Proses Maklon Skincare: Mulai Formulasi hingga Pengiriman

Kamu mungkin pernah berpikir, “Bisakah aku punya brand skincare sendiri tanpa bikin pabrik?” Jawabannya: Bisa banget! Dan kuncinya adalah maklon skincare.

Tapi, prosesnya kayak gimana sih? Apakah cuma tinggal kasih ide, duduk manis, lalu produk jadi?

Tentu saja tidak. Nah, tenang artikel ini bakal ngajak kamu selancar mungkin memahami proses maklon skincare dari A sampai Z.

Yuk, kita kupas tuntas dunia maklon skincare yang semakin digandrungi para pebisnis kekinian!

Bagiamana Proses Maklon Skincare? Mulai dari Formulasi hingga Pengiriman Produk

Yuk simak berikut proses maklon skincare mulai awal hingga akhir:

Baca Juga: Strategi Pemasaran Skincare Untuk Merek Kecantikan Anda

Siapkan Diri dengan Riset Pasar

Sebelum mikir soal kemasan cantik atau aroma serum yang wangi banget kayak lavender di pegunungan Prancis, kamu harus punya satu hal: tujuan yang jelas. Ya, segalanya dimulai dari riset pasar.

Kenapa ini penting banget?
Karena kamu butuh tahu:

  • Siapa target pasar kamu? Remaja berjerawat? Ibu muda yang pengen glowing?
  • Produk apa yang sedang naik daun? Serum? Toner? Essence?
  • Kompetitor kamu siapa, dan mereka jualannya kayak gimana?

Coba kamu bayangkan, kamu bikin produk anti-aging, tapi targetnya anak SMA. Ya zonk, kan?

Tips riset yang bisa kamu lakukan:

  • Cek tren di Google Trends, Tokopedia, Shopee.
  • Lihat komentar dan review produk kompetitor.
  • Gabung forum kecantikan atau grup Facebook.
  • Tanya langsung ke calon customer via polling Instagram.

Riset ini akan jadi pondasi dalam memilih bahan, menentukan positioning, hingga menentukan strategi promosi nantinya.

Konsultasi Produk, Jangan Asal Setuju

Setelah riset matang, saatnya kamu ngobrol langsung sama pihak maklon. Di tahap ini, kamu akan menjalani sesi konsultasi.

Topik Diskusi dalam Konsultasi Maklon

  1. Tujuan dan konsep produk
    Kamu akan menjelaskan ide produk, target pasar, fungsi (misalnya anti‑aging, whitening, acne care), serta positioning brand yang diinginkan.
  2. Bahan aktif dan formula
    Diskusi detail tentang bahan aktif yang diinginkan, manfaatnya, dosis, serta batasan regulasi BPOM. Kamu juga bisa menyertakan referensi produk luar negeri atau sampel untuk dibandingkan.
  3. Target harga per produk (per botol)
    Ini berpengaruh pada pemilihan bahan baku dan jenis kemasan maklon bisa memberikan simulasi biaya sesuai budget kamu.
  4. Jumlah produksi / MOQ
    Kamu akan diskusikan kapasitas minimum dan fleksibilitas jumlah batch awal, apakah MOQ yang berlaku mulai dari 500, 1.000, atau bisa lebih kecil tergantung pabrik.
  5. Kebutuhan sertifikasi dan legal
    Termasuk kebutuhan BPOM, Halal MUI, HAKI (merk/paten), serta standar produksi seperti GMP/CPKB.
  6. Referensi produk luar negeri
    Kalau kamu punya sampel dari produk import, atau formula referensi, kamu bisa membawanya tapi ingat, tidak semua bahan asing bisa digunakan karena regulasi BPOM Indonesia yang ketat.

Tahap Uji Lab dan Sampel Produk

Nah, inilah tahap seru sekaligus menegangkan: formulasi dan uji laboratorium.

Setelah diskusi konsep selesai, tim R&D dari pabrik maklon akan meracik formulasi awal sesuai brief yang telah disepakati.

Hasilnya akan dikirimkan kepadamu dalam bentuk sampel untuk diuji secara langsung biasanya dalam 1 hingga 14 hari kerja tergantung pabriknya.

Di tahap ini, kamu akan:

  • Menilai tekstur: Apakah terlalu lengket, terlalu cair, terlalu padat, atau sudah nyaman diaplikasikan?
  • Menguji aroma: Apakah wanginya terlalu menyengat, justru terlalu lemah, atau memberikan sensasi relaksasi?
  • Memeriksa efek di kulit: Apakah formulanya cepat menyerap, terasa nyaman, atau malah menimbulkan iritasi ringan?

Umumnya, kamu akan menerima beberapa versi sampel dengan variasi kecil dalam tekstur, aroma, atau bahan aktif untuk membandingkan kemudian memilih yang terbaik atau bahkan meminta kombinasi karakteristik dari beberapa versi.

Kalau hasil awal belum sesuai ekspektasi, jangan khawatir. Banyak pabrik maklon menyediakan fasilitas revisi gratis hingga 1–3 kali untuk mengubah aspek seperti konsistensi tekstur, kekuatan aroma, atau campuran bahan aktif sebelum melanjutkan ke produksi massal.

Secara keseluruhan, proses ini memastikan kamu benar‑benar mendapatkan formula yang ideal mulai dari uji tekstur, aroma, hingga kenyamanan kulit dengan kesempatan revisi berulang hingga kamu puas.

Bahwasannya, bikin satu formula skincare bisa makan waktu 2 minggu – 2 bulan, tergantung tingkat kompleksitasnya.

Jadi, kalau kamu baru tanya minggu ini dan berharap bisa rilis produk minggu depan, mending tarik napas dulu yang panjang.

Kemudian untuk Formulasi awal (bahan-bahan, tekstur, aroma, stabilitas dasar) biasanya memerlukan waktu beberapa minggu hingga 2 bulan, tergantung kompleksitas dan jumlah revisi yang diperlukan.

Sumber lain menyebut durasi formulasi bisa berkisar antara 2–6 bulan hingga siap diuji lab.

Setelah formulasi dirasa sesuai, biasanya perlu dilakukan uji stabilitas dan preservative challenge test uji ini saja bisa memakan waktu 4 minggu (28 hari) atau lebih agar produk aman dan tahan lama.

Banyak produsen menyarankan total testing mencapai 6–8 minggu.

Paket lengkap mulai dari riset ide, formulasi, pengujian, regulasi, hingga produksi bisa membutuhkan waktu 8–12 bulan, dan dalam kasus tertentu yang sangat kompleks, hingga 14 bulan atau lebih.

Registrasi BPOM dan Sertifikasi Lainnya

Nah, produk kamu udah sip? Tinggal jalan ke tahap legalitas!

Kenapa BPOM itu penting banget?

Bahwasanya, nomor registrasi BPOM sangat krusial karena tanpa itu:

1. Produk dianggap ilegal

Produk tanpa nomor BPOM dianggap tidak memiliki izin edar resmi di Indonesia. Artinya, secara hukum produk tersebut tidak boleh dipasarkan.

Risiko ditarik dari peredaran oleh otoritas sangat tinggi, dan memang dalam pengawasan Februari 2025, BPOM mencabut puluhan ribu unit produk kosmetik ilegal, termasuk sekitar 91 merek populer yang tak memiliki izin BPOM, senilai total mencapai Rp31,7 miliar.

2. Tidak ada kepastian keamanan dan mutu

Produk yang terdaftar BPOM telah melewati uji laboratorium dan evaluasi ketat terhadap bahan, stabilitas formulasi, serta proses produksi (CPKB).

Ini menjamin bahwa produk tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon berlebih, atau steroid yang bisa menyebabkan efek samping serius seperti iritasi, kerusakan kulit, bahkan risiko kesehatan jangka panjang seperti gangguan ginjal dan sistem saraf.

3. Perlindungan hukum bagi konsumen dan pelaku usaha

Dengan BPOM, konsumen memiliki jalur pelaporan bila terjadi dampak negatif akibat produk.

Produsen yang terdaftar pun terlindungi secara hukum bila ada sengketa.

Tanpa registrasi, pelaku dapat dikenai sanksi pidana hingga penjara 15 tahun dan denda hingga Rp1,5 miliar berdasarkan UU Kesehatan.

4. Meningkatkan kepercayaan dan daya saing produk

Konsumen saat ini semakin cerdas dan skeptis mereka akan lebih memilih produk yang mencantumkan nomor BPOM karena dianggap aman dan transparan.

Produk legal bisa dijual di marketplace besar dan apotek, menciptakan citra merek yang profesional dan andal.

BPOM, Halal, dan HKI memang mencakup dokumen-dokumen penting untuk legalitas produk. Berikut waktu pengurusan yang lebih akurat berdasarkan informasi terbaru:

BPOM (Izin Edar Kosmetik)

  • Proses verifikasi data: 7 hari kerja (untuk produsen dalam negeri) atau 14 hari kerja (untuk impor/kontrak) setelah dokumen lengkap.
  • Setelah bayar SPB, verifikasi produk memakan waktu 3 hari kerja (produk berisiko rendah seperti parfum) hingga 14 hari kerja untuk kosmetik umum.
  • Secara keseluruhan, rata-rata durasinya adalah 1–3 bulan, dengan banyak sumber menyebut minimal 3–4 bulan, atau bahkan 6–8 bulan tergantung kompleksitas & kesiapan dokumen.
  • Masa berlaku BPOM: 3 tahun, perpanjangan wajib sebelum habis masa berlaku.

Sertifikasi Halal (BPJPH / LPPOM MUI)

  • Meliputi audit fasilitas, inspeksi produksi, dan pengujian bahan dengan sistem Halal Assurance System (HAS 23000).
  • Proses sertifikasi halal umumnya: 4 minggu kerja (21–31 hari kerja), secara hukum dibatasi demikian.
  • Masa berlaku sertifikat: 4 tahun, kecuali jika ada perubahan bahan atau proses, dengan GR 42/2024 sertifikat bisa berlaku permanen tanpa perlu diperpanjang selama tidak ada perubahan.

HKI / Paten Merek (Direktorat Jenderal KI)

  • Untuk pendaftaran merek di Indonesia, estimasi waktu: 2–6 bulan (tergantung pemeriksaan, keberatan, dan jenis merek).

Desain Kemasan dan Branding yang Nancep

Produk skincare itu bukan cuma soal manfaat, tapi juga soal penampilan.

Yuk, jujur: kamu sendiri pasti lebih tertarik sama botol cantik yang estetik dibanding kemasan polos kayak obat warung, kan?

Apa saja yang harus kamu siapkan?

1. Konsep desain & brand identity

  • Mood board: kumpulkan inspirasi warna, tipografi, pattern, material (seperti pastel, sentuhan metalik, earthy untuk eco‑friendly) agar desain konsisten dengan identitas brand.
  • Logo & font utama: pilih font yang kuat dan mudah terbaca, minimalis atau custom sesuai karakter brand.

2. Produk utama & jenis kemasan

  • Tentukan primary packaging (botol kaca/airless pump, jar, tube) yang aman bagi formulamu, misalnya bahan yang tahan panas, tidak bereaksi secara kimia, atau memfilter UV jika perlu.
  • Buat secondary packaging (box, outer carton) untuk menyampaikan branding lebih lanjut serta melindungi produk saat distribusi.

3. Dieline dan label

  • Siapkan dieline template untuk menunjukkan cut lines dan folds agar cetakan desain sesuai format fisik packaging.
  • Label harus memuat informasi wajib: nama produk, fungsi, cara penggunaan, ingredients, batch number, netto, tanggal kedaluwarsa, nama & alamat produsen, serta peringatan keamanan sesuai standar BPOM & ISO 22715.

4. Fungsi proteksi dan preservasi

  • Gunakan kemasan airless pump atau tube untuk mengurangi oksidasi dan menjaga stabilitas aktif ingredient seperti vitamin C atau retinol.
  • Pilih material seperti kaca amber atau plastik yang tahan UV dan tidak bereaksi dengan produk agar umur simpan optimal.

5. Keberlanjutan (sustainability)

  • Pakai material recycled, biodegradable, atau refillable untuk menarik konsumen eco–conscious.
  • Sertakan label ‘cruelty‑free’, ‘recycled packaging’, atau simbol lainnya untuk memperkuat citra merek yang bertanggung jawab.

6. Sentuhan estetik & visual minor details

  • Pertimbangkan finishing seperti soft‑touch matte, emboss, metallic foiling membuat packaging terasa lebih premium saat disentuh atau dilihat.
  • Tambahkan pattern kecil untuk membedakan varian produk, misalnya daun kecil untuk sensitive skin atau gelombang untuk oily skin.

7. Pengalaman unboxing (unboxing experience)

  • Pertimbangkan packaging lapis beberapa layer (inner box yang menarik, filler, insert card) untuk menciptakan pengalaman menyenangkan saat membuka produk.

Jangan lupa pikirkan juga warna dan gaya desain yang sesuai dengan target pasar kamu. Remaja? Warna pastel. Profesional? Warna elegan seperti putih atau navy.

Pro Tips:

  • Pakai QR Code yang bisa langsung terhubung ke web brand kamu.
  • Tambahkan stiker atau segel keamanan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Desain Kemasan Produk Parfum

Produksi Massal

Saat semuanya sudah oke formulasi, legalitas, desain barulah masuk tahap produksi massal.

Tahapan Produksi Massal di Pabrik Maklon

  1. Persiapan bahan baku
    Bahan baku diambil sesuai formulasi final yang telah disetujui. Semua bahan melewati tahap pengecekan kualitas (COA) sebelum dipakai, mencakup pemeriksaan mikrobiologi, pH, dan kemurnian bahan.
  2. Penjadwalan di lini produksi
    Pabrik akan menyusun jadwal produksi untuk setiap batch, memastikan kapasitas mesin, tenaga kerja, dan material siap. MOQ (minimum order quantity) produk skincare biasanya mulai dari 500–1.000 pcs, namun banyak pabrik menetapkan MOQ 1.000–3.000 pcs atau lebih, tergantung jenis produk dan kompleksitas produksi.
  3. Batch mixing dan pengisian (filling)
    Setiap batch diukur secara ketat sesuai dosis bahan baku, dicampur, didinginkan, dan diisi ke kemasan final seperti botol pump, jar, atau tube. Langkah ini memerlukan ketelitian tinggi misalnya kontrol suhu, homogenitas, dan kebersihan ruang produksi.
  4. Quality Control ketat per batch
    Setelah produksi, QC dilakukan mulai dari sampel setengah jadi hingga produk kemasan akhir. Tes mencakup pH, viskositas, mikrobiologi, stabilitas, dan efektivitas preservatif sebelum produk lolos ke pengemasan akhir.

Capacity Minimum dan MOQ

  • Banyak maklon menetapkan MOQ mulai dari 1.000 unit per produk, beberapa bahkan 1.500–3.000 untuk batch reguler.
  • Namun, beberapa pabrik (terutama global/private label) punya MOQ lebih fleksibel, mulai dari 500 unit but non Indonesia sering menetapkan 1.000 unit sebagai batas minimal yang wajar.

Fakta menarik:
Beberapa maklon lokal bisa memproduksi hingga 100.000 botol per bulan, dengan durasi produksi antara 2–4 minggu!

Beberapa hal yang patut diperhatikan:

1. Kapasitas dan Lead Time

  • Banyak penyedia maklon lokal mampu produksi hingga 100.000 botol per bulan, dengan durasi proses 2–4 minggu termasuk produksi dan quality control.
  • MOQ (Minimum Order Quantity) umum mulai dari 1.000–5.000 botol per batch, dan biasanya bahan baku atau desain custom bisa menambah waktu pengerjaan.

2. Pentingnya Pengawasan & Update Rutin

  • Produk-mu adalah reputasi-mu. Terus meminta laporan progress dari vendor sangat krusial: mulai dari bahan baku masuk, tahap produksi, QC, sampai packing.
  • Kalau memungkinkan, kunjungi langsung fasilitas produksi untuk melihat kondisi operasional dan kebersihan, serta teknologi yang dipakai.

3. Checklist Singkat yang Bisa Kamu Terapkan

AspekApa yang perlu dicek / dimintakan update
Stok Bahan BakuPastikan vendor punya pasokan resin PET/HDPE grade A dan backup supplier
Sertifikasi & QCCek sertifikat seperti ISO 9001, SNI, FDA/Food-grade, atau ISO 22000/HACCP untuk keamanan makanan/minuman
Laporan ProduksiMinta update harian/mingguan: jumlah botol siap, jumlah defect, estimasi pengiriman
Audit & TransparansiKoordinasi kunjungan dan lihat alur produksi langsung
Kontrak dan PenaltiSertakan timeline dan batas toleransi cacat/distribusi terlambat

4. Konsistensi & Pertumbuhan

Kerja sama jangka panjang dengan vendor maklon akan mempermudah negosiasi harga volume dan perencanaan produksi.

Seiring berjalannya waktu, mereka akan lebih memahami formula, desain kemasan kamu, dan mempercepat waktu produksi.

5. Strategi Praktis Agar Tetap Kendali

  • Update Rutin: Minta laporan mingguan atau real-time melalui dashboard, chat, atau email.
  • Gunakan checklist penerimaan barang saat pengiriman untuk segera memeriksa kualitas.
  • Lokasi strategis: Pilih vendor yang dekat misalnya di Jawa Timur agar logistics lebih mudah dan respons lebih cepat.

Packaging & Final QC

Setelah produksi selesai, produk akan langsung dikemas dan diberi label.

Tapi nggak cuma asal masuk kotak, ya. Ada tahap akhir yang penting banget: final quality control.

Ada beberapa hal yang umumnya dicek di tahap pemeriksaan final quality control (QC):

  1. Label terpasang dengan rapi
    • Ditempel dengan presisi, tidak miring atau tidak lengkap.
    • Pastikan barcode, batch number, tanggal kedaluwarsa, dan informasi wajib terlihat jelas dan akurat.
  2. Botol atau kemasan tertutup rapat
    • Tidak bocor atau rembes dilakukan leak testing seperti vacuum decay atau dye penetration tests.
    • Simulasi stres fisik seperti drop test juga bisa jadi bagian QC.
  3. Cek produk cacat atau perubahan warna
    • Pastikan tidak ada cacat fisik, kontaminan, atau perubahan warna yang tidak wajar.
    • Stabilitas warna dan penampilan diuji dengan alat khusus seperti colorimeter.
  4. Jumlah dan isi sesuai invoice
    • Cek bahwa unit yang dikemas sesuai jumlah pesanan atau spesifikasi invoice.
    • Pastikan kombinasi varian, berat, dan isi sesuai dengan order.

Selain itu ada pengujian tambahan untuk keamanan dan pengalaman konsumen:

  • Material kemasan kompatibel dengan formula skincare, tidak bereaksi secara kimiawi atau merusak produk.
  • Uji kenyamanan buka seperti ease-of-opening dan seal strength diuji agar produk nyaman dibuka oleh konsumen nyata.

Jika kamu ingin pengalaman premium atau ekstra proteksi, kamu bisa minta maklon untuk menyediakan:

  • Bubble wrap ekstra sebagai bantalan demi keamanan pengiriman.
  • Box eksklusif untuk customer premium, pilihan bahan lebih tebal atau cetakan khusus.
  • Leaflet atau kartu ucapan di dalam kotak menambah personal touch saat unboxing.

Distribusi dan Pengiriman

Nah, ini momen paling ditunggu-tunggu. Produk siap dilempar ke pasar!

Tapi distribusi bukan cuma soal “kirim paket aja.” Ada strategi penting di dalamnya.

Pilihan Strategi Distribusi

  1. Stock sendiri di gudang
    Semua stok dikirim ke gudang kamu untuk penanganan manual. Cocok kalau order masih kecil, tapi perlu sistem manajemen stok dan tenaga yang siap.
  2. Fulfillment Center (3PL seperti Shipper, Jubelio, SIRCLO, Keeppack, ShipHype, dll.)
    • Penyedia pihak ketiga yang menyimpan, packing, dan kirim atas nama kamu.
    • Cocok untuk scaling dan meminimalisir kerepotan gudang sendiri. Banyak penyedia berpengalaman menangani produk kosmetik di Indonesia.
  3. Dropship langsung dari pabrik
    Jika pabrik menyediakan fasilitas dropship, produk bisa langsung dikirim ke konsumen tanpa lewat kamu efisien tapi kontrol stok dan kualitas perlu dipastikan.

Tips Distribusi Pintar

  • Diversifikasi lokasi pengiriman
    Jangan simpan semua stok di satu gudang bagi ke beberapa titik untuk mengurangi risiko kerusakan atau gagal kirim (contoh bencana alam).
  • Pastikan tracking setiap paket
    Sistem pelacakan penting agar kamu bisa pantau status pengiriman dan menjaga tingkat kepuasan pelanggan.
  • SOP retur & tukar barang sejak awal
    Siapkan prosedur return authorization, label pengembalian yang sudah dibayar, inspeksi barang balik dan refund/exchange jelas untuk mencegah penipuan, dan mempercepat proses retur.

Skema Pengiriman ala Fulfillment Center

Fulfillment center mengelola semua proses mulai dari penerimaan stok, penyimpanan, pengambilan, pengepakan, hingga pengiriman dan retur. Mereka biasanya tersedia sistem integrasi dengan platform e-commerce untuk mempermudah manajemen stok dan order fulfillment.

Distribusi dan Pengiriman parfum

Intinya, memulai bisnis skincare lewat maklon itu ibarat naik roller coaster banyak tikungan dan naik-turunnya.

Tapi dengan pemahaman yang baik tentang prosesnya, kamu bisa meluncur dengan lebih aman dan cepat.

Jangan buru-buru. Bangun dari pondasi yang kuat: riset, legalitas, branding, hingga distribusi.

Karena bisnis yang awet itu bukan yang cepat naik, tapi yang siap naik dan kuat bertahan.

Kalau kamu sudah siap dengan ilmunya, langkah berikutnya tinggal: mulai. Karena brand skincare kamu nggak akan pernah lahir kalau cuma diam dan terus mikir tanpa aksi.

1. Apa itu maklon skincare secara sederhana?

Maklon skincare adalah jasa produksi produk skincare oleh pabrik pihak ketiga, sesuai permintaan brand kamu—mulai dari formulasi hingga pengiriman.

2. Berapa modal awal untuk maklon skincare?

Tergantung jenis produk dan MOQ. Umumnya mulai dari Rp 10 juta – Rp 50 juta untuk pemula.

3. Apakah bisa maklon hanya 100 botol?

Beberapa maklon memang menyediakan paket pemula dengan MOQ kecil. Tapi harganya per botol akan lebih tinggi dibanding produksi massal.

4. Siapa yang mengurus BPOM dan Halal?

Mayoritas pabrik maklon menyediakan jasa pengurusan BPOM dan Halal. Tapi kamu juga bisa urus sendiri jika ingin.

5. Berapa lama proses maklon skincare dari awal sampai produk jadi?

Sekitar 2–6 bulan, tergantung kompleksitas formulasi dan proses legalitas.

6. Apakah saya bisa custom bahan baku?

Bisa, tapi harus disesuaikan dengan regulasi BPOM dan ketersediaan bahan di Indonesia.

7. Apa risiko terbesar dalam maklon?

Gagalnya formulasi yang sesuai harapan, atau keterlambatan produksi. Makanya
penting pilih pabrik maklon yang kredibel.

8. Apakah bisa maklon tanpa brand?

Bisa, tapi tetap perlu nama produk untuk legalitas dan pemasaran. Nama brand membantu membangun identitas.

9. Bisa nggak jualan di marketplace tanpa BPOM?

Secara teknis bisa, tapi sangat berisiko. Marketplace besar seperti Shopee dan Tokopedia punya sistem pelaporan dan bisa take down produk ilegal.

10. Kalau saya belum paham skincare, boleh maklon?

Justru itu fungsinya maklon pabrik akan bantu dari awal. Tapi kamu tetap perlu belajar dasar skincare agar bisa komunikasi dengan lebih efektif.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like