7 Cara Menjadi Business Analyst Tanpa Harus Ada Pengalaman

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, perusahaan-perusahaan merancang strategi untuk menghubungkan usaha mereka dengan teknologi.

Menghubungkan bisnis dan teknologi ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada beberapa perusahaan yang dapat mengatasi dan membuka posisi business analyst.

Peran seorang business analyst ini yaitu sebagai mediator antara kebutuhan bisnis dan perkembangan teknologi. Business analyst juga masuk kedalam tim product, bisa juga di bagian sales karena melibatkan penjualan.

Umumnya, business analyst ini menggunakan data untuk membentuk wawasan bisnis dan merekomendasikan perubahan dalam bisnis dan organisasi lainnya.

Business analyst ini memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dalam berbagai area organisasi, seperti bagian IT, struktur organisasi, atau pengembangan staf.

Business analyst ini telah menjadi aspek penting dalam operasi bisnis karena perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Seiring dengan teknologi yang terus maju dan berkembang, permintaan business analyst juga terus meningkat. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan dan belum mengetahui, mari kita simak penjelasan berikut!

Memahami Pengertian Business Analyst

Menurut International Institute of Business Analysis (IIBA), business analyst dianggap sebagai “agen perubahan” karena peran mereka dalam memodifikasi proses bisnis atau kebijakan perusahaan.

Menjadi seorang business analyst ini melibatkan analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan proses dan sistem bisnis. Seorang analis bisnis bertindak sebagai jembatan antara pemangku kepentingan bisnis dan tim teknis.

Business analyst juga bertindak sebagai penghubung antara bisnis dan teknologi yang bertanggung jawab untuk menilai proses dan menentukan keputusan bisnis.

Peran business analyst juga lebih dari sekadar TI.

Mereka bekerja di berbagai departemen dan bertindak sebagai fasilitator untuk menjembatani kesenjangan pemahaman antara unit bisnis yang berbeda, seperti menangani sistem yang ketinggalan zaman, perubahan teknologi, proses bisnis yang rusak, hingga kepuasan konsumen.

Selain itu, seorang business analyst adalah seorang pemecah masalah, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah, merekomendasikan solusi, dan memastikan solusi tersebut berhasil diimplementasikan.

Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang model dan tujuan bisnis perusahaan dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk meningkatkan proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan pendapatan.

Tujuan utama seorang business analyst adalah untuk meningkatkan kinerja bisnis dengan memahami kondisi bisnis saat ini, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan membuat rencana untuk mencapai peningkatan tersebut.

Untuk menjadi bisnis analisis yang efektif, Anda memerlukan berbagai keterampilan termasuk komunikasi, pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan keterampilan manajemen proyek.

Memahami Pengertian Business Analyst

Perkiraan Gaji Business Analyst

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang business analyst, Anda mungkin bertanya-tanya tentang potensi gaji yang bisa Anda dapatkan. Jawabannya adalah tergantung pada berbagai faktor.

Nah, berikut beberapa faktor untuk mendapatkan gaji bagi seorang business analyst: 

Pertama dan terutama, tingkat pengalaman Anda akan memainkan peran penting dalam menentukan gaji Anda. Mereka yang memiliki pengalaman lebih lama biasanya akan mendapatkan lebih banyak daripada mereka yang baru memulai.

Lokasi Anda juga bisa menjadi faktor dalam menentukan gaji Anda. Business analyst di kota besar atau daerah dengan biaya hidup yang lebih tinggi dapat menghasilkan lebih banyak daripada mereka yang berada di daerah yang lebih kecil atau pedesaan.

Tingkat pendidikan dan sertifikasi Anda juga dapat memengaruhi potensi gaji Anda. Mereka yang memiliki gelar lanjutan atau sertifikasi khusus mungkin bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Terakhir, industri tempat Anda bekerja juga dapat berperan dalam menentukan gaji Anda. Analis bisnis di industri tertentu, seperti keuangan atau perawatan kesehatan, dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan analis bisnis di industri lainnya.

Secara umum, gaji rata-rata untuk analis bisnis di Amerika Serikat adalah sekitar $75.000 per tahun. Namun, angka ini bisa sangat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang telah kita bahas.

Business analyst sendiri dikategorikan ke dalam tiga tingkatan berdasarkan keahlian dan pengalaman di bidang analisis data.

Gaji yang diterima oleh seorang business analyst ditentukan oleh level jabatan mereka, yang meliputi Junior, Middle, dan Senior Business Analyst.

Lokasi perusahaan dapat mempengaruhi gaji seorang business analyst. Di Indonesia, gaji untuk posisi ini bisa berkisar antara Rp4.000.000 hingga lebih dari Rp10.000.000 untuk posisi senior.

Kemudian, untuk Indonesia sendiri di kota besar seperti Jakarta sekitar Rp 6.888.123 per bulan, dilansir dari indeed

Penting untuk diingat bahwa gaji hanyalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih jalur karier.

Meskipun mendapatkan gaji yang layak adalah hal yang penting, Anda juga harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan minat Anda.

Jika Anda bersemangat untuk memecahkan masalah bisnis yang kompleks dan membantu organisasi untuk sukses, karier di bidang analisis bisnis mungkin cocok untuk Anda.

Dengan dedikasi dan kerja keras, Anda dapat membangun karier yang sukses dan memuaskan di bidang ini.

Cara Menjadi Business Analyst

Untuk menjadi seorang business analyst, Anda harus memiliki keterampilan dan kredensial yang relevan dengan pekerjaan dan industri yang diinginkan.

Dengan mengikuti kursus, mendapatkan sertifikasi, atau gelar bisa meningkatkan kualifikasi Anda untuk berkarier sebagai business analyst. Yuk simak cara menjadi business analyst yang baik dan benar!

1. Menentukan Tujuan Anda

Menguasai prinsip-prinsip dasar analitik bisnis sangat penting untuk kesuksesan di berbagai industri. Selain itu, memperoleh pengetahuan mengenai business analyst merupakan titik awal yang baik.

Sebelum mengejar karier di bidang business analyst, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas pekerjaannya.

Anda juga bisa mencari tahu melalui blog dan sumber daya pelatihan online yang dapat membantu Anda untuk menginformasikan mengenai business analyst.

Menentukan Tujuan Anda

2. Memahami Perannya

Sebelum mengejar karier di bidang ini, sangat penting untuk memahami peran seorang business analyst.

Menurut data dari masters in data science, business analyst ini dikenal sebagai analis manajemen, membuat keputusan bisnis berdasarkan data, membuat prototipe produk, dan membuat rekomendasi TI.

Selain itu, peran business analyst ini bertindak sebagai jembatan antara bisnis dan IT yang baru dirancang dan diimplementasikan dengan baik.

Nah, jika Anda mengembangkan database baru atau meningkatkan kapabilitas cloud perusahaan, business analyst akan bertanggung jawab untuk menjamin bahwa proyek Anda bisa memenuhi tujuan bisnis dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Jadi, proyek yang akan dirancang tim TI harus selaras dengan kebutuhan bisnis, dan business analyst juga harus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menciptakan solusi yang efektif bagi pertumbuhan perusahaan

Menurut berbagai sumber, berikut ini adalah peran seorang business analyst:

  • Menganalisis data perusahaan untuk menentukan area yang potensial agar dapat ditingkatkan.
  • Merekomendasikan taktik berdasarkan penerapan teknik pemodelan data.
  • Mencatat penemuan Anda dan menyampaikan kepada pihak-pihak terkait.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

3. Meningkatkan Skill yang Anda Butuhkan

Untuk menjadi seorang business analyst, Anda harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk peran tersebut.

Berikut ini adalah keterampilan (skill) yang diperlukan untuk menjadi business analyst yang dapat diandalkan:

Kemampuan Analitis 

Kemampuan berpikir analitis (analytical thinking) sangat penting bagi semua karyawan di perusahaan, karena tugas-tugas harus diselesaikan secara efisien. 

Nah, menurut sumber data bahwa berpikir analitis adalah metode untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi. Ini adalah cara untuk memproses dan memecah informasi yang kompleks.

Pemikiran analitis sangat membantu dalam mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat dan membuat hubungan antara dua faktor.

Selain itu, kemampuan berpikir analitis ini akan melibatkan penggunaan pemikiran kritis dan penalaran logis untuk memahami data dan informasi.

Dengan kemampuan analitis, Anda akan lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah secara efisien. Kemampuan ini sangat dicari di berbagai bidang, termasuk bisnis, sains, dan teknik.

Selain memecahkan masalah, juga dapat mengkomunikasikan temuan Anda secara efektif. Hal ini melibatkan penyajian kesimpulan dan rekomendasi Anda dengan cara yang jelas dan ringkas.

Mengembangkan kemampuan analitis Anda membutuhkan waktu dan latihan. Hal ini membutuhkan kemauan untuk mengajukan pertanyaan, menantang asumsi, dan mengeksplorasi perspektif yang berbeda.

Namun dengan dedikasi dan usaha, Anda dapat meningkatkan kemampuan analitis dan bisa menjadi pemecah masalah yang lebih efektif. Jadi, terimalah tantangan dan mulailah mengasah kemampuan analitis Anda hari ini.

Adapun pekerjaan yang menggunakan analytical thinking, seperti:

  • Business analyst: Business analyst menerapkan pemikiran analitis pada pekerjaan mereka saat mereka meninjau persyaratan untuk proyek mereka dan menemukan solusi potensial.
  • Kriminologi: Selama bekerja, kriminologi menggunakan pemikiran analitis untuk membantu mereka memecahkan masalah dalam sistem peradilan pidana dan memeriksa masalah.
  • Ekonomi: Ekonomi menerapkan pemikiran analitis pada pekerjaan mereka untuk membantu mereka menjelaskan fenomena ekonomi.
  • Software developers: Pengembang perangkat lunak menggunakan keterampilan berpikir analitis untuk membantu mereka membuat keputusan saat membuat dan mengimplementasikan program.
  • Akuntan: Akuntan menganalisis dan menginterpretasikan informasi keuangan untuk klien dan menggunakan keterampilan berpikir analitis untuk membantu mereka menemukan dan memecahkan masalah.
analytical thinking

Berpikir Kritis

Menurut sumber data, bahwa berpikir kritis (critical thinking) adalah pendekatan sistematis dan disiplin dalam menggunakan observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi untuk mengevaluasi informasi dan memandu keyakinan dan tindakan.

Berpikir kritis bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi juga tentang memahami konsep dan prinsip dasar yang mengaturnya. Hal ini membutuhkan pendekatan yang berpikiran terbuka dan kemauan untuk menantang asumsi dan bias.

Manfaat berpikir kritis sangat banyak yaitu bisa membantu Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik, memecahkan masalah dengan lebih efektif, dan berkomunikasi dengan lebih jelas, serta meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk berinovasi.

Mengembangkan kemampuan berpikir kritis membutuhkan latihan, namun hal ini dapat dilakukan. Dengan mencari berbagai perspektif dan menganalisis bukti secara objektif, kita dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang lebih tepat di semua bidang kehidupan.

Adapun keterampilan yang dibutuhkan untuk berpikir kritis, seperti 

  • Pikirkan tentang suatu topik atau masalah dengan cara yang objektif dan kritis.
  • Mengidentifikasi argumen yang berbeda ada dalam kaitannya dengan masalah tertentu.
  • Evaluasi sudut pandang untuk menentukan seberapa kuat atau validnya.
  • Kenali kelemahan atau poin negatif yang ada dalam bukti atau argumen.
  • Perhatikan implikasi apa yang mungkin ada di balik pernyataan atau argumen.
  • Berikan penalaran terstruktur dan dukungan untuk argumen yang ingin kita buat.

Selain itu, ada pekerjaan yang menggunakan pemikiran kritis. Berikut ini ada beberapa pekerjaan yang menggunakan pemikiran kritis dalam perannya:

  • Insinyur otomotif: Insinyur otomotif berpikir kritis saat merancang transmisi kendaraan baru, mesin, dan komponen lain untuk menemukan komponen yang mungkin berfungsi paling baik.
  • Kepala Sekolah: Dalam perannya, kepala sekolah sering menggunakan metode berpikir kritis saat mengawasi operasional sekolah sehari-hari.
  • Dokter: Dokter menggunakan pemikiran kritis untuk membantu mereka mempertimbangkan riwayat medis pasien dan kondisi saat ini untuk membuat diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.
  • Psikiater: Psikiater adalah profesional yang mengevaluasi pasien mereka untuk menentukan apakah mereka memiliki gangguan emosi, mental atau perilaku sehingga mereka dapat meresepkan rencana perawatan yang efektif.
  • Chief executive officer: Karena chief executive officer membuat keputusan perusahaan besar untuk perusahaan mereka, mereka sering berpikir kritis untuk memilih opsi terbaik.

Problem Solving

Pemecahan masalah melibatkan identifikasi akar masalah dan pengembangan solusi yang efektif. Selain itu, ada keterampilan terkait yang berkontribusi pada kemampuan.

Nah, adapun beberapa keterampilan dalam melakukan problem solving, seperti mendengarkan secara aktif, analisis, riset, kreativitas, komunikasi, keteguhan, pengambilan keputusan, dan membangun tim

Bahwasannya problem solving itu merupakan suatu proses yang melibatkan pemecahan masalah dengan cara yang sistematis dan logis.

Ketika kita menghadapi masalah, maka Anda bisa mengidentifikasi masalah itu sendiri. Setelah itu, Anda harus mengumpulkan informasi dan data yang relevan untuk membantu kita memahami masalah tersebut secara lebih mendalam.

Setelah kita memahami masalahnya, langkah selanjutnya adalah merancang strategi. Hal ini melibatkan untuk membuat rencana tindakan yang sistematis dan terorganisir.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mempertimbangkan beberapa opsi dan memilih yang terbaik.

Kemudian, Anda bisa mengimplementasikannya, hal ini juga melibatkan dalam mengambil tindakan untuk mengatasi masalah dan melaksanakan rencana yang telah dirancang sebelumnya.

Setelah tindakan diambil, Anda harus mengevaluasi hasilnya dan menilai apakah strategi yang telah Anda gunakan berhasil atau tidak.

Jika berhasil, Anda dapat mengevaluasi apa yang telah berhasil dan menggunakannya sebagai referensi untuk masalah serupa di masa depan. Jika tidak berhasil, kita harus kembali ke langkah sebelumnya dan mempertimbangkan opsi lain.

Dalam banyak kasus, problem solving melibatkan kerja sama dengan orang lain, baik itu dalam tim atau secara individu.

Tak hanya itu, penting juga untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif serta memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama tentang masalah dan strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Pendekatan ini bisa dilakukan dengan sistematis dan terorganisir, agar dapat mengatasi masalah dengan lebih efektif dan efisien.

Ketika Anda mempraktikkan problem solving, maka Anda dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dapat membantu Anda menghadapi masalah yang lebih rumit di masa depan.

Selanjutnya, dalam memecahkan masalah secara efektif, Anda mungkin akan menggunakan beberapa keterampilan yang berbeda.

Berikut adalah beberapa contoh keterampilan yang dapat Anda gunakan saat memecahkan masalah, dilansir dari sumber indeed:

  • Riset – Meneliti adalah keterampilan penting yang terkait dengan pemecahan masalah. Sebagai pemecah masalah, Anda dituntut untuk dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan memahaminya sepenuhnya. Anda dapat mulai mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu masalah dengan melakukan brainstorming dengan anggota tim lainnya, berkonsultasi dengan rekan yang lebih berpengalaman atau memperoleh pengetahuan melalui penelitian atau kursus online.
  • Analisis – Langkah pertama untuk memecahkan masalah apa pun adalah menganalisis situasinya. Keterampilan analitis Anda dapat membantu Anda memahami masalah dan mengembangkan solusi secara efektif. Anda juga memerlukan keterampilan analitis selama penelitian untuk membantu membedakan antara solusi yang efektif dan tidak efektif.
  • Pengambilan keputusan – Pada akhirnya, Anda perlu membuat keputusan tentang bagaimana memecahkan masalah yang muncul. Dengan pengalaman industri), Anda mungkin dapat membuat keputusan dengan cepat. Keahlian riset dan analitis yang solid dapat membantu mereka yang memiliki sedikit pengalaman di bidangnya. Mungkin juga ada saat-saat yang tepat untuk meluangkan waktu untuk menyusun solusi atau meningkatkan masalah ke seseorang yang lebih mampu menyelesaikannya.
  • Komunikasi – Saat mengidentifikasi solusi yang memungkinkan, Anda perlu mengetahui cara mengomunikasikan masalah tersebut kepada orang lain. Anda juga perlu mengetahui saluran komunikasi apa yang paling tepat saat mencari bantuan. Setelah Anda menemukan solusi, mengomunikasikannya dengan jelas akan membantu mengurangi kebingungan dan mempermudah penerapan solusi.
  • Keteguhan – Ketergantungan adalah salah satu keterampilan terpenting bagi pemecah masalah. Memecahkan masalah pada waktu yang tepat sangat penting. Pengusaha sangat menghargai individu yang dapat mereka percayai untuk mengidentifikasi dan kemudian menerapkan solusi secepat dan seefektif mungkin.
Problem Solving

Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah keterampilan utama bagi setiap business analyst. Kemampuan untuk menyampaikan ide dan data yang kompleks sangat penting untuk kesuksesan di bidang business analyst.

Namun, komunikasi yang efektif lebih dari sekadar mampu mengartikulasikan ide. Hal ini mengenai tentang bagaimana menggunakan nada, bahasa, dan gaya yang tepat untuk menjangkau audiens Anda.

Nah, seorang business analyst yang terampil pun tahu bagaimana cara menyesuaikan pesan mereka dengan pemangku kepentingan yang berbeda, apakah itu eksekutif, pengembang, atau pengguna akhir.

Selain komunikasi verbal, seorang business analyst juga harus mahir dalam komunikasi tertulis.

Menulis laporan yang jelas dan ringkas, kasus penggunaan, dan cerita pengguna hanyalah beberapa contoh dokumen yang mungkin perlu dihasilkan oleh seorang business analyst.

Seorang business analyst yang terampil dapat berkomunikasi secara efektif melalui berbagai media, baik itu email, presentasi, atau dokumentasi.

Komunikasi yang efektif juga bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tapi tentang mendengarkan secara aktif dan memahami kebutuhan dan kekhawatiran para pemangku kepentingan.

Seorang analis bisnis yang terampil juga akan tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat dan meluangkan waktu untuk benar-benar memahami konteks dan persyaratan proyek.

Manajemen

Manajemen adalah seni menyeimbangkan prioritas yang bersaing dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif. Hal ini melibatkan koordinasi orang, proses, dan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen yang efektif membutuhkan keterampilan kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang jelas, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang sulit. Hal ini juga melibatkan pendelegasian, penentuan prioritas, dan perencanaan strategis.

Manajemen bukan hanya tentang mengelola orang, tapi juga tentang mengelola proyek, anggaran, dan jadwal. 

Inti dari manajemen yang baik adalah kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain. Ini adalah tentang menciptakan budaya kolaborasi dan menumbuhkan rasa memiliki tujuan bersama.

Namun, manajemen tidaklah mudah. Dibutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah dan menavigasi persyaratan yang kompleks dan terkadang saling bertentangan.

Hal ini juga melibatkan pengelolaan para pemangku kepentingan dengan beragam kepentingan dan prioritas.

Pada akhirnya, manajemen yang baik adalah tentang mencapai hasil yang bermanfaat bagi organisasi dan para pemangku kepentingan. Ini adalah tentang mewujudkan sesuatu dan mendorong perubahan positif.

Baik Anda mengelola tim, proyek, atau seluruh organisasi, prinsip-prinsip manajemen yang efektif tetap sama. Dengan fokus, dedikasi, dan kemauan untuk belajar dan beradaptasi, Anda bisa menjadi manajer yang sukses.

Riset

Untuk menjadi analis bisnis yang sukses, Anda harus memiliki berbagai macam keterampilan. Salah satu yang paling penting adalah kemampuan untuk melakukan penelitian.

Penelitian adalah dasar dari setiap proyek analisis bisnis yang sukses. Riset membantu Anda memahami masalah bisnis, mengidentifikasi akar penyebabnya, dan menemukan solusi terbaik.

Namun, melakukan penelitian bukan hanya tentang mengumpulkan informasi, tapi juga digunakan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, menganalisis data, dan menarik kesimpulan yang bermakna.

Penelitian yang efektif melibatkan metode kuantitatif dan kualitatif. Ini berarti menggunakan alat analisis statistik serta melakukan wawancara, dan survei.

Sebagai analis bisnis, Anda juga perlu mengetahui cara memvalidasi temuan penelitian Anda. Ini berarti memeriksa keakuratan data Anda dan memastikan bahwa kesimpulan Anda didukung oleh bukti. 

Riset

Pengetahuan dan Kemampuan Teknis

Pengetahuan dan keterampilan teknis sangat penting di dunia saat ini. Hal ini memberi kita kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks, menciptakan solusi inovatif, dan tetap kompetitif di pasar kerja yang terus berkembang.

Namun, memperoleh pengetahuan dan keterampilan teknis saja tidak cukup. Kita juga harus tahu cara memanfaatkannya secara efektif. Keterampilan teknis adalah alat, dan seperti alat lainnya, keterampilan teknis hanya seefektif orang yang menggunakannya.

Kunci keberhasilan bukan hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga mampu menerapkannya dengan cara yang praktis.

Hal ini membutuhkan pemikiran kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan keinginan untuk menghadapi tantangan baru.

Untungnya, pengetahuan dan keterampilan teknis tidak berada di luar jangkauan. Dengan dedikasi dan usaha, keterampilan tersebut dapat diperoleh dan diasah seiring berjalannya waktu.

Ada banyak sumber daya yang tersedia, seperti kursus online, lokakarya, dan program bimbingan.

Dunia terus berubah, dan kita harus beradaptasi untuk mengikutinya. Tidak terkecuali pengetahuan dan keterampilan teknis. Kita harus mau belajar dan berkembang jika ingin sukses.

Kemungkinannya tidak terbatas bagi mereka yang mau berusaha untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknis. 

Kemampuan dalam Elisitasi Kebutuhan

Dalam hal penggalian kebutuhan, ada beberapa kemampuan utama yang diperlukan untuk sukses. Yang pertama adalah kemampuan untuk secara aktif mendengarkan dan mengamati.

Ini berarti memperhatikan isyarat verbal dan nonverbal, serta menangkap nuansa dalam percakapan.

Kemampuan penting lainnya adalah keterampilan mengajukan pertanyaan yang tepat. Hal ini mencakup mengetahui informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara menanyakannya dengan cara yang jelas dan ringkas.

Hal ini juga berarti mampu menyesuaikan pertanyaan Anda berdasarkan tanggapan yang Anda terima.

Selain itu, kemampuan untuk membangun kepercayaan dan membangun hubungan baik juga penting. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk terhubung dengan orang lain secara personal, menyampaikan empati, dan membangun rasa saling menghormati.

Terakhir, penting untuk dapat mensintesis sejumlah besar informasi dan menyaringnya menjadi poin-poin yang paling penting.

Hal ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi pola, membuat hubungan, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang tersedia. 

Kemampuan Negosiasi

Keterampilan negosiasi sangat penting untuk menjadi analis bisnis yang sukses.

Agar dapat berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan para pemangku kepentingan, penting untuk dapat menemukan kesamaan dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Negosiasi membutuhkan pendengaran aktif, memahami perspektif yang berbeda, dan mengidentifikasi tujuan bersama.

Kemampuan untuk berempati dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain sangat penting dalam membangun kepercayaan dan hubungan kerja yang positif.

Seorang negosiator yang terampil juga memahami pentingnya persiapan dan strategi. Sehingga, keterampilan negosiasi ini merupakan aset berharga bagi setiap analis bisnis.

Kemampuan Negosiasi

Dokumentasi

Menjadi seorang analis bisnis yang kompeten membutuhkan berbagai keterampilan, salah satunya adalah mendokumentasikan.

Sebagai seorang analis bisnis, penting untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan para pemangku kepentingan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui dokumentasi.

Dokumentasi dapat berupa berbagai macam bentuk, seperti rencana proyek, spesifikasi kebutuhan, dan panduan pengguna.

Dokumentasi ini memberikan gambaran umum yang jelas dan ringkas tentang proyek dan membantu memastikan bahwa semua orang yang terlibat memiliki pemahaman yang sama.

Dokumentasi yang baik adalah yang akurat, ringkas, dan mudah dipahami. Dokumentasi ini harus memberikan detail yang cukup untuk membantu, tetapi tidak terlalu banyak sehingga membuat Anda kewalahan.

Selain mampu membuat dokumentasi yang efektif, seorang analis bisnis juga harus mampu mengatur dan mengelolanya. Hal ini termasuk kontrol versi, pengarsipan, dan distribusi.

Dokumentasi yang efektif membantu memastikan bahwa proyek tetap berada di jalurnya dan semua orang bergerak ke arah yang sama. Dokumentasi juga menyediakan catatan sejarah proyek, yang dapat membantu jika ada masalah yang muncul di masa depan. 

Financial Planning

Perencanaan keuangan adalah keahlian yang sangat penting bagi para analis bisnis. Hal ini melibatkan pengumpulan dan analisis data keuangan untuk membuat keputusan yang tepat yang berdampak pada keuntungan perusahaan.

Perencanaan keuangan yang efektif membutuhkan pemahaman mendalam tentang tujuan perusahaan, serta kesadaran akan tren industri dan kekuatan pasar.

Dengan menganalisis informasi ini, analis bisnis dapat mengembangkan strategi yang mendukung tujuan keuangan perusahaan.

Proses perencanaan keuangan melibatkan peramalan, penganggaran, dan pemantauan kinerja keuangan. Analis bisnis menggunakan berbagai alat dan teknik untuk menganalisis data keuangan dan membuat rekomendasi kepada manajemen.

Dengan memberikan wawasan dan rekomendasi keuangan, analis bisnis memainkan peran penting dalam membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat yang mendukung pertumbuhan dan profitabilitas.

Hal ini sangat penting untuk mengembangkan dan mengimplementasikan rencana keuangan yang selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

Selain keterampilan teknis, analis bisnis juga harus memiliki keterampilan komunikasi dan presentasi yang kuat.

Anda harus mampu mengkomunikasikan informasi keuangan yang kompleks secara efektif kepada pemangku kepentingan non-keuangan, seperti manajemen senior dan kepala departemen.

Perencanaan keuangan yang sukses membutuhkan kolaborasi di seluruh organisasi.

Analis bisnis harus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk tim keuangan, akuntansi, dan operasi, untuk mengembangkan rencana keuangan yang komprehensif yang mendukung tujuan strategis perusahaan. 

Bahasa Pemrograman (SQL, C#, Python, R, dll)

Sebagai seorang analis bisnis, memiliki kemampuan bahasa pemrograman sangatlah penting.

Mampu menulis kueri SQL, menggunakan C#, Python, dan R yang dapat membantu Anda memahami data dengan lebih baik dan menganalisisnya dengan lebih efektif.

Keterampilan pemrograman dapat membantu Anda mengotomatisasi tugas, yang dapat menghemat banyak waktu dan tenaga. Dengan menggunakan SQL, Anda dapat mengambil data dari database dan memanipulasinya sesuai kebutuhan.

C#, Python, dan R adalah bahasa pemrograman yang kuat yang dapat membantu Anda membangun model fungsional dan menganalisis kumpulan data.

Dengan menguasai satu atau lebih dari bahasa-bahasa ini, Anda dapat mengeksplorasi dan menganalisis data dengan cara yang canggih.

Keterampilan bahasa pemrograman dapat membantu Anda membangun aplikasi dan laporan yang disesuaikan, yang dapat sangat membantu dalam konteks bisnis.

Permintaan akan analis dengan keterampilan bahasa pemrograman sangat tinggi, jadi mempelajari keterampilan ini dapat membantu Anda menonjol di pasar kerja. 

Bahasa Pemrograman

Data Visualization

Visualisasi data adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap analis bisnis. Hal ini melibatkan penggunaan elemen visual seperti bagan, grafik, dan diagram untuk membantu mengkomunikasikan informasi yang kompleks.

Kemudian, dengan visualisasi data, analis bisnis dapat mengambil data mentah dan mengubahnya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Kemampuan untuk memvisualisasikan data secara efektif sangat penting bagi analis bisnis mana pun. Hal ini membutuhkan kombinasi keterampilan teknis, kreativitas, dan perhatian terhadap detail.

Seorang analis bisnis dengan kemampuan visualisasi data yang kuat dapat mengkomunikasikan wawasan secara efektif kepada para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan.

Hal ini juga dapat membantu mereka mengidentifikasi peluang untuk pertumbuhan dan peningkatan.

Dalam lingkungan bisnis yang akan digerakkan yaitu data. Visualisasi data telah menjadi keterampilan yang semakin penting untuk dimiliki oleh para analis bisnis.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menyaring sejumlah besar informasi yang kompleks menjadi presentasi visual yang jelas dan ringkas.

Dengan menguasai visualisasi data, analis bisnis dapat meningkatkan kemampuan mereka ke tingkat yang lebih tinggi dan memberikan dampak yang signifikan terhadap organisasi mereka.

Peran business analyst ini memiliki tanggung jawab yang besar dan membutuhkan beragam keterampilan. Jika mengejar karier sebagai business analyst, maka disarankan untuk mengembangkan dan menyempurnakan keterampilan ini.

Ada berbagai metode untuk mencapai hal ini, seperti belajar mandiri, mengikuti kursus, atau menghadiri kelas.

4. Mendapatkan Sertifikasi

Memperoleh sertifikasi dalam business analyst dapat memperluas jangkauan keterampilan Anda, dan dapat menghasilkan kemungkinan kenaikan gaji atau prospek pekerjaan yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa sertifikasi yang layak dipertimbangkan.

  • Sertifikat Masuk IIBA dalam Analisis Bisnis (ECBA)
  • Profesional Analisis Bisnis Bersertifikat IIBA (CBAP)
  • Sertifikasi Kemampuan Analisis Bisnis IIBA (CCBA)
  • Profesional PMI dalam Analisis Bisnis (PMI-PBA)

Bagi mereka yang memulai karier di bidang analisis bisnis, memperoleh sertifikasi ECBA dan menerima pelatihan dasar-dasar analisis bisnis. Jika Anda memiliki pengalaman, maka Anda bisa menggunakan sertifikasi seperti CBAP, CCBA, dan PMI-PBA.

5. Dapatkan Gelar Sarjana

IIBA melaporkan bahwa 45% analis bisnis yang bekerja memiliki gelar sarjana, sementara 34% telah menyelesaikan gelar master, dilansir dari sumber fortune.

Gelar sarjana empat tahun akan membuat Anda berada di jalur untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan dalam analisis bisnis.

Meskipun gelar bisnis atau teknis tertentu bukanlah persyaratan untuk masuk ke analitik bisnis, pemahaman yang kuat tentang analisis matematika dan ilmu komputer akan membantu Anda dengan baik dalam karir masa depan Anda.

Akibatnya, bidang studi sarjana yang mungkin berguna bagi orang yang tertarik menjadi analis bisnis meliputi statistik, keuangan, teknologi informasi, manajemen, dan akuntansi.

Banyak pemberi kerja ingin melihat setidaknya gelar sarjana Anda ada di resume, meskipun beberapa mungkin lebih memilih kandidat dengan gelar master.

Untuk gelar sarjana umum untuk posisi tingkat pemula di bidang analitik.

Mendapatkan gelar sarjana di bidang kuantitatif ini seperti ekonomi, keuangan, ilmu komputer, ilmu data, statistik, manajemen informasi, atau bidang serupa dapat mempersiapkan Anda untuk pekerjaan analisis bisnis.

Selain itu, pemberi kerja mungkin lebih memilih kandidat dengan gelar master dalam bidang yang relevan.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) untuk menawarkan spesialisasi dalam business analyst.

Mendapatkan gelar master dalam analitik bisnis atau administrasi bisnis dapat membantu memajukan keterampilan dan pengetahuan Anda, dan memberi Anda keunggulan kompetitif di arena pencarian kerja.

Dapatkan Gelar Sarjana

6. Upgrade CV dan Portofolio

Ketika mengejar karier sebagai analis bisnis profesional, penting untuk selalu memperbarui CV dan portofolio Anda karena keduanya merupakan alat penting dalam proses pencarian kerja.

Adapun faktor yang perlu dipertimbangkan saat membuat dokumen-dokumen ini.

  • Memberikan detail kontak lengkap Anda.
  • Deskripsi diri
  • Pendidikan yang pernah ditempuh
  • Pengalaman kerja
  • Skill yang dikuasai
  • Sertifikasi yang dimiliki
  • Contoh proyek yang pernah dikerjakan

7. Lakukan Networking

Membangun jaringan adalah langkah penting untuk memajukan karier Anda, terutama bagi mereka yang tertarik untuk menjadi seorang business analyst. Jadi, Anda perlu mempertimbangkan untuk memanfaatkan media sosial atau menghadiri workshop untuk mulai membangun jaringan Anda.

Adapun keuntungan dari networking ini:

  • Anda akan lebih dikenal
  • Akan mendapatkan peluang baru
  • Memperluas pengetahuan 
  • Meningkatkan kualifikasi
  • Membangun hubungan profesional yang positif dengan individu dalam industri Anda
  • Meningkatkan kepercayaan diri

Melalui upaya yang konsisten dalam membangun jaringan, seseorang akan memperoleh manfaat yang telah disebutkan di atas.

Jadi, jika Anda berinteraksi dengan para profesional yang berpengalaman di bidangnya, maka dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk menjadi seorang business analyst.

Nah itu dia penjelasan mengenai business analyst. Semoga dengan artikel ini dapat memahami bagaimana cara menjadi business analyst, khususnya bagi Anda yang baru lulus dan ingin berkarir di bidang business analyst. 

Business analyst adalah

Business analyst juga bertindak sebagai penghubung antara bisnis dan teknologi yang bertanggung jawab untuk menilai proses dan menentukan keputusan bisnis.
Seorang business analyst adalah seorang pemecah masalah, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah, merekomendasikan solusi, dan memastikan solusi tersebut berhasil diimplementasikan.

Seorang Business Analyst Gaji-nya, berapa?

Gaji yang diterima oleh seorang business analyst ditentukan oleh level jabatan mereka, yang meliputi Junior, Middle, dan Senior
Business Analyst.
Lokasi perusahaan dapat mempengaruhi gaji seorang business analyst. Di Indonesia, gaji untuk posisi ini bisa berkisar antara Rp4.000.000 hingga lebih dari Rp10.000.000 untuk posisi senior.

Apa saja Business Analyst Skill yang dibutuhkan?

1. Kemampuan Analitis 
2. Berpikir Kritis
3. Problem Solving
4. Komunikasi
5. Manajemen
6. Riset
7. Pengetahuan dan Kemampuan Teknis
8. Kemampuan dalam Elisitasi Kebutuhan
9. Kemampuan Negosiasi
10. Dokumentasi
11. Financial Planning
12. Bahasa Pemrograman (SQL, C#, Python, R, dll)
13. Data Visualization

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like