membagikan konten promosi untuk memikat perhatian konsumen untuk membelinya.

Namun, apabila anda berniat untuk menjadi reseller bisnis fashion, maka anda bisa menyiapkan modal yang cukup untuk membeli beberapa produk dan kemudian tempat khusus untuk memajang baju yang telah dibeli sebelumnya.

Tentukan harga jual yang terjangkau namun tidak merugikan anda, sehingga bisnis fashion sebagai reseller bisa berkembang pesat.

5. Affiliate Produk Fashion

Anda hobi membeli baju baru atau mengikuti trend fashion terbaru sehingga dianggap boros di mata banyak orang? tidak perlu sedih, anda bisa mengubah hobi anda menjadi sesuatu yang menghasilkan, salah satunya adalah dengan menjadi affiliate produk fashion.

Bisnis fashion ini cocok bagi influencer yang bergerak di bidang busana atau seseorang yang hobi belanja baju murah dan bergaya, sehingga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari tautan yang dibagikan dan digunakan pengikut anda untuk belanja.

Guna memulai langkah sebagai affiliate produk fashion, maka anda bisa memulai dengan menentukan target konsumen yang dituju, pastikan mereka mempunyai rentang usia yang sama dengan anda, sehingga bisa memahami konten yang anda sajikan.

Kemudian tentukan jenis konten yang akan disajikan di hadapan pengguna social media, apakah konten ulasan produk fashion, rekomendasi baju yang trendy, atau tips dan trik memilih busana yang sesuai bentuk tubuh dan kebutuhan.

Jangan lupa juga untuk memilih saluran social media yang akan digunakan, anda bisa menggunakan Instagram, Tiktok, serta Twitter tergantung dari jenis konten yang suka anda buat.

Jangan lupa juga untuk melakukan optimasi akun social media dengan memilih mode kreator dan membuat profil yang mudah dicari di halaman pencarian agar mudah ditemukan oleh pengguna social media.

Jika sudah selesai, maka anda bisa membagikan konten tersebut ke akun social media yang dimiliki, pada awalnya anda mungkin belum mempunyai banyak pengikut, namun seiring dengan berjalannya waktu dan strategi yang tepat, maka anda bisa mendapatkan jumlah pengikut yang terus bertambah serta hasil affiliate yang menguntungkan.

Pastikan juga untuk mengecek kinerja konten secara rutin, sehingga anda bisa mengetahui perkembangan akun anda serta menentukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan target konsumen yang dituju.

6. Bisnis Baju Bekas

Mahalnya harga baju serta keinginan untuk bergaya dengan budget terbatas, menjadikan banyak orang akhirnya memilih berburu baju bekas.

Kegiatan thrifting ini biasanya digemari anak muda yang ingin tampil trendy namun belum memiliki budget untuk membeli baju yang lebih mahal.

Selain itu, jika anda beruntung maka akan mendapatkan baju bekas dari brand kenamaan dengan harga murah, sehingga dapat meningkatkan nilai diri anda atau pakaian yang unik sehingga bisa dikemas sesuai dengan gaya anda.

Tingginya minat pada baju bekas ini, juga bisa menjadi peluang bagus bagi anda untuk memulai bisnis baju bekas.

Sebelum memulai usaha ini, anda bisa memilih supplier yang berasal dari dalam dan luar negeri yang biasanya akan mengirimkan berbagai baju bekas dalam jumlah yang ditentukan.

Kemudian jika sudah sampai, maka anda bisa memilah dan memilih baju yang layak dijual dan sesuai dengan minat target konsumen anda.

Anda juga harus mencuci dan menyetrika baju tersebut sebelum akhirnya digunakan untuk pemotretan produk dan dikemas untuk dikirim ke konsumen.

Berbagai hasil foto produk tersebut bisa anda unggah di akun social media anda sebagai media promosi atau katalog bagi konsumen yang hendak membeli langsung di lapak anda.

Biasanya pedagang baju bekas menjual barangnya di pasar pada hari tertentu atau malah telah memiliki lapak di pusat perbelanjaan.

cara memulai bisnis fashion

Cara Mengembangkan Bisnis Fashion

Apakah Anda menyukai dunia busana dan bermimpi untuk memulai bisnis fesyen Anda sendiri? Memulai bisnis fashion bisa menjadi usaha yang menantang dan mengasyikkan, tetapi dari mana Anda memulainya?

Industri fashion adalah pasar yang sangat kompetitif, dan memulai bisnis fesyen membutuhkan lebih dari sekadar selera yang bagus. Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang industri, tren pasar, dan strategi bisnis agar bisa sukses.

Jika Anda serius ingin memulai bisnis fashion, Anda harus memiliki rencana. Mulai dari menciptakan identitas merek hingga membangun basis pelanggan yang kuat, ada banyak langkah yang harus dilakukan untuk meluncurkan bisnis fesyen yang sukses.

Dalam artikel ini, kami akan memandu Anda melalui langkah-langkah penting dan memberi Anda kiat-kiat berharga untuk membantu Anda memulai bisnis fashion dengan langkah yang benar.

1. Lakukan Analisa Produk

Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai bisnis fashion dari awal adalah melakukan analisa produk.

Cara ini dilakukan untuk menentukan target konsumen serta jenis busana yang disukai, kebiasaan yang dilakukan, serta jenis pekerjaan pembeli, sehingga anda bisa menjual lebih banyak produk ke pembeli.

Anda bisa memulai analisa dengan melakukan riset di Google trend dan mengecek peluang usaha di internet yang memiliki banyak peminat namun belum memiliki banyak kompetitor.

Selain itu, anda juga bisa melakukan survey ke konsumen, caranya adalah dengan mengunjungi pameran produk fashion untuk berbagai kalangan, serta melakukan diskusi dengan pecinta fashion di social media atau secara langsung, sehingga bisa mengambil ide dan inovasi dari keresahan mereka.

2. Pahami Target Pasar yang Dituju

Setelah mengetahui target konsumen yang diinginkan serta jenis baju yang akan dikembangkan, maka anda bisa melanjutkan dengan memahami target pasar yang dituju.

Dengan memahami target pasar tersebut tentunya akan memudahkan untuk mengetahui jenis busana yang sesuai serta strategi promosi yang sesuai.

Anda bisa melakukan analisa tersebut dengan menyelam ke kebiasaan konsumen serta mengetahui demografi pembeli, mulai dari daya beli, jenis fashion yang sering dibeli, serta budget yang disediakan dalam membeli baju, sehingga anda bisa menjual produk anda sesuai dengan daya beli mereka.

Guna memahami target pasar yang dituju, anda juga bisa membuat asumsi konsumen, mempelajari kompetitor yang menjual produk yang serupa, melakukan komunikasi dengan calon pembeli, serta membuat buyer persona yang sesuai.

3. Perhatikan Pergerakan Kompetitor

Mempelajari pergerakan kompetitor juga perlu diperhatikan dalam merencanakan bisnis fashion, sehingga anda bisa masuk ke celah persaingan yang tidak mereka miliki serta mengambil konsumen yang belum tersentuh.

Anda bisa melakukan analisa pergerakan kompetitor melalui berbagai cara, pertama adalah melakukan pencarian di social media atau marketplace mengenai jenis bisnis fashion yang akan dikembangkan, kemudian anda akan mendapatkan berbagai akun social media dan e-commerce kompetitor yang bisa dipelajari.

Dari situ, anda bisa mempelajari pergerakan kompetitor, mulai dari jenis produk yang dijual, jenis konsumen yang dimiliki, serta rata-rata harga produk.

Sedangkan jika anda melakukan analisa pergerakan kompetitor di social media, maka anda bisa mengetahui celah kekurangan mereka serta pendapat konsumen mengenai brand tersebut, sehingga bisa anda gunakan sebagai keunggulan produk anda.

Berbagai data tersebut bisa anda kumpulkan dan olah kembali untuk menghasilkan informasi dan kesimpulan yang berharga bagi pengembangan bisnis anda.

Anda juga bisa mengelompokkan kompetitor ke dalam beberapa kategori, misalnya kompetitor utama yang memiliki target konsumen yang sama, sekunder yang menjual produk yang sama namun dengan pembeli yang berbeda, serta tersier yang tidak berhubungan langsung dengan target anda namun tidak menghasilkan produk yang serupa.

4. Buat Rencana Bisnis

Setelah berbagai data telah disiapkan dengan matang, maka anda bisa memulai rencana bisnis anda, seperti mengetahui jenis baju yang akan dijual serta target konsumen yang dituju.

Rencana bisnis ini juga penting untuk mengetahui tujuan dari usaha anda serta membantu saat anda menawarkan proposal bisnis ke investor atau saat mengajukan pinjaman dari bank.

Pada proses pembuatan rencana bisnis, maka anda bisa memulainya dengan menjelaskan misi dan visi usaha anda dan membuatnya yang berbeda dengan kompetitor lain yang bergerak di bidang serupa.

Sehingga nantinya anda akan mengetahui kelebihan produk anda yang dapat memikat konsumen serta kekurangan yang akan menjadi pengembangan usaha anda.

Dengan berbagai manfaat yang diberikan pada proposal rencana bisnis ini, maka tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi dan ahli di bidanganya untuk mendapatkan saran dan pendapat yang terbaik.

Anda juga perlu teliti dalam memasukkan data yang diperlukan sehingga tidak gelagapan saat melakukan presentasi di depan investor.

5. Persiapkan Modal yang Cukup

Setelah berhasil menjaring investor yang tertarik pada usaha anda, maka anda juga perlu memastikan suntikan dana tersebut sudah cukup untuk merancang bisnis fashion.

Modal tersebut tidak hanya digunakan dalam proses pembuatan produk, namun juga akan dipakai setelah produk dilepas di pasaran dan promosi yang dilakukan untuk menjaring konsumen.

Budget pertama yang akan digunakan adalah modal untuk proses pembuatan produk, misalnya melakukan konsultasi dengan desainer yang profesional di bidangnya, membuat rancangan produk, serta melakukan survey untuk mendapatkan penjahit yang sesuai keinginan dan hasil yang sesuai.

Kemudian anda juga perlu mempersiapkan modal untuk membeli berbagai bahan busana yang akan dipakai serta berbagai alat yang dibutuhkan, dimana keduanya akan membutuhkan modal yang tidak sedikit dan memakan banyak biaya.

Anda juga perlu mempertimbangkan biaya untuk mengangkat karyawan yang akan memasarkan produk, memikirkan rencana promosi, serta menyewa tempat untuk mereka bekerja dan membuat tempat yang nyaman untuk produktif.

Setelah produk selesai dibuat, maka anda juga perlu memikirkan cara untuk memasarkan produk yang dimiliki.

Misalnya saja menyewa model dan fotografer profesional untuk mengambil foto produk anda agar terlihat menarik.

Kemudian hasilnya akan digunakan untuk materi promosi di berbagai akun social media dan marketplace yang dimiliki serta merancang strategi pemasaran yang tepat untuk menjaring konsumen.

6. Rancang Branding Produk

Banyaknya bisnis fashion yang mengembangkan produk yang sama, tentunya membuat anda harus memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan kompetitor lainnya.

Sehingga branding produk sangan penting agar brand anda bisa diterima oleh konsumen dan masyarakat luas.

Pada proses pembuatan branding produk, anda bisa merancangnya sendiri berdasarkan data yang dimiliki atau melakukan konsultasi dengan ahli dan profesional di bidangnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk merancang branding produk adalah memilih warna khas dan logo sesuai, sehingga bisa dipasang di berbagai konten promosi dan foto produk yang mudah diingat oleh konsumen.

Anda bisa membuat logo dari berbagai karakter, hewan, atau jenis tulisan yang sesuai dengan produk anda.

Pemilihan warna juga penting dalam proses pembuatan branding produk, agar membuat konsumen memiliki ikatan dengan brand yang anda miliki.

Misalnya warna emas, hitam, perak cocok untuk digunakan brand fashion yang memiliki kesan elegan dan mahal, sedangkan warna-warna cerah seperti kuning, merah muda, dan biru cocok digunakan untuk produk baju yang menyasar kalangan anak remaja.

Anda juga sebaiknya menyusun cara komunikasi dengan konsumen, apakah menggunakan pendekatan yang formal atau mengikuti trend anak muda, sehingga produk anda bisa diterima oleh konsumen.

Hasil dari branding produk tersebut bisa diterapkan di berbagai social media yang dimiliki serta saat promosi secara langsung di hadapan pembeli.

Apa contoh bisnis fashion yang menjanjikan?

1. Bisnis Menjahit Baju
2. Usaha Atelier
3. Bisnis Butik
4. Reseller dan Dropship Produk Fashion
5. Affiliate Produk Fashion
6. Bisnis Baju Bekas

Annisa Ismi, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 3+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like