Mengenal UXDesigner: Pengertian, Tugas, dan Skill

Menjadi seorang UXdesigner (user experience) adalah profesi yang menarik dan dinamis.

Sudah tahu belum apa itu UXdesigner?

Menurut brainstation.io, profesi ini membutuhkan kombinasi keterampilan yang unik, termasuk kreativitas, empati, dan keahlian teknis.

Sebagai seorang UXdesigner, fokus utama Anda adalah menciptakan pengalaman digital yang intuitif, ramah pengguna, dan menarik secara visual.

Anda mungkin pernah mendengar istilah UXDesigner sebelumnya, tapi apa sebenarnya artinya? Berikut penjelasannya!

Apa Itu UXDesigner?

UX designer atau user experience designer secara sederhananya adalah seseorang yang mendesain pengalaman pengguna suatu produk atau layanan.

Profesi ini mencakup segala sesuatu mulai dari tata letak dan desain visual hingga fungsionalitas dan kemudahan penggunaan.

Tujuan seorang UXDesigner adalah untuk menciptakan produk yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga memberikan pengalaman yang mulus dan menyenangkan bagi pengguna.

Hal ini melibatkan pemahaman akan kebutuhan, perilaku, dan preferensi pengguna, serta memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam desain.

Seorang UXDesigner dapat menggunakan berbagai alat dan teknik untuk menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa, seperti riset pengguna, wireframing, pembuatan prototipe, dan pengujian kegunaan.

Mereka bekerja sama dengan anggota tim produk lainnya, seperti pengembang dan pemangku kepentingan, untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.

Tanggung Jawab UX Designer

Menurut coursera, UXdesigner bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengguna puas dengan produk secara umum.

UXdesigner diibaratkan sebagai advokat pelanggan yang tugasnya mencari metode untuk meningkatkan pengalaman klien. Hal ini dituangkan dalam sebuah desain yang aplikatif.

Selain itu, tugasnya juga termasuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna.

Umpan balik ini membantu Anda memahami masalah kegunaan dan area yang perlu ditingkatkan. Umpan balik ini datang dalam berbagai bentuk, termasuk survei, wawancara, dan pengujian pengguna.

Setelah Anda mengumpulkan semua informasi yang diperlukan, Anda dapat mulai mendesain dan mengulang prototipe. Hal ini melibatkan pembuatan wireframe, alur pengguna, dan menguji setiap iterasi untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah.

Secara keseluruhan, tugas Anda sebagai UXdesigner berkisar pada pembuatan desain yang berpusat pada pengguna yang intuitif dan efisien.

Secara terperinci, dijelaskan pada penjelasan berikut!

1. Melakukan Riset

Peran seorang UXdesigner meliputi melakukan penelitian untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan preferensi pengguna.

Dengan memahami faktor-faktor ini, UXdesigner dapat menciptakan pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan pengguna.

Penelitian ini prosesnya berkelanjutan yang melibatkan pengumpulan dan analisis data secara terus menerus untuk menginformasikan keputusan desain.

Tanggung jawab UXdesigner tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga menafsirkan dan menerapkannya secara efektif.

Hal ini melibatkan keterlibatan dengan para pemangku kepentingan dan pengguna untuk memahami perspektif mereka dan mengatasi masalah apa pun yang mungkin timbul.

Selain itu, seorang UXdesigner harus memastikan bahwa penelitian yang dilakukan bersifat etis dan tidak bias. Hal ini membutuhkan pemahaman yang menyeluruh tentang metodologi penelitian dan komitmen untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.

Pada akhirnya, tujuan dari penelitian adalah untuk menciptakan pengalaman yang tidak hanya fungsional tetapi juga menyenangkan dan bermakna bagi pengguna.

UXdesigner memainkan peran penting dalam mencapai hal ini melalui dedikasi mereka dalam melakukan penelitian yang menginformasikan keputusan desain dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Melakukan Riset

2. Membuat desain

Sebagai seorang UXdesigner, perannya adalah membuat desain yang meningkatkan pengalaman pengguna. Desainnya harus intuitif, menarik secara visual, dan mudah dinavigasi.

Anda bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan dan keinginan pengguna, dan membuat desain yang memenuhi kebutuhan tersebut.

Untuk melakukan hal ini, Anda harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip desain dan psikologi pengguna. Anda harus terbiasa dengan pola desain yang umum, tetapi juga bersedia untuk melanggar aturan bila diperlukan.

Desain UX yang baik adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat antara bentuk dan fungsi.

Tugas Anda bukan hanya membuat sesuatu terlihat cantik. Anda juga harus memastikan bahwa desain Anda fungsional dan praktis. Anda harus memperhatikan hal-hal seperti waktu muat, kemudahan penggunaan, dan aksesibilitas.

Tujuan utama Anda adalah membuat desain yang indah dan dapat digunakan.

Sebagai UXdesigner, Anda juga bertanggung jawab untuk menguji dan mengulangi desain Anda. Anda harus bersedia menerima umpan balik dari pengguna dan memasukkan saran mereka ke dalam desain Anda.

Hal ini membutuhkan tingkat kerendahan hati dan keterbukaan terhadap kritik.

Yang terpenting, tugas Anda adalah membuat desain yang mengutamakan pengguna. Anda harus bersedia untuk berpikir out of the box dan mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dilakukan.

Desain Anda harus menantang dan menyenangkan pengguna Anda, membuat pengalaman mereka menyenangkan dan berkesan.

3. Melakukan Pengujian

Sebagai UXdesigner, Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa desain Anda ramah pengguna dan mudah dinavigasi. Itu berarti Anda perlu menguji desain Anda secara menyeluruh sebelum ditayangkan.

Pengujian adalah bagian penting dari proses desain karena membantu Anda mengidentifikasi masalah potensial dan memperbaikinya sebelum pengguna menemukannya.

Penting untuk diingat bahwa pengujian bukanlah peristiwa satu kali; ini harus menjadi proses yang berkelanjutan di seluruh siklus desain.

Salah satu cara untuk menguji desain Anda adalah dengan melakukan pengujian kegunaan.

Hal ini melibatkan pengamatan terhadap pengguna saat mereka berinteraksi dengan desain Anda, meminta mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, dan kemudian mengumpulkan umpan balik tentang pengalaman mereka.

Metode lainnya adalah pengujian A/B, di mana Anda membuat dua versi berbeda dari desain Anda dan melihat mana yang berkinerja lebih baik. Pendekatan ini dapat membantu Anda mengidentifikasi fitur mana yang paling penting bagi pengguna Anda.

Dengan mendeteksi dan memperbaiki masalah sejak dini, Anda dapat menghemat waktu, uang, dan sakit kepala di kemudian hari. Dan yang paling penting, Anda akan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna Anda.

4. Implementasi

Sebagai seorang UXdesigner, Anda memiliki peran penting dalam implementasi sebuah produk. Fokus Anda lebih dari sekadar menciptakan antarmuka yang memukau secara visual.

Tanggung jawab Anda terletak pada memastikan bahwa pengalaman pengguna secara keseluruhan berjalan mulus dan menyenangkan.

Untuk mencapai hal ini, Anda harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang perilaku dan psikologi pengguna. Anda harus mampu melakukan brainstorming dan mengantisipasi potensi masalah dan mengembangkan solusi untuk mengatasinya.

Anda akan berkolaborasi dengan berbagai tim, termasuk manajemen produk, pengembangan, dan pemasaran.

Komunikasi yang efektif dan kemampuan untuk menerjemahkan jargon teknis ke dalam istilah awam adalah keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki.

Pekerjaan Anda tidak berakhir dengan peluncuran produk. Anda harus terus mengumpulkan umpan balik dan menggunakannya untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Hal ini melibatkan analisis data dan melacak metrik untuk melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk.

Anda harus selalu mudah beradaptasi dan bersedia mengubah strategi berdasarkan umpan balik dan perilaku pengguna.

Peran Anda dalam proses implementasi memastikan bahwa pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan produk, yang pada akhirnya mengarah pada kesetiaan dan kesuksesan pasar.

Skill dan Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer

Berikut skill yang harus dimiliki dan jenis proyek dari UX Designer, yuk simak!

1. UX Writer

UX writer atau penulis UX adalah seseorang yang membuat konten untuk produk digital seperti website atau aplikasi.

Peran mereka adalah membantu pengguna menavigasi dan berinteraksi dengan produk-produk ini dengan cara yang jelas dan mudah dipahami.

Mereka bekerja sama dengan pen-desain dan pengembang untuk memastikan bahwa pengalaman pengguna kohesif dan intuitif. Ini termasuk membuat naskah untuk tombol, menu, dan elemen interaktif lainnya.

Tugas utama seorang penulis UX adalah untuk menciptakan pengalaman pengguna yang mulus dengan menyediakan konten yang bermanfaat, informatif, dan berfokus pada pengguna di seluruh produk.

Selain menulis naskah, seorang penulis UX juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membuat panduan nada dan suara, melakukan riset dan pengujian pengguna, serta menganalisis data untuk mengoptimalkan konten demi pengalaman pengguna yang terbaik.

 UX Writer

2. UX Researcher/peneliti UX

Sesuai dengan informasi yang diberikan oleh coursera, peneliti UX terlibat dalam studi sistematis tentang target pengguna untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu proses desain produk.

Peneliti UX adalah seorang profesional yang berkomitmen untuk memahami perilaku pengguna dalam kaitannya dengan antarmuka web dan seluler.

Mereka membantu memastikan bahwa produk dapat digunakan, dapat diakses, dan menarik bagi pengguna.

Tugas mereka adalah melakukan wawancara, survei, dan bentuk penelitian lainnya untuk menentukan kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka menganalisis data untuk mengungkap wawasan yang menginformasikan keputusan desain.

Peneliti UX bekerja dengan tim produk untuk membuat prototipe dan mengujinya dengan pengguna.

Mereka mengidentifikasi titik-titik masalah dan area peluang dalam perjalanan pengguna untuk meningkatkan pengalaman secara keseluruhan.

Penelitian UX sangat penting untuk keberhasilan dalam menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan pengguna. Riset ini membantu mengidentifikasi masalah yang tepat untuk dipecahkan dan memastikan bahwa solusi didasarkan pada riset pengguna.

3. UX Engineer

Seorang UX engineer adalah peran penting dalam bidang desain pengalaman pengguna. Sebagai UX engineer, tugas Anda adalah menjembatani kesenjangan antara desain dan pengembangan produk.

Anda menghidupkan konsep desain dengan menciptakan antarmuka yang fungsional, dapat digunakan, dan menyenangkan.

Fokus utama Anda adalah menerjemahkan pengalaman pengguna ke dalam prototipe yang mudah digunakan dan memastikan interaksi yang mulus dengan desain.

Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa UI selaras dengan kebutuhan pengguna dan antarmuka dioptimalkan untuk kegunaan.

UX engineer juga diharapkan untuk bekerja secara kolaboratif dengan anggota tim lainnya, seperti desainer, pengembang, dan manajer produk.

Anda sering kali menjadi pemimpin proyek, membimbing tim menuju hasil proyek yang sukses.

4. Desain Website dan Landing Page

Untuk memulai, UXdesigner perlu memahami target audiens dan kebutuhan mereka. Siapa yang akan menggunakan situs web ini, dan apa yang mereka cari? Melakukan riset pengguna dapat membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Setelah Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang audiens Anda, Anda dapat mulai merancang tata letak situs web dan landing page.

Desain Anda harus intuitif dan memandu pengguna ke tujuan yang diinginkan. Menu navigasi harus jelas dan mudah digunakan.

Penting juga untuk memberikan umpan balik kepada pengguna, sehingga mereka tahu tindakan apa yang telah mereka lakukan. Misalnya, jika mereka telah berhasil mengisi formulir, mereka harus menerima pesan yang mengonfirmasi pengiriman mereka.

Aspek penting lainnya dari desain UX adalah aksesibilitas. Para penyandang disabilitas harus dapat mengakses situs web Anda dengan mudah.

Pastikan situs web Anda dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas!

Terakhir, pengujian adalah bagian penting dari desain UX. Anda perlu menguji desain Anda dengan pengguna yang berbeda untuk memastikan bahwa desain tersebut memenuhi kebutuhan mereka.

Lakukan penyesuaian yang diperlukan dan lanjutkan pengujian hingga Anda memiliki desain yang ramah dan mudah digunakan oleh pengguna, serta memenuhi kebutuhan klien!

5. Desain Aplikasi, Software, dan Game

Menciptakan aplikasi, perangkat lunak, dan game yang sukses membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan pemrograman.

Dibutuhkan pemahaman mendalam tentang perilaku dan psikologi pengguna. Di sinilah UXdesigner berperan.

UXdesigner menggunakan berbagai metode untuk membuat produk yang intuitif, ramah pengguna, dan menarik secara visual.

Mereka melakukan riset pengguna, membuat wireframe dan prototipe, dan menjalankan tes kegunaan untuk memastikan bahwa desain mereka memenuhi kebutuhan audiens target mereka.

Mendesain produk yang sukses harus menciptakan pengalaman yang imersif dan menarik. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pola pikir pengguna dan motivasi mereka dalam menggunakan produk.

UXdesigner bekerja sama dengan pengembang dan manajer produk untuk memastikan bahwa produk tersebut memberikan pengalaman yang diinginkan.

Mereka membuat desain yang responsif dan mudah beradaptasi dengan berbagai ukuran layar dan perangkat.

Selain itu, UXdesigner bertanggung jawab untuk menciptakan desain antarmuka dan nuansa produk secara keseluruhan. Ini termasuk memilih warna, tipografi, dan gambar yang tepat untuk menciptakan desain yang kohesif dan menarik secara visual.

Desain Aplikasi, Software, dan Game

6. Desain Suara

Desain suara adalah proses menciptakan dan mengimplementasikan elemen audio dalam pengalaman pengguna. Ini adalah cara untuk meningkatkan persepsi pengguna terhadap suatu antarmuka atau produk.

Suara dapat digunakan untuk memberikan umpan balik, menandakan perubahan status, atau memberikan isyarat bagi pengguna untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam antarmuka.

Hal ini dapat menjadi sangat penting bagi pengguna dengan gangguan penglihatan, atau dalam situasi di mana isyarat visual mungkin tidak cukup.

Desain suara juga dapat digunakan untuk membangun identitas merek dan menciptakan hubungan emosional dengan pengguna.

Misalnya, suara atau isyarat musik tertentu dapat diasosiasikan dengan fitur atau produk tertentu, sehingga menciptakan rasa keakraban dan kepercayaan.

Desain suara yang efektif membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor seperti durasi, volume, frekuensi, dan nada.

Desainer suara juga harus memperhatikan potensi masalah aksesibilitas, seperti gangguan pendengaran atau kepekaan terhadap frekuensi tertentu.

7. Augmented Reality (AR)

Augmented reality (AR) adalah alat yang ampuh di tangan UXdesigner. Dengan mengintegrasikan elemen digital dengan dunia fisik secara mulus.

Sebagai seorang UXdesigner, penting untuk memahami potensi AR dan bagaimana AR dapat meningkatkan interaksi pengguna dengan produk atau layanan.

AR dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan, menciptakan lingkungan yang imersif, dan menghidupkan produk.

Untuk menciptakan pengalaman AR yang efektif, seorang UXdesigner harus mempertimbangkan perjalanan pengguna dan bagaimana elemen AR sesuai dengan alur keseluruhan.

Penting untuk mencapai keseimbangan antara terlalu sedikit dan terlalu banyak informasi, memastikan AR meningkatkan pengalaman daripada membanjirinya.

Pengujian dan pengulangan adalah komponen kunci dari desain AR. Seperti halnya desain UX lainnya, penting untuk menguji pengalaman AR dengan pengguna dan membuat penyesuaian berdasarkan umpan balik mereka.

Selain itu, UXdesigner harus mempertimbangkan batasan teknis dari platform atau perangkat tempat AR ditampilkan.

Penyesuaian mungkin harus dilakukan untuk memastikan pengalaman pengguna yang mulus.

8. Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah aspek penting dari desain pengalaman pengguna. Hal ini melibatkan kemampuan untuk menggunakan visual untuk mengkomunikasikan ide dan informasi secara efektif.

Baik itu melalui ikon, tipografi, warna, atau gambar, setiap elemen visual dalam desain memainkan peran penting dalam pengalaman pengguna.

Sebagai seorang UXdesigner, sangat penting untuk memahami bagaimana pengguna melihat dan menginterpretasikan informasi visual.

Wawasan ini membantu kita menciptakan desain yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional dan mudah digunakan.

Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui pendekatan yang berpusat pada pengguna terhadap desain.

Dengan menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses desain, kami dapat menciptakan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Hal ini sering kali melibatkan penelitian dan pengujian pengguna untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan elemen visual.

Aspek penting lainnya dari komunikasi visual adalah konsistensi. Bahasa desain yang konsisten membantu menciptakan rasa keakraban dan dapat membantu pengguna memahami cara berinteraksi dengan berbagai elemen dalam desain.

Konsistensi ini dapat dicapai melalui penggunaan panduan gaya, palet warna, tipografi, dan elemen lain yang menciptakan identitas visual untuk desain.

9. Desain Interaksi

Desain interaksi adalah proses menciptakan pengalaman digital yang intuitif, menarik, dan ramah pengguna.

Hal ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan teknologi sehingga UXdesigner dapat menciptakan pengalaman yang efisien dan menyenangkan untuk digunakan.

Untuk merancang interaksi yang efektif, UXdesigner harus mempertimbangkan kebutuhan, pola perilaku, dan preferensi pengguna.

Hal ini melibatkan penelitian demografi pengguna, melakukan pengujian pengguna, dan menganalisis data untuk menginformasikan keputusan desain.

Tujuan dari desain interaksi adalah untuk menciptakan pengalaman yang mulus dan mudah digunakan, sehingga pengguna tidak perlu berhenti dan memikirkan cara menavigasi produk digital.

Jika dilakukan dengan baik, interaksi akan terasa intuitif dan alami, hampir seperti alamiah bagi pengguna.

Salah satu aspek kunci dari desain interaksi adalah umpan balik. Memberikan umpan balik secara real-time kepada pengguna saat mereka berinteraksi dengan sebuah produk bisa menjadi sangat kuat.

Hal ini memungkinkan pengguna mengetahui ketika mereka telah melakukan sesuatu dengan benar atau ketika ada masalah yang perlu ditangani.

Aspek penting lainnya dari desain interaksi adalah interaksi mikro. Ini adalah interaksi kecil dengan satu tujuan yang menambahkan tingkat polesan ekstra pada sebuah produk.

Contoh interaksi mikro termasuk animasi yang diputar saat pengguna mengonfirmasi suatu tindakan atau efek suara yang diputar saat suatu tindakan berhasil.

Pada intinya, desain interaksi adalah tentang menciptakan pengalaman yang tidak hanya efisien tetapi juga menyenangkan untuk digunakan.

Ketika pengguna merasa nyaman menggunakan sebuah produk, mereka cenderung akan terus menggunakannya dan merekomendasikannya kepada orang lain.

10. Wireframing dan Prototyping

Wireframing dan prototyping adalah dua alat kunci yang digunakan oleh UX designer untuk membuat desain produk yang optimal dan efektif.

Dalam wireframing, UX designer menerapkan konsep desain dan fungsionalitas dasar dari produk yang akan dibuat.

Sedangkan dalam prototyping, UX designer membangun versi awal dari produk yang akan digunakan untuk menguji fitur dan interaksi antarmuka.

Dua alat ini memungkinkan UX designer untuk iterasi dan perbaikan yang cepat terhadap desain produk. Hal ini penting untuk mencapai tujuan akhir pengalaman pengguna yang optimal.

Wireframing dan prototyping juga memungkinkan UX designer untuk membangun produk lebih efisien, karena meminimalkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan di masa depan.

Keterampilan dan pengalaman menggunakan wireframing dan prototyping merupakan salah satu kualifikasi utama bagi seorang UX designer yang sukses.

UX Designer vs UI Designer

Desain UX dan desain UI adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya mengacu pada dua aspek yang berbeda dari proses desain.

UX design, atau pengalaman pengguna, mengacu berfokus pada keseluruhan pengalaman yang dimiliki pengguna dengan produk atau layanan.

Hal ini melibatkan pemahaman akan kebutuhan, perilaku, dan motivasi pengguna, serta mendesain produk yang memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang paling intuitif dan memuaskan.

Di sisi lain, UI, atau antarmuka pengguna, mengacu pada elemen desain visual suatu produk, seperti tombol, ikon, tipografi, dan skema warna. Ini adalah tentang menciptakan desain yang menarik secara visual yang mudah dinavigasi dan berinteraksi.

Meskipun desain UX dan UI merupakan komponen penting dari produk yang sukses, keduanya memiliki fokus yang sedikit berbeda.

Desain UX berpusat pada pengalaman pengguna dan memastikan bahwa setiap aspek produk memenuhi kebutuhan mereka, sedangkan desain UI berfokus pada pembuatan antarmuka yang estetis dan fungsional.

Intinya, desain UX adalah tentang mendesain untuk pengguna, sedangkan desain UI adalah tentang mendesain interaksi pengguna dengan produk.

Namun, desain UX dan UI harus bekerja sama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang mulus dan menyenangkan.

UX Designer vs UI Designer

Nah, itu tadi penjelasan mengenai UXDesigner. Semoga pemahamannya bisa bermanfaat!

Pengertian UX Designer Adalah

UX designer atau user experience designer secara sederhananya adalah seseorang yang mendesain pengalaman pengguna suatu produk atau layanan.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like