Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Bisnis Startup di Indonesia

Mendapatkan pendanaan untuk startup di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Persaingan ketat, investor yang selektif, dan tantangan ekonomi adalah beberapa rintangan yang harus dihadapi para pengusaha muda.

Namun, jangan khawatir! Dengan strategi yang tepat dan persiapan matang, peluang untuk meraih pendanaan terbuka lebar.

Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda dalam mengarungi dunia investasi bisnis startup di Indonesia. Mulai dari langkah awal dalam membentuk startup hingga strategi pemasaran dan pengembangan bisnis, artikel ini akan membahas semua aspek penting dalam memulai bisnis startup di Indonesia. Selain itu, kami juga akan membahas secara mendalam tentang pentingnya manajemen keuangan dalam startup finance, termasuk pengelolaan modal, perencanaan keuangan, dan strategi pendanaan yang efektif. Dengan panduan lengkap ini, Anda akan siap untuk memulai dan mengembangkan bisnis startup Anda di Indonesia.

Memahami Dunia Investasi Startup

Sebelum kita membahas langkah-langkah konkret untuk mendapatkan pendanaan, penting untuk memahami dasar-dasar dunia investasi startup. Apa itu sebenarnya pendanaan?

Mengapa investor tertarik pada startup? Apa saja jenis-jenis pendanaan yang tersedia? Pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi titik awal kita.

Investasi startup, secara sederhana, adalah pemberian dana oleh investor kepada sebuah perusahaan rintisan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Investor bisa berupa individu, perusahaan, atau lembaga keuangan. Mereka mencari startup dengan potensi pertumbuhan tinggi, tim yang solid, dan model bisnis yang inovatif.

Ada beberapa jenis pendanaan yang umumnya ditawarkan kepada startup, yaitu:

Baca Juga: Cara Tepat Menyelesaikan Masalah dalam Pekerjaan

Bootstrapping:

Bootstrapping adalah strategi membangun sebuah bisnis dengan mengandalkan sumber daya internal yang dimiliki oleh pemilik atau pendiri bisnis tersebut.

Artinya, bisnis dikembangkan tanpa atau dengan sedikit ketergantungan pada modal eksternal seperti investasi atau pinjaman.

Inti dari Bootstrapping:

  • Modal Sendiri: Menggunakan uang pribadi atau tabungan untuk membiayai bisnis.
  • Sumber Daya Internal: Mengoptimalkan sumber daya yang ada, seperti keahlian, jaringan, dan aset pribadi.
  • Pendapatan Otomatis: Membiayai pertumbuhan bisnis dengan pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis itu sendiri.
  • Kemandirian: Tidak berbagi kepemilikan atau menanggung beban utang.

Kelebihan Bootstrapping:

  • Kemandirian penuh: Pengusaha memiliki kendali penuh atas bisnis.
  • Penghematan biaya: Tidak perlu membayar bunga atau berbagi keuntungan dengan investor.
  • Pengalaman berharga: Belajar dari kesalahan dan keberhasilan secara langsung.
  • Motivasi tinggi: Memiliki kepentingan pribadi yang besar dalam kesuksesan bisnis.

Kekurangan Bootstrapping:

  • Pertumbuhan lambat: Pertumbuhan bisnis mungkin lebih lambat dibandingkan dengan model bisnis yang menggunakan investasi.
  • Risiko tinggi: Kegagalan bisnis dapat berdampak besar pada keuangan pribadi.
  • Keterbatasan sumber daya: Modal dan sumber daya yang terbatas dapat menghambat pertumbuhan.

Contoh Bootstrapping:

  • Seorang desainer grafis memulai bisnis desain dengan menggunakan komputer pribadi dan perangkat lunak yang dimiliki.
  • Seorang penulis menerbitkan buku secara mandiri menggunakan platform self-publishing dan memasarkannya secara online.
  • Seorang pemilik toko online memulai bisnis dengan menggunakan modal pribadi dan mengelola semua aspek bisnis sendiri.

Intinya, bootstrapping adalah tentang membangun bisnis dengan cara yang mandiri dan efisien, dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal.

Angel investor:

Angel investor atau investor malaikat adalah individu kaya yang memberikan modal kepada bisnis rintisan atau yang sedang berkembang.

Mereka biasanya memberikan investasi awal dalam bentuk ekuitas kepemilikan atau obligasi konversi.

Peran Angel Investor:

  • Pendanaan awal: Menyediakan modal untuk startup yang masih dalam tahap awal pengembangan.
  • Bimbingan dan dukungan: Memberikan pengetahuan, pengalaman, dan jaringan bisnis kepada pengusaha.
  • Peningkatan kepercayaan: Kehadiran angel investor dapat meningkatkan kredibilitas startup di mata investor potensial lainnya.

Ciri-ciri Angel Investor:

  • Individu kaya: Memiliki kekayaan bersih yang cukup untuk berinvestasi dalam startup.
  • Minat bisnis: Memiliki ketertarikan atau pengalaman dalam industri yang dibidik oleh startup.
  • Jaringan luas: Memiliki koneksi dengan orang-orang berpengaruh dalam dunia bisnis.
  • Toleransi risiko: Bersedia mengambil risiko investasi yang tinggi dengan potensi return yang besar.

Intinya, angel investor adalah sosok penting dalam ekosistem startup yang memberikan dukungan finansial dan non-finansial untuk membantu bisnis tumbuh.

Venture capital:

Venture capital (VC) adalah sebuah entitas atau perusahaan investasi yang memberikan pendanaan kepada usaha yang biasanya berupa perusahaan rintisan atau startup.

Pendanaan yang dilakukan oleh VC dapat berbentuk uang, teknis, maupun keterampilan. VC mendapatkan dananya dari investor, lalu memberikan kepada startup yang dianggap berkembang cepat.

Cara Kerja Venture Capital:

  • Identifikasi Startup Potensial: VC mencari startup dengan ide bisnis yang inovatif dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
  • Investasi Awal: Menyediakan modal awal untuk membantu startup mengembangkan produk atau layanannya.
  • Pendampingan: Memberikan dukungan berupa keahlian manajemen, jaringan bisnis, dan strategi pengembangan bisnis.
  • Exit Strategy: VC biasanya bertujuan untuk menjual sahamnya dengan keuntungan melalui IPO (Initial Public Offering) atau akuisisi.

Ciri-ciri Venture Capital:

  • Investasi Risiko Tinggi: VC berinvestasi pada startup dengan potensi tinggi, tetapi juga dengan risiko kegagalan yang besar.
  • Jangka Panjang: VC biasanya memiliki horizon investasi jangka panjang, seringkali 5-10 tahun.
  • Fokus pada Pertumbuhan: VC mencari startup dengan potensi pertumbuhan yang eksponensial.

Intinya, venture capital adalah sumber pendanaan penting bagi startup yang ingin berkembang dengan cepat. Mereka tidak hanya memberikan modal, tetapi juga memberikan dukungan strategis dan operasional.

Crowdfunding:

Crowdfunding adalah metode pengumpulan dana untuk proyek atau usaha tertentu dengan melibatkan banyak orang.

Dana ini dikumpulkan melalui platform online atau offline, di mana individu dapat berkontribusi dengan jumlah yang bervariasi.

Bagaimana Cara Kerjanya?

  1. Ide Proyek: Seorang individu atau kelompok memiliki ide proyek yang ingin mereka wujudkan, seperti membuat film, album musik, produk baru, atau bahkan bisnis sosial.
  2. Platform Crowdfunding: Mereka membuat kampanye di platform crowdfunding seperti Kickstarter, Indiegogo, atau platform lokal lainnya.
  3. Promosi: Kampanye ini kemudian dipromosikan kepada masyarakat luas melalui media sosial, email, dan jaringan pribadi.
  4. Kontribusi: Orang-orang yang tertarik dengan proyek tersebut dapat memberikan kontribusi dana. Sebagai imbalan, mereka seringkali mendapatkan hadiah atau reward tertentu, seperti produk yang dihasilkan, akses eksklusif, atau bahkan kepemilikan saham dalam perusahaan.

Jenis-jenis Crowdfunding:

  • Reward-based crowdfunding: Kontributor mendapatkan hadiah atau produk sebagai imbalan atas kontribusinya.
  • Equity crowdfunding: Kontributor menjadi pemegang saham dalam perusahaan yang didanai.
  • Donation-based crowdfunding: Kontributor memberikan donasi tanpa mengharapkan imbalan materi.
  • Debt-based crowdfunding: Kontributor meminjamkan uang kepada proyek dan akan mendapatkan kembali uangnya dengan bunga.

Keuntungan Crowdfunding:

  • Aksesibilitas: Siapa pun dapat berkontribusi, bahkan dengan jumlah yang kecil.
  • Demokratisasi investasi: Memberikan peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam proyek yang mereka yakini.
  • Validasi pasar: Jumlah kontribusi dapat menjadi indikator minat pasar terhadap suatu produk atau ide.
  • Komunitas: Membangun komunitas pendukung di sekitar proyek.

Kekurangan Crowdfunding:

  • Tidak ada jaminan keberhasilan: Proyek crowdfunding tidak selalu berhasil mencapai target dana.
  • Persaingan tinggi: Banyak proyek crowdfunding yang bersaing untuk mendapatkan perhatian.
  • Regulasi: Regulasi terkait crowdfunding dapat berbeda-beda di setiap negara.

Contoh Crowdfunding:

  • Produk baru: Seorang penemu menciptakan gadget unik dan mencari dana untuk memproduksinya secara massal.
  • Film independen: Seorang sutradara mengumpulkan dana untuk membuat film pendek atau fitur.
  • Bisnis sosial: Sebuah organisasi non-profit mencari dana untuk membangun sekolah di daerah terpencil.

Intinya, crowdfunding adalah cara yang inovatif untuk mendanai proyek-proyek yang tidak selalu mendapatkan dukungan dari sumber tradisional seperti bank atau investor.

Incubator dan accelerator:

Incubator dan accelerator adalah dua program yang dirancang untuk membantu startup tumbuh dan berkembang.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendukung pertumbuhan startup, mereka memiliki pendekatan yang berbeda.

Incubator

  • Fokus: Tahap awal pengembangan startup.
  • Durasi: Tidak memiliki durasi tetap, bisa berlangsung beberapa tahun.
  • Dukungan: Menyediakan ruang kerja, infrastruktur dasar, akses ke mentor, dan sumber daya awal.
  • Tujuan: Membantu startup membentuk ide bisnis menjadi sebuah entitas yang layak.

Accelerator

  • Fokus: Startup dengan produk atau layanan yang sudah ada dan siap untuk berkembang cepat.
  • Durasi: Program intensif dengan durasi terbatas, biasanya beberapa bulan.
  • Dukungan: Menyediakan pendanaan, mentorship intensif, jaringan investor, dan program pelatihan.
  • Tujuan: Mempercepat pertumbuhan startup melalui program yang terstruktur dan berorientasi hasil.

Perbedaan Utama:

  • Tahap Startup: Incubator fokus pada tahap awal, sedangkan accelerator untuk startup yang sudah memiliki produk.
  • Durasi Program: Incubator lebih fleksibel dalam durasi, sementara accelerator memiliki program intensif jangka pendek.
  • Dukungan: Incubator memberikan dukungan dasar, sedangkan accelerator menawarkan dukungan yang lebih komprehensif, termasuk pendanaan.
Dunia Investasi Startup

Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Bisnis Startup di Indonesia

Adapun cara untuk bisa mendapatkan pendanaan bisnis startup di Indonesia

Membangun Startup yang Menarik Investor

Setelah memahami dasar-dasar investasi, langkah selanjutnya adalah membangun startup yang menarik perhatian investor. Ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari ide bisnis yang kuat hingga eksekusi yang solid.

Ide bisnis yang inovatif adalah kunci utama. Investor mencari solusi baru untuk masalah yang ada atau peluang pasar yang belum tergarap. Pastikan ide Anda memiliki potensi pasar yang besar dan dapat menghasilkan keuntungan.

Selain ide, tim yang solid juga menjadi faktor penting. Investor mencari tim yang memiliki kompetensi, pengalaman, dan semangat yang tinggi. Bangun tim yang terdiri dari orang-orang yang saling melengkapi dan memiliki visi yang sama.

Validasi pasar adalah langkah krusial berikutnya. Buktikan bahwa produk atau layanan Anda memiliki permintaan pasar. Lakukan riset pasar yang mendalam, uji coba produk, dan kumpulkan data pengguna.

Menyusun Pitch Deck yang Menakjubkan

Pitch deck adalah presentasi singkat yang digunakan untuk menarik investor. Ini adalah alat yang sangat penting dalam proses fundraising. Pitch deck yang efektif harus mampu menceritakan kisah startup Anda dengan jelas, menarik, dan persuasif.

Struktur pitch deck yang umum terdiri dari:

  • Slide cover
  • Masalah yang dipecahkan
  • Solusi yang ditawarkan
  • Model bisnis
  • Pasar sasaran
  • Tim
  • Traksi
  • Proyeksi keuangan
  • Penggunaan dana
  • Call to action

Ingat, pitch deck bukan sekadar kumpulan slide. Ini adalah cerita yang harus disampaikan dengan penuh percaya diri dan antusiasme.

Mencari dan Menarik Investor

Setelah memiliki startup yang solid dan pitch deck yang memukau, saatnya mencari dan menarik investor. Jaringan adalah kunci dalam mencari investor. Manfaatkan koneksi Anda untuk bertemu dengan potensi investor.

Hadiri acara-acara startup, konferensi, dan networking event. Bangun hubungan dengan investor dan orang-orang berpengaruh di industri Anda.

Online juga bisa menjadi tempat yang efektif untuk mencari investor. Gunakan platform crowdfunding, LinkedIn, dan media sosial untuk memperluas jaringan Anda.

Negosiasi dan Penutupan Deal

Jika berhasil menarik minat investor, tahap selanjutnya adalah negosiasi. Ini adalah proses tawar-menawar untuk menentukan syarat-syarat investasi.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam negosiasi adalah valuasi perusahaan, kepemilikan saham, hak suara, dan perlindungan investor.

Setelah mencapai kesepakatan, proses penutupan deal dimulai. Ini melibatkan penandatanganan dokumen legal, transfer dana, dan penyelesaian administrasi lainnya.

Negosiasi

Mengelola Dana dengan Bijak

Mendapatkan pendanaan adalah langkah awal. Mengelola dana dengan bijak adalah kunci keberhasilan. Buat rencana penggunaan dana yang jelas dan realistis.

Pantau pengeluaran secara ketat dan pastikan dana digunakan sesuai dengan rencana. Transparansi dan akuntabilitas adalah penting dalam mengelola dana investor.

Tips Tambahan untuk Mendapatkan Pendanaan

  • Ceritakan kisah yang menarik: Investor tertarik pada cerita yang menginspirasi.
  • Tunjukkan pertumbuhan: Demonstrasikan pertumbuhan bisnis Anda dengan data yang kuat.
  • Bersiap untuk pertanyaan sulit: Investor akan mengajukan pertanyaan kritis.
  • Jaga hubungan dengan investor: Bangun hubungan jangka panjang dengan investor.
  • Belajar dari kegagalan: Setiap kegagalan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh.

Mendapatkan pendanaan untuk startup adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan semangat yang tinggi, peluang sukses semakin besar.

Ingat, setiap perjalanan dimulai dengan langkah pertama. Jadi, mulailah langkah Anda menuju kesuksesan dengan berani!

Memahami Tahapan Pendanaan Startup

Setiap startup memiliki siklus hidupnya sendiri.

Ada tahap awal yang penuh dengan ide dan prototipe, lalu tahap pertumbuhan di mana produk mulai dipasarkan, dan akhirnya tahap matang di mana perusahaan sudah memiliki basis pelanggan yang solid.

Setiap tahap ini membutuhkan jenis pendanaan yang berbeda.

Pendanaan Tahap Awal (Seed Stage)

Ini adalah tahap paling awal dalam kehidupan sebuah startup. Biasanya, ide bisnis masih dalam tahap konsep dan belum ada produk yang dipasarkan.

Pendanaan pada tahap ini digunakan untuk mengembangkan prototipe, melakukan riset pasar, dan membangun tim inti.

  • Angel investor adalah sumber pendanaan yang umum pada tahap ini. Mereka biasanya adalah individu kaya yang berinvestasi pada tahap awal dengan harapan mendapatkan return tinggi di masa depan.
  • Bootstrapping juga sering digunakan pada tahap ini, di mana para pendiri menggunakan dana pribadi untuk membiayai startup.

Pendanaan Tahap Pertumbuhan (Early Stage)

Setelah memiliki produk atau layanan yang siap dipasarkan, startup memasuki tahap pertumbuhan. Pendanaan pada tahap ini digunakan untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mengembangkan tim.

  • Venture capital adalah sumber pendanaan utama pada tahap ini. Perusahaan venture capital menginvestasikan dana besar dalam startup dengan potensi pertumbuhan tinggi.
  • Incubator dan accelerator juga bisa menjadi sumber pendanaan pada tahap ini. Mereka menawarkan dukungan berupa pendanaan, mentoring, dan jaringan.

Pendanaan Tahap Lanjut (Late Stage)

Ketika startup sudah memiliki pasar yang besar dan pertumbuhan yang stabil, mereka memasuki tahap lanjut.

Pendanaan pada tahap ini digunakan untuk memperkuat posisi pasar, melakukan ekspansi internasional, dan mempersiapkan IPO (Initial Public Offering).

  • Private equity adalah sumber pendanaan yang umum pada tahap ini. Perusahaan private equity menginvestasikan dana besar dalam perusahaan yang sudah matang dengan tujuan mendapatkan return tinggi melalui penjualan saham atau IPO.
  • Pinjaman bank juga bisa menjadi opsi pada tahap ini, terutama jika startup memiliki aset yang dapat dijadikan jaminan.

Memilih Jenis Pendanaan yang Tepat

Memilih jenis pendanaan yang tepat sangat penting untuk kesuksesan startup. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Tahap perkembangan startup
  • Kebutuhan dana
  • Rencana bisnis
  • Profil investor
  • Relasi dengan investor

Tidak ada jawaban yang pasti tentang jenis pendanaan terbaik. Setiap startup memiliki situasi yang unik. Penting untuk melakukan analisis yang cermat dan memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kebutuhan dana

Strategi Lain untuk Mendapatkan Pendanaan

Selain pendanaan dari investor, ada beberapa strategi lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana:

Crowdfunding

Crowdfunding adalah metode penggalangan dana secara kolektif dari banyak orang melalui platform online. Ada beberapa jenis crowdfunding, seperti reward-based crowdfunding, equity crowdfunding, dan donation-based crowdfunding.

Government Grants

Beberapa pemerintah menyediakan program hibah untuk mendukung startup. Cari informasi tentang program-program hibah yang tersedia di daerah Anda.

Business Competitions

Ikut serta dalam kompetisi bisnis bisa menjadi cara untuk mendapatkan pendanaan dan eksposur. Banyak kompetisi menawarkan hadiah berupa uang tunai, investasi, atau dukungan lainnya.

Strategic Partnerships

Membangun kemitraan strategis dengan perusahaan besar bisa menghasilkan sumber pendanaan tambahan. Kemitraan ini bisa berupa investasi, kerjasama pemasaran, atau akses ke pasar.

Revenue Generation

Fokus pada menghasilkan pendapatan sejak awal dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pendanaan eksternal. Prioritaskan strategi monetisasi yang efektif.

Membangun Jaringan yang Kuat

Jaringan yang luas adalah aset berharga bagi setiap startup. Bangun hubungan dengan investor, mentor, pengusaha, dan orang-orang berpengaruh di industri Anda.

Membangun Hubungan dengan Investor

Mendapatkan pendanaan bukan hanya tentang memiliki ide bisnis yang bagus. Membangun hubungan yang kuat dengan investor adalah kunci keberhasilan.

Investor tidak hanya menginvestasikan uang, tetapi juga memberikan dukungan, jaringan, dan keahlian.

Pentingnya Networking

Networking adalah salah satu senjata paling ampuh dalam dunia startup. Bangunlah jaringan yang luas dengan investor, pengusaha sukses, dan orang-orang berpengaruh di industri Anda.

Hadiri acara-acara industri, konferensi, dan pertemuan bisnis. Manfaatkan platform online seperti LinkedIn untuk memperluas jaringan Anda.

Memahami Profil Investor

Tidak semua investor tertarik dengan jenis startup yang sama. Penting untuk memahami profil investor sebelum mendekati mereka. Cari tahu fokus investasi mereka, tahap pendanaan yang mereka libatkan, dan kriteria investasi mereka.

Menyiapkan Pitch Deck yang Memikat

Pitch deck adalah alat penting untuk menarik perhatian investor. Selain struktur yang baik, pastikan pitch deck Anda memiliki storytelling yang kuat. Ceritakan kisah startup Anda dengan penuh semangat dan passion.

Menghadapi Pertanyaan Investor

Investor akan mengajukan pertanyaan kritis untuk menilai potensi startup Anda. Persiapkan diri Anda dengan baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Tunjukkan pengetahuan yang mendalam tentang bisnis Anda dan kemampuan Anda dalam mengatasi tantangan.

Negosiasi yang Efektif

Negosiasi adalah bagian tak terpisahkan dari proses pendanaan. Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang valuasi perusahaan, kepemilikan saham, dan syarat-syarat investasi lainnya.

Bersikap tegas namun fleksibel dalam negosiasi.

Strategi Keluar (Exit Strategy)

Meskipun fokus utama adalah membangun bisnis yang sukses, penting untuk memiliki strategi keluar (exit strategy).

Investor tertarik pada potensi pengembalian investasi mereka. Rencanakan bagaimana Anda akan memberikan return kepada investor, baik melalui penjualan perusahaan, IPO, atau akuisisi.

Mengelola Dana dengan Bijak

Mendapatkan pendanaan adalah langkah awal. Mengelola dana dengan bijak adalah kunci keberlangsungan bisnis.

Buatlah anggaran yang terperinci, pantau pengeluaran secara ketat, dan pastikan dana digunakan sesuai dengan rencana bisnis.

Mengelola Dana dengan Bijak

Tantangan dan Peluang di Industri Startup Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar startup. Namun, ada juga tantangan yang harus dihadapi, seperti infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung, persaingan yang ketat, dan ketidakpastian ekonomi.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia semakin memberikan dukungan kepada ekosistem startup melalui berbagai kebijakan dan program inkubator.

Hal ini menciptakan peluang besar bagi startup yang mampu memanfaatkan momentum tersebut.

1. Apa saja dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan pendanaan?

Dokumen yang umum diperlukan antara lain business plan, pitch deck, laporan keuangan, legalitas perusahaan, dan dokumen pendukung lainnya.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pendanaan?

Proses pendanaan bisa memakan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun tergantung pada berbagai faktor seperti tahap perkembangan startup, jumlah dana yang dibutuhkan, dan kondisi pasar.

3. Bagaimana cara menentukan valuasi perusahaan?

Valuasi perusahaan adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai metode seperti comparable company analysis, discounted cash flow, dan venture capital method.

4. Apa yang harus dilakukan jika gagal mendapatkan pendanaan?

Gagal mendapatkan pendanaan adalah hal yang wajar. Evaluasi kembali bisnis Anda, perkuat tim, dan cari alternatif pendanaan.

5. Bagaimana cara mempertahankan hubungan baik dengan investor setelah mendapatkan pendanaan?

Komunikasi yang terbuka, transparansi, dan pemenuhan janji adalah kunci untuk menjaga hubungan baik dengan investor.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like