Jenis Pekerjaan UI UX dan Tugasnya

Pernahkah Anda merasa terkesan dengan sebuah aplikasi atau situs web yang begitu mudah digunakan? Atau mungkin sebaliknya, Anda merasa bingung karena tampilan yang membingungkan?

Apa yang membedakan pengalaman pengguna yang menyenangkan dari yang biasa saja? Jawabannya terletak pada peran penting dari seorang UI/UX designer.

Di era digital yang semakin berkembang pesat, pengalaman pengguna adalah aspek dalam pengembangan aplikasi dan situs web.

Apalagi profesi di bidang UI/UX (User Interface/User Experience) semakin banyak diminati karena permintaan industri yang terus meningkat.

Namun, seringkali orang masih bingung dengan dari para profesional di bidang ini dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap sebuah produk digital.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis pekerjaan UI UX serta tugas-tugas spesifik yang harus mereka lakukan.

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai peran-peran ini, baik perusahaan maupun individu dapat lebih efektif dalam menciptakan pengalaman digital yang memuaskan bagi pengguna.

Mari kita telusuri lebih dalam dunia UI/UX dan temukan bagaimana komponen-komponen ini bersatu untuk menciptakan produk yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional.

image 44

Baca Juga : Cara Belajar UI UX Untuk Pemula

UX Writer

Seorang UX Writer adalah seseorang yang bekerja dengan tim desain dan pengembang untuk menciptakan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga berfungsi dengan sempurna.

Mereka bertanggung jawab untuk menentukan nada dan gaya bahasa yang relevan agar pengguna dapat merasakan kohesi brand dan keterlibatan langsung.

Tidak hanya menulis teks, seorang UX Writer juga harus memahami perilaku pengguna dan bagaimana mereka berinteraksi dengan produk digital.

Dengan analisa ini, pesan yang disampaikan tidak hanya informatif, tetapi juga intuitif dan memberdayakan pengguna untuk menyelesaikan tugas mereka dengan efisien.

Kolaborasi erat dengan desainer UX/UI dan pengembang memungkinkan UX Writer untuk menempatkan elemen teks pada lokasi yang strategis dan memastikan bahwa setiap kata berdampak.

Hal ini termasuk semua bagian mikro-copy seperti tombol, label, notifikasi, dan pesan kesalahan yang membuat pengalaman pengguna lebih ramah.

Mereka juga melakukan pengujian untuk memastikan bahwa konten berjalan optimal dan memudahkan pengguna dalam berbagai skenario.

Proses ini melibatkan umpan balik dan revisi, menjamin bahwa produk selalu mengikuti ekspektasi dan kebutuhan pengguna.

Salah satu pekerjaan yang sering dikaitkan dengan UX Writer adalah Copywriter yang keduanya memiliki tugas yang berbeda.

UX writer bertugas memberikan teks yang memandu pengguna agar memiliki pengalaman mulus dan intuitif saat berinteraksi dengan produk digital.

Mereka berupaya menciptakan pesan yang jelas, ringkas, dan berguna sehingga pengguna tidak perlu berpikir panjang, tetapi tetap fokus pada hasil.

Sebaliknya, copywriter berfokus pada menciptakan pesan yang memikat dan memicu respons emosional serta mengajak audiens untuk melakukan tindakan.

Mereka menguasai seni persuasi untuk meningkatkan ketertarikan produk atau layanan lewat kata-kata yang memberikan sugesti.

Keduanya memang memiliki pekerjaan yang berbeda, tetapi memiliki hasil pekerjaan yang tak serupa. Sementara UX writer mengoptimalkan perjalanan pengguna, copywriter berusaha memenangkan hati mereka.

Untuk menjadi seorang UX Writer, tentunya ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai guna mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal.

Pertama, kemampuan beradaptasi dengan cepat adalah kunci, seorang UX writer harus bisa memahami perubahan tren dan kebutuhan pengguna yang dinamis, serta menyesuaikan tone of voice agar tetap relevan dan menarik.

Selain itu, kemampuan untuk menulis dengan jelas dan ringkas adalah keharusan, dalam setiap aplikasi atau situs web, teks yang panjang dan rumit bisa menghambat pengalaman pengguna, sehingga teks harus mampu menyampaikan informasi tanpa membebani pengguna.

Kolaborasi juga memainkan peran penting, UX writer harus bekerja erat dengan desainer, pengembang, dan manajer produk untuk memastikan integrasi yang lancar antara teks dan elemen visual, serta menjaga konsistensi di seluruh platform.

Penelitian pengguna memberikan informasi berharga, memahami perilaku dan preferensi pengguna melalui data dan analisis memungkinkan UX writer untuk menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga dapat mendorong tindakan pengguna.

Terakhir, menemukan cara-cara baru untuk membuat konten yang sesuai dengan audiens bisa menjadi pembeda antara produk yang sukses dan yang tidak.

image 45

UI Designer

UI Design adalah salah satu elemen kunci dalam menciptakan pengalaman pemakaian produk yang memikat dan fungsional.

Apalagi dalam era digital saat ini, tampilan website yang nyaman dan menarik sudah menjadi sebuah keharusan.

UI Designer bertanggung jawab merancang layout visual sebuah aplikasi atau situs web sehingga mudah digunakan dan estetik.

Mereka bekerja sama dengan tim pengembang dan UX designer untuk memastikan interaksi pengguna berjalan lancar dan efektif, meningkatkan retensi dan kepuasan pengguna.

Proses ini melibatkan pemilihan warna, tipografi, serta berbagai elemen grafis lainnya yang mendukung identitas merek.

Selain itu, UI Designer juga harus memperhitungkan responsivitas antarmuka, memastikan tampilannya tetap optimal di berbagai perangkat.

Dalam merancang, seorang UI designer biasanya menggunakan berbagai tools canggih seperti Sketch, Adobe XD, dan Figma, yang memungkinkan mereka untuk membuat prototipe dan wireframe dengan cepat dan efisien.

Teknologi ini membantu dalam menyempurnakan desain sebelum akhirnya diimplementasikan oleh tim pengembang.

Memahami tren desain terkini, seperti penggunaan minimalis, dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi UI designer, kreativitas dalam menyisipkan fungsionalitas yang relevan dan atraktif menjadi kunci sukses mereka.

Guna mendapatkan hasil website yang sesuai kebutuhan, biasanya UI Designer membekali diri dengan berbagai kemampuan.

Pertama, pemahaman mendalam tentang prinsip desain yang baik mutlak diperlukan, ini mencakup elemen dasar seperti tata letak, warna, tipografi, dan ikonografi, yang semuanya harus harmonis untuk menciptakan pengalaman pengguna yang memukau.

Keahlian dalam menggunakan alat desain modern seperti Adobe XD, Sketch, atau Figma juga menjadi kewajiban, Alat-alat ini membantu seorang desainer dalam menciptakan prototipe interaktif yang dapat diuji dan dimodifikasi dengan mudah, memastikan desain yang efisien dan efektif.

Kemampuan komunikasi yang kuat adalah aspek lain yang tidak bisa diabaikan, seorang UI Designer harus mampu menyampaikan ide dengan jelas dan bekerja sama dengan tim pengembang, pemasar, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan visi desain dapat direalisasikan dengan baik.

Dalam era yang serba digital ini, pemahaman tentang dasar-dasar HTML dan CSS bisa menjadi nilai tambah yang besar.

Kemampuan untuk mengerti bagaimana desain diimplementasikan ke dalam kode memungkinkan kolaborasi yang lebih mulus dengan pengembang frontend.

Terakhir dan yang tidak kalah penting, kemampuan analitis untuk memahami data pengguna akan memperkuat posisi seorang UI Designer.

Melalui data ini, seorang desainer dapat membuat keputusan yang lebih informed, meningkatkan user engagement, dan memperbaiki titik-titik pain dalam journey pengguna.

image 46

UX Designer

Mari kita ulas pekerjaan seorang desainer UX dan bagaimana perannya mengubah pengalaman digital menjadi lebih bermakna dan intuitif.

Desain UX, atau User Experience, bukan sekadar tampilan yang menawan, dimana mereka memiliki fokus utama dalam menciptakan pengalaman pengguna yang lancar dan memuaskan.

Hal ini melibatkan penelitian mendalam terhadap kebutuhan pengguna dan bagaimana mereka berinteraksi dengan produk.

UX designer juga harus bekerja sama dengan pengembang, pemasar, hingga stakeholders lainnya untuk memastikan visi produk sesuai harapan semua pihak, lewat proses iterasi, kesalahan dapat diperbaiki dan solusi lebih optimal dihasilkan.

Tak jarang, desainer UX juga terlibat dalam analisis kompetitor dan tren industri, dengan wawasan ini, mereka bisa membantu tim dalam mengantisipasi kebutuhan pengguna di masa mendatang.

Kreativitas dan ketelitian berpadu dalam menghasilkan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional.

Tidak hanya itu, seorang UX designer harus memiliki kemampuan analisis yang tajam. Kemampuan ini penting untuk memahami data pengguna dan menerjemahkannya menjadi keputusan desain yang efektif.

Ia juga perlu memiliki komunikasi yang harus jelas dan efektif dalam berkolaborasi dengan tim, tetapi juga dalam berkomunikasi dengan pengguna, sehingga dapat mengungkapkan ide melalui desain.

Penguasaan alat desain adalah wajib bagi seorang UX designer, dari Figma hingga Adobe XD, menguasai berbagai tools ini akan memudahkan dalam menciptakan prototipe yang menarik dan fungsional.

Seorang UX designer juga perlu memahami reaksi pengguna melalui sesi pengujian yang intensif, untuk memastikan produk akhir sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kemampuan masalah penyelesaian juga tidak boleh diabaikan, kemampuan ini sangat penting untuk menyederhanakan alur navigasi dan memperbaiki kesalahan desain sebelum peluncuran.

image 47

UX Engineer

UX Engineer berperan penting dalam menjembatani kesenjangan antara desain yang memukau dan implementasi teknis yang tepat.

Mereka tidak hanya menggagas tampilan menawan sebuah aplikasi, tetapi juga memikirkan setiap interaksi pengguna dari awal hingga akhir, sebagai UX Engineer, kemampuan memadu padankan teknologi front-end dan pengalaman pengguna adalah segalanya.

Mereka menguasai HTML, CSS, dan JavaScript, yang secara bersama-sama bekerja membentuk antarmuka pengguna yang tidak hanya intuitif tapi juga menarik secara visual.

Dalam ekosistem kolaboratif ini, UX Engineers bekerja bahu-membahu dengan desainer dan pengembang untuk memastikan tidak ada detail kecil yang terlewatkan, mereka memastikan setiap elemen berinteraksi dengan mulus, memberikan pengalaman pengguna terbaik.

Kecakapan komunikasi yang dimiliki UX Engineers memungkinkan mereka untuk menjelaskan kompleksitas teknis kepada para pemangku kepentingan dalam bahasa yang mudah dipahami, ini adalah kunci untuk mewujudkan ide besar dari tahap konsep ke produk akhir yang nyata.

Guna mendapatkan hasil yang diinginkan, UX Engineer perlu memiliki beberapa kemampuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Kemampuan teknis adalah pilar utama seorang UX Engineer, mempelajari HTML, CSS, dan JavaScript hingga tingkat lanjutan adalah hal yang wajib.

Kemampuan ini memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan ide desain dan membuat prototipe interaktif yang membawa konsep menjadi kenyataan.

Namun, kemampuan teknis saja tidak cukup, kemampuan untuk memahami psikologi pengguna dan memiliki naluri desain yang kuat juga sangat penting, hal ini berarti memiliki kepekaan untuk merancang layout yang tidak hanya estetis, tetapi juga intuitif dan responsif.

UX Engineer juga harus mampu berkomunikasi dengan berbagai tim, menyatukan ide serta memastikan proyek tetap pada jalur, sehingga menggunakan alat kolaborasi seperti Figma atau InVision dapat meningkatkan efisiensi tim kerja.

Selain itu, kemampuan analitika dan uji pengguna tidak bisa diabaikan, mengetahui cara menggunakan data untuk mengukur kesuksesan desain dan melakukan iterasi yang diperlukan sangat berharga untuk proses peningkatan produk.

Menerapkan umpan balik pengguna berarti Anda selalu selangkah lebih dekat untuk memberikan pengalaman terbaik, selain memiliki kemampuan yang diperlukan, seorang UX engineer juga melakukan beberapa pekerjaan untuk memantau kinerja website.

Menguasai coding seperti layaknya seniman merangkai cerita, para profesional UX ini menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk membawa ide menjadi kenyataan.

Mereka tidak hanya mengerti bagaimana merancang pengalaman pengguna yang mulus, tetapi juga memastikan semua elemen visual dapat diterjemahkan dengan sempurna ke dalam bahasa pemrograman.

Sebagai penjaga interaksi pengguna, mereka memonitor flow aplikasi, mengidentifikasi setiap potensi hambatan yang mungkin mengganggu perjalanan online seseorang, mereka juga berusaha keras untuk meningkatkan kecepatan pemuatan halaman dan responsivitas.

UX engineer juga memastikan bahwa user interface yang diciptakan tidak hanya tampak menawan tetapi juga berfungsi secara optimal dengan minim gesekan.

Dilengkapi dengan soft skill dan ketajaman analitis, UX engineer membaca insight dari data dengan cermat untuk terus berinovasi dan meningkatkan produk.

Mereka tidak berhenti sampai produk digital berfungsi sebaik mungkin dan terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna.

image 48

Product Manager

Seorang product manager memiliki tugas dalam memadukan keahlian teknis dengan pemikiran strategis untuk menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggan.

Dalam kesehariannya, mereka berkolaborasi dengan tim lintas fungsi, mulai dari pengembang hingga desainer, untuk memastikan produk berjalan optimal.

Bukan hanya itu, mereka adalah jembatan komunikasi yang menyatukan visi perusahaan dengan kebutuhan pengguna.

Melakukan riset pasar dan analisa data adalah teman sejati, dengan wawasan ini, product manager dapat mengarahkan pengembangan produk ke jalur yang tepat, baik dari sisi fitur maupun waktu peluncuran.

Manajemen waktu dan prioritas menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan mereka, setiap keputusan yang diambil harus sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dan tren pasar yang dinamis.

Sebagai visioner, product manager juga bertanggung jawab untuk merancang roadmap produk yang inspiratif namun realistis, mereka harus pandai menangkap peluang pasar dan merespons perubahan industri dengan cepat.

Guna mendapatkan hasil yang diinginkan, ,ereka harus menguasai banyak keterampilan agar produk berjalan mulus dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Kemampuan komunikasi yang tajam adalah esensi dasar bagi seorang Product Manager, dengan kolaborasi lintas tim seperti pengembangan, pemasaran, dan desain, kejelasan komunikasi menjadi senjata utama untuk menyampaikan visi produk.

Analisis data yang cermat dan kuat adalah keterampilan lain yang wajib dimiliki, memahami tren, menginterpretasi feedback pengguna, dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan strategis adalah bagian dari pekerjaan sehari-hari mereka.

Kreativitas dan inovasi tidak boleh absen, kemampuan untuk memikirkan solusi out-of-the-box sangat penting ketika harus menghadapi tantangan produk atau mengidentifikasi peluang pasar baru.

Product Manager juga harus memiliki pengetahuan mendalam tentang penggunaan teknologi dan alat manajemen proyek seperti JIRA atau Trello.

Mengelola timeline, sumber daya, dan prioritas bisa menjadi tugas yang rumit tanpa akses dan pemahaman yang baik terhadap teknologi ini, product manager juga perlu menguasai beberapa tools tertentu untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan.

Salah satu alat yang mutlak harus dikuasai adalah software manajemen proyek seperti Trello atau Asana, ini akan membantu untuk menjaga tugas-tugas dan timeline tetap terorganisir, sehingga Anda bisa bergerak lebih cepat dan efisien.

Melakukan analisa data juga tidak bisa diabaikan, menggunakan aat seperti Google Analytics dan Mixpanel akan memberi gambaran jelas mengenai perilaku pengguna, sehingga Anda bisa membuat keputusan berdasarkan data, bukan perasaan.

Untuk komunikasi yang efektif, Slack dan Microsoft Teams menjadi pilihan utama, kolaborasi tim yang seamless sangatlah penting, terutama ketika Anda bekerja dengan tim yang tersebar di berbagai lokasi.

Jangan lupa untuk menguasai tools prototyping seperti Figma atau Sketch, dengan ini, Anda bisa membuat konsep visual yang memukau dan mendapatkan umpan balik sebelum produk dirilis ke publik.

Selain itu, kemampuan untuk menggunakan alat penyimpanan dan berbagi dokumen seperti Google Drive atau Dropbox akan menyederhanakan proses berbagi informasi, ini memastikan semua orang bekerja dengan informasi yang sama dan menghindari duplikasi usaha.

Annisa Ismi, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 3+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like