Open Minded Vs Close Minded : Pengertian dan Faktornya

Apakah Anda seseorang yang memiliki karakter open minded atau close minded? Bagaimana sifat-sifat ini memengaruhi interaksi, keputusan, dan pandangan hidup secara keseluruhan?

Konsep open minded dan close minded adalah aspek mendasar dari perilaku dan psikologi manusia. Hal ini memengaruhi cara kita memahami informasi baru, menangani tantangan, dan terlibat dengan beragam perspektif.

Memahami definisi dan faktor-faktor yang berkontribusi pada setiap pola pikir dapat membantu mengatur kehidupan pribadi dan profesional kita dengan lebih efektif.

Di dunia yang terus berkembang dan memberikan kita ide-ide dan peluang baru, mengembangkan pendekatan dengan open minded dapat menghasilkan pertumbuhan, empati, dan inovasi.

Sebaliknya, berpikiran tertutup dapat membatasi potensi kita, menghalangi hubungan kita, dan menghambat kemajuan. Mari kita pelajari definisi dan jelajahi faktor-faktor utama yang membedakan individu yang berpikiran terbuka dari mereka yang berpikiran tertutup.

pengertian open minded

Baca Juga : Critical Thinking : Pengertian, Manfaat, Jenis, & Cara Mengembangkan

Pengertian Open Minded dan Close Minded

Open minded dan close minded merupakan dua konsep yang sering digunakan ketika berbicara tentang cara seseorang menerima informasi, pandangan, atau ide. Memahami perbedaan antara kedua konsep ini sangat penting dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Open minded merupakan sikap di mana seseorang terbuka dan menerima ide, pandangan, atau informasi baru tanpa prasangka. Orang yang memiliki sikap open minded cenderung mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum membuat keputusan atau membentuk opini. Mereka tidak terpaku pada satu cara pandang dan siap untuk belajar dari pengalaman atau informasi baru yang diperoleh.

Di sisi lain, close minded adalah sikap di mana seseorang cenderung tertutup dan sulit menerima ide atau informasi yang bertentangan dengan keyakinan atau pandangan mereka.

Orang yang memiliki sikap close minded biasanya cenderung mengabaikan atau menolak informasi baru tanpa mempertimbangkan secara objektif. Mereka biasanya tidak mau melihat dari sudut pandang orang lain dan sulit untuk berubah pikiran.

Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memiliki sikap open minded untuk bisa berkembang dan belajar dari lingkungan sekitar.

Dengan membuka diri terhadap ide dan pandangan baru, seseorang dapat memperluas wawasan dan memperkaya pemahaman tentang dunia.

Sementara itu, sikap close minded dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan membuat seseorang terjebak dalam pemikiran sempit.

Jadi, penting untuk selalu berusaha menjadi open minded dan terbuka terhadap berbagai ide dan pandangan. Dengan demikian, seseorang dapat berkembang secara pribadi dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain.

karakteristik open minded

Karakteristik Open Minded

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang membedakan individu yang berpikiran terbuka dengan yang lainnya? Memiliki pemikiran open minded bukan hanya sebuah kualitas, tetapi juga sebuah karakteristik yang dapat secara signifikan memengaruhi pertumbuhan pribadi dan interaksi dengan orang lain.

Di dunia yang dipenuhi dengan beragam pendapat dan perspektif, keterbukaan terhadap ide-ide baru dan kemauan untuk mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman dan empati. Namun, menjadi orang yang benar-benar berpikiran terbuka tidak selalu semudah kelihatannya.

Pada intinya, memiliki pikiran terbuka membutuhkan kemampuan untuk menerima perubahan, menantang asumsi, dan mempertimbangkan sudut pandang alternatif tanpa prasangka.

Hal ini adalah tentang menerima informasi baru dan bersedia untuk memperluas wawasan Anda di luar zona nyaman Anda. 

1. Memiliki Rasa Penasaran

Memiliki kepribadian yang berpikiran terbuka sering dikaitkan dengan rasa ingin tahu. Ketika Anda berpikiran terbuka, Anda bersedia untuk mempertimbangkan ide, perspektif, dan pengalaman baru tanpa secara otomatis mengabaikannya.

Kesediaan untuk menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui dan memperluas pengetahuan Anda didorong oleh rasa ingin tahu. Berikut adalah beberapa karakteristik individu yang berpikiran terbuka yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat:

Individu yang berpikiran terbuka dengan rasa keingintahuan sangat ingin mengeksplorasi topik, tempat, dan pengalaman baru. Mereka haus akan pengetahuan dan secara aktif mencari peluang untuk belajar dan berkembang.

Di sisi lain, seseorang yang berpikiran terbuka dan penuh rasa ingin tahu tertarik untuk belajar tentang budaya, perspektif, dan cara berpikir yang berbeda. Mereka menghargai keragaman dan melihatnya sebagai kesempatan untuk memperluas pemahaman mereka tentang dunia.

Mereka yang memiliki rasa ingin tahu tidak takut untuk bertanya, mencari klarifikasi, mengumpulkan informasi, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna untuk memperdalam pemahaman mereka tentang suatu subjek.

Individu yang berpikiran terbuka juga memiliki rasa ingin tahu dan akan mudah beradaptasi dan menerima perubahan. Mereka melihat perubahan sebagai kesempatan untuk berkembang dan menyambut tantangan baru dengan pikiran terbuka.

2. Memiliki Rasa Empati ke Orang Lain

Open minded lebih dari sekadar bersedia mempertimbangkan ide atau perspektif baru. Ini juga berarti memiliki rasa empati terhadap orang lain, yaitu kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.

Orang yang memiliki karakteristik berpikiran terbuka lebih cenderung berempati kepada orang lain karena mereka mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Empati adalah sifat penting dalam dunia yang beragam dan saling terhubung saat ini. Sifat ini memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam, untuk memahami emosi dan pengalaman mereka, dan untuk menawarkan dukungan dan kasih sayang saat dibutuhkan.

Ketika kita berempati kepada orang lain, kita lebih mungkin untuk membangun hubungan yang kuat, menyelesaikan konflik secara damai, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.

Selain itu, salah satu karakteristik utama dari individu yang berpikiran terbuka adalah kesediaan mereka untuk mendengarkan orang lain tanpa menghakimi.

Mereka mampu menempatkan diri mereka pada posisi orang lain dan benar-benar memahami dari mana mereka berasal. Kemampuan untuk berempati dengan orang lain memungkinkan individu yang berpikiran terbuka untuk membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan berbagai macam orang, terlepas dari latar belakang atau keyakinan mereka.

Selain itu, individu yang berpikiran terbuka juga cenderung ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka. Mereka terus mencari informasi dan pengalaman baru, yang memungkinkan mereka untuk belajar dari orang lain dan memperluas perspektif mereka sendiri.

Keingintahuan dan keterbukaan terhadap ide-ide baru ini membuat mereka lebih mudah berempati dengan orang lain dan memahami pengalaman unik mereka.

3. Mempertimbangkan Pendapat Orang Lain

Berpikiran terbuka dan mempertimbangkan pendapat orang lain adalah sifat yang penting untuk dimiliki dalam aspek kehidupan apa pun.

Hal ini memungkinkan kita untuk belajar, bertumbuh, dan melihat segala sesuatu dari perspektif yang berbeda. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari individu yang berpikiran terbuka yang secara aktif mencari dan mempertimbangkan pendapat orang lain:

Individu yang berpikiran terbuka bersedia mendengarkan apa yang orang lain katakan tanpa secara otomatis mengabaikannya.

Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki perspektif yang unik dan menghargai kesempatan untuk mendengar sudut pandang yang berbeda.

Hal ini juga didukung dengan rasa empati dimana iniadalah  kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Individu yang berpikiran terbuka mampu menempatkan diri mereka pada posisi orang lain dan mempertimbangkan pendapat mereka dengan empati dan kasih sayang.

Individu yang berpikiran terbuka memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia di sekitarnya. Mereka sangat ingin mempelajari hal-hal baru dan tidak takut untuk mengeksplorasi ide dan perspektif yang berbeda. 

4. Bersikap Rendah Hati

Berpikiran terbuka dan rendah hati adalah dua karakteristik utama yang sangat dihargai dalam masyarakat saat ini. Dengan mewujudkan sifat-sifat ini, individu dapat menjalani hidup dengan rasa ingin tahu, menghargai sudut pandang yang berbeda, dan kemauan untuk belajar dan tumbuh. 

Salah satu karakteristik terpenting dari berpikiran terbuka dan rendah hati adalah kemampuan untuk benar-benar mendengarkan orang lain.

Hal ini berarti secara aktif memperhatikan apa yang orang lain katakan, mempertimbangkan perspektif mereka, dan terbuka terhadap ide dan pendapat baru.

Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda dapat membina komunikasi yang lebih baik dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar Anda.

Individu yang berpikiran terbuka memiliki rasa ingin tahu yang besar dan haus akan pengetahuan. Mereka sangat ingin mempelajari hal-hal baru, mengeksplorasi perspektif yang berbeda, dan menantang keyakinan dan asumsi mereka sendiri. Dengan tetap terbuka untuk belajar, mereka dapat terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup mereka.

Berpikiran terbuka dan rendah hati juga berarti memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap keragaman. Hal ini termasuk menghormati budaya, latar belakang, dan kepercayaan yang berbeda, serta mengakui perspektif dan pengalaman unik orang lain.

Dengan merangkul keragaman, individu dapat menumbuhkan empati, kasih sayang, dan pemahaman dalam interaksi mereka dengan orang lain.

Kerendahan hati melibatkan kemampuan untuk mengakui ketika Anda salah atau ketika Anda telah melakukan kesalahan. Dengan mengakui kesalahan dan kekurangan Anda sendiri, Anda dapat menunjukkan kerentanan dan keaslian, yang dapat membuat lebih mudah dipahami dan didekati oleh orang lain. Mengakui kesalahan juga memungkinkan Anda untuk berkembang dan belajar dari pengalaman masa lalu.

cara menjadi open minded

Cara Menjadi Open Minded

Pernahkah Anda merasa ragu untuk mempertimbangkan ide atau perspektif baru? Berjuang untuk keluar dari zona nyaman dan merangkul sudut pandang yang berbeda bisa jadi membatasi pertumbuhan pribadi dan kesempatan Anda untuk belajar.

Di dunia yang berubah dengan cepat saat ini, berpikiran terbuka sangat penting untuk beradaptasi dengan situasi baru dan berkembang di lingkungan yang beragam.

Namun, membebaskan diri dari batasan-batasan gagasan dan bias yang sudah terbentuk sebelumnya bisa jadi merupakan hal yang menantang.

Untuk benar-benar berpikiran terbuka berarti menerima informasi baru, bersedia menantang keyakinan Anda, dan merangkul hal-hal yang tidak diketahui dengan rasa ingin tahu dan kerendahan hati.

Hal ini adalah tentang memperluas pandangan dunia Anda dan memperkaya hidup Anda melalui kemauan untuk mengeksplorasi ide-ide yang tidak konvensional.

Jadi, jika Anda ingin mengembangkan pikiran yang lebih terbuka, berikut ini adalah beberapa strategi praktis untuk membantu Anda memperluas perspektif dan merangkul kekuatan pikiran terbuka.

1. Tidak Mempercayai Informasi Palsu 

Di era informasi yang melimpah seperti sekarang ini, sangatlah penting untuk berpikiran terbuka dan cerdas dalam hal informasi yang kita konsumsi.

Dengan maraknya berita palsu, informasi yang salah, dan sumber yang bias, kita bisa dengan mudah jatuh ke dalam perangkap untuk mempercayai informasi yang salah.

Namun, berpikiran terbuka berarti bersedia mempertimbangkan semua perspektif dan secara kritis mengevaluasi informasi yang kita temui. Berikut adalah beberapa tips tentang cara berpikiran terbuka dengan tidak mempercayai informasi palsu:

Sebelum menerima informasi apa pun sebagai sesuatu yang benar, luangkan waktu untuk memverifikasi sumbernya. Periksa kredibilitas situs web, publikasi, atau individu yang membagikan informasi tersebut. Carilah sumber-sumber yang memiliki reputasi baik dan lakukan referensi silang untuk memastikan keakuratannya.

Jangan hanya mengandalkan satu sumber atau sudut pandang. Bersikaplah terbuka untuk mempertimbangkan berbagai perspektif tentang suatu masalah dan carilah sumber informasi yang beragam.

Hal ini akan membantu mendapatkan pandangan yang lebih menyeluruh tentang topik tersebut dan menghindari menjadi mangsa informasi yang bias atau sepihak.

Di era informasi yang salah, pengecekan fakta sangatlah penting. Gunakan situs web pemeriksa fakta untuk memverifikasi keakuratan informasi. Jangan hanya menerima informasi begitu saja – lakukan uji tuntas untuk memverifikasi kebenarannya.

Kita semua memiliki bias yang dapat mengaburkan penilaian kita dan membuat kita lebih rentan terhadap informasi palsu. Luangkan waktu untuk merenungkan bias Anda sendiri dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi persepsi terhadap suatu informasi. Bersedialah untuk menantang keyakinan Anda sendiri dan pertimbangkan informasi yang mungkin bertentangan.

Tidak masalah untuk bersikap skeptis terhadap suatu informasi, terutama jika informasi tersebut tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau terlalu sesuai dengan keyakinan Anda. Percayalah pada naluri Anda dan jangan takut untuk mempertanyakan informasi yang tampaknya tidak kredibel.

2. Aktif Bertanya

Berpikiran terbuka adalah sifat yang penting untuk dimiliki di dunia yang beragam dan berubah dengan cepat saat ini. Salah satu cara efektif untuk mengembangkan dan mempertahankan pikiran terbuka adalah dengan aktif bertanya. 

Ketika Anda mengajukan pertanyaan, tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang orang atau situasi, bukan untuk menghakimi.

Lakukan pendekatan percakapan dengan rasa ingin tahu yang tulus dan keinginan untuk belajar lebih banyak. Hal ini tidak hanya akan membantu memperluas pengetahuan, tetapi juga menunjukkan keterbukaan pikiran kepada orang lain.

Dengan mengajukan pertanyaan terbuka, Anda mendorong tanggapan yang lebih dalam dan lebih bijaksana yang dapat membantu melihat berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda.

Hindari pertanyaan yang mengarahkan atau pertanyaan yang sudah memiliki jawaban yang sudah diketahui sebelumnya. Mengajukan pertanyaan hanyalah sebagian dari persamaan. Untuk benar-benar berpikiran terbuka, Anda juga harus secara aktif mendengarkan tanggapan yang Anda terima.

Perhatikan isyarat non-verbal, seperti bahasa tubuh dan nada suara, untuk memahami sepenuhnya perspektif orang lain. Hindari menginterupsi dan sebaliknya, berikan ruang bagi orang lain untuk mengekspresikan pikiran mereka.

Salah satu manfaat dari mengajukan pertanyaan adalah menantang asumsi dan bias Anda sendiri. Dengan secara aktif mencari informasi dan sudut pandang yang berbeda, Anda dapat memperluas perspektif Anda dan menjadi lebih berpikiran terbuka. Jangan takut untuk mempertanyakan keyakinan Anda sendiri dan mempertimbangkan sudut pandang alternatif.

Mengajukan pertanyaan dapat membantu merangkul keragaman dan menghargai perspektif yang berbeda. Berinteraksilah dengan orang-orang dari latar belakang, budaya, dan pengalaman yang berbeda untuk mendapatkan pandangan yang lebih menyeluruh tentang dunia.

Dengan mengajukan pertanyaan dan mendengarkan secara aktif, Anda dapat belajar dari orang lain dan menjadi lebih berpikiran terbuka dalam prosesnya.

3. Mencerna Informasi yang Didapatkan

Di dunia yang serba cepat dan digerakkan oleh informasi saat ini, mudah sekali untuk jatuh ke dalam perangkap untuk hanya mencari informasi yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang sudah ada sebelumnya.

Namun, berpikiran terbuka dan mau mencerna informasi yang diperoleh dari berbagai sumber sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Berusahalah untuk mencari informasi dan perspektif dari berbagai sumber. Ini bisa berarti membaca artikel atau buku yang ditulis oleh orang-orang dengan sudut pandang yang berbeda, mendengarkan podcast atau menonton video yang menyajikan pendapat alternatif, atau terlibat dalam percakapan dengan individu yang memiliki latar belakang atau keyakinan yang berbeda dari Anda.

Saat mencerna informasi, berlatihlah mendengarkan secara aktif dengan sepenuhnya terlibat dengan materi dan mempertimbangkan konteks penyajiannya.

Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti: Siapa sumber informasi ini? Apa motif atau agenda mereka? Apakah ada asumsi-asumsi yang mendasari informasi tersebut? Dengan menganalisis secara kritis informasi yang Anda konsumsi, Anda dapat mengevaluasi kredibilitas dan relevansinya dengan lebih baik.

Dekati informasi baru dengan pikiran terbuka dan kemauan untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Hindari mengambil kesimpulan atau mengabaikan ide-ide yang menantang keyakinan saat ini. Sebaliknya, tetaplah ingin tahu dan terbuka untuk belajar dari orang lain, bahkan jika pada akhirnya Anda tidak setuju dengan mereka.

Setelah mengonsumsi informasi, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah Anda pelajari dan bagaimana informasi tersebut selaras dengan pengetahuan dan keyakinan yang sudah Anda miliki.

Pertimbangkan bagaimana informasi baru tersebut dapat memperluas pemahaman Anda tentang suatu topik atau menantang Anda untuk berpikir secara berbeda.

Dengan secara aktif mencerna dan merefleksikan informasi yang Anda temui, Anda dapat memperluas pengetahuan Anda dan menumbuhkan pola pikir yang lebih terbuka.

4. Bersikap Rendah Hati

Berpikiran terbuka adalah karakteristik utama yang dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi, hubungan yang lebih baik, dan peluang yang lebih besar dalam hidup. Salah satu cara untuk mengembangkan keterbukaan pikiran adalah melalui kerendahan hati. 

Salah satu langkah pertama untuk menjadi rendah hati adalah mengakui bahwa Anda tidak mengetahui segalanya. Pahami bahwa pengetahuan dan keahlian Anda terbatas, dan terbukalah untuk belajar dari orang lain. Dengan mengakui keterbatasan Anda, Anda dapat mendekati ide-ide baru dengan rasa ingin tahu dan kemauan untuk mendengarkan.

Berpikiran terbuka berarti menerima perspektif dan ide yang berbeda. Berlatihlah untuk mendengarkan secara aktif ketika terlibat dalam percakapan dengan orang lain.

Alih-alih langsung menolak sudut pandang seseorang, luangkan waktu untuk mendengarkan dan mencoba memahami dari mana mereka berasal. Hal ini dapat membantu Anda memperluas perspektif Anda sendiri dan belajar dari pengalaman orang lain.

Kerendahan hati melibatkan kemampuan untuk mengakui ketika Anda melakukan kesalahan atau ketika Anda salah tentang sesuatu.

Alih-alih bersikap defensif atau mencoba membenarkan tindakan Anda, bersikaplah terbuka terhadap umpan balik dan bersedia menilai kembali keyakinan Anda. Hal ini dapat membantu Anda tumbuh sebagai pribadi dan meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain.

Cara lain untuk menumbuhkan kerendahan hati adalah dengan mencari umpan balik dan kritik yang membangun dari orang lain.

Hal ini dapat membantu mendapatkan wawasan dan perspektif yang berbeda yang mungkin tidak Anda pertimbangkan. Dengan bersikap terbuka terhadap umpan balik, Anda dapat belajar dan bertumbuh dari masukan orang lain.

Menjadi rendah hati juga berarti mengakui dan menghargai kontribusi orang lain. Berlatihlah untuk bersyukur dengan mengakui upaya orang-orang di sekitar Anda dan menunjukkan penghargaan atas dukungan mereka.

Dengan mengungkapkan rasa terima kasih, Anda dapat membina hubungan yang positif dan menciptakan rasa saling menghormati.

Annisa Ismi, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 3+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like