

Kamu mungkin pernah berpikir, “Bisakah aku punya brand skincare sendiri tanpa bikin pabrik?” Jawabannya: Bisa banget! Dan kuncinya adalah maklon skincare.
Tapi, prosesnya kayak gimana sih? Apakah cuma tinggal kasih ide, duduk manis, lalu produk jadi?
Tentu saja tidak. Nah, tenang artikel ini bakal ngajak kamu selancar mungkin memahami proses maklon skincare dari A sampai Z.
Yuk, kita kupas tuntas dunia maklon skincare yang semakin digandrungi para pebisnis kekinian!
Yuk simak berikut proses maklon skincare mulai awal hingga akhir:
Baca Juga: Strategi Pemasaran Skincare Untuk Merek Kecantikan Anda
Sebelum mikir soal kemasan cantik atau aroma serum yang wangi banget kayak lavender di pegunungan Prancis, kamu harus punya satu hal: tujuan yang jelas. Ya, segalanya dimulai dari riset pasar.
Kenapa ini penting banget?
Karena kamu butuh tahu:
Coba kamu bayangkan, kamu bikin produk anti-aging, tapi targetnya anak SMA. Ya zonk, kan?
Tips riset yang bisa kamu lakukan:
Riset ini akan jadi pondasi dalam memilih bahan, menentukan positioning, hingga menentukan strategi promosi nantinya.
Setelah riset matang, saatnya kamu ngobrol langsung sama pihak maklon. Di tahap ini, kamu akan menjalani sesi konsultasi.
Topik Diskusi dalam Konsultasi Maklon
Nah, inilah tahap seru sekaligus menegangkan: formulasi dan uji laboratorium.
Setelah diskusi konsep selesai, tim R&D dari pabrik maklon akan meracik formulasi awal sesuai brief yang telah disepakati.
Hasilnya akan dikirimkan kepadamu dalam bentuk sampel untuk diuji secara langsung biasanya dalam 1 hingga 14 hari kerja tergantung pabriknya.
Di tahap ini, kamu akan:
Umumnya, kamu akan menerima beberapa versi sampel dengan variasi kecil dalam tekstur, aroma, atau bahan aktif untuk membandingkan kemudian memilih yang terbaik atau bahkan meminta kombinasi karakteristik dari beberapa versi.
Kalau hasil awal belum sesuai ekspektasi, jangan khawatir. Banyak pabrik maklon menyediakan fasilitas revisi gratis hingga 1–3 kali untuk mengubah aspek seperti konsistensi tekstur, kekuatan aroma, atau campuran bahan aktif sebelum melanjutkan ke produksi massal.
Secara keseluruhan, proses ini memastikan kamu benar‑benar mendapatkan formula yang ideal mulai dari uji tekstur, aroma, hingga kenyamanan kulit dengan kesempatan revisi berulang hingga kamu puas.
Bahwasannya, bikin satu formula skincare bisa makan waktu 2 minggu – 2 bulan, tergantung tingkat kompleksitasnya.
Jadi, kalau kamu baru tanya minggu ini dan berharap bisa rilis produk minggu depan, mending tarik napas dulu yang panjang.
Kemudian untuk Formulasi awal (bahan-bahan, tekstur, aroma, stabilitas dasar) biasanya memerlukan waktu beberapa minggu hingga 2 bulan, tergantung kompleksitas dan jumlah revisi yang diperlukan.
Sumber lain menyebut durasi formulasi bisa berkisar antara 2–6 bulan hingga siap diuji lab.
Setelah formulasi dirasa sesuai, biasanya perlu dilakukan uji stabilitas dan preservative challenge test uji ini saja bisa memakan waktu 4 minggu (28 hari) atau lebih agar produk aman dan tahan lama.
Banyak produsen menyarankan total testing mencapai 6–8 minggu.
Paket lengkap mulai dari riset ide, formulasi, pengujian, regulasi, hingga produksi bisa membutuhkan waktu 8–12 bulan, dan dalam kasus tertentu yang sangat kompleks, hingga 14 bulan atau lebih.
Nah, produk kamu udah sip? Tinggal jalan ke tahap legalitas!
Kenapa BPOM itu penting banget?
Bahwasanya, nomor registrasi BPOM sangat krusial karena tanpa itu:
1. Produk dianggap ilegal
Produk tanpa nomor BPOM dianggap tidak memiliki izin edar resmi di Indonesia. Artinya, secara hukum produk tersebut tidak boleh dipasarkan.
Risiko ditarik dari peredaran oleh otoritas sangat tinggi, dan memang dalam pengawasan Februari 2025, BPOM mencabut puluhan ribu unit produk kosmetik ilegal, termasuk sekitar 91 merek populer yang tak memiliki izin BPOM, senilai total mencapai Rp31,7 miliar.
2. Tidak ada kepastian keamanan dan mutu
Produk yang terdaftar BPOM telah melewati uji laboratorium dan evaluasi ketat terhadap bahan, stabilitas formulasi, serta proses produksi (CPKB).
Ini menjamin bahwa produk tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon berlebih, atau steroid yang bisa menyebabkan efek samping serius seperti iritasi, kerusakan kulit, bahkan risiko kesehatan jangka panjang seperti gangguan ginjal dan sistem saraf.
3. Perlindungan hukum bagi konsumen dan pelaku usaha
Dengan BPOM, konsumen memiliki jalur pelaporan bila terjadi dampak negatif akibat produk.
Produsen yang terdaftar pun terlindungi secara hukum bila ada sengketa.
Tanpa registrasi, pelaku dapat dikenai sanksi pidana hingga penjara 15 tahun dan denda hingga Rp1,5 miliar berdasarkan UU Kesehatan.
4. Meningkatkan kepercayaan dan daya saing produk
Konsumen saat ini semakin cerdas dan skeptis mereka akan lebih memilih produk yang mencantumkan nomor BPOM karena dianggap aman dan transparan.
Produk legal bisa dijual di marketplace besar dan apotek, menciptakan citra merek yang profesional dan andal.
BPOM, Halal, dan HKI memang mencakup dokumen-dokumen penting untuk legalitas produk. Berikut waktu pengurusan yang lebih akurat berdasarkan informasi terbaru:
BPOM (Izin Edar Kosmetik)
Sertifikasi Halal (BPJPH / LPPOM MUI)
HKI / Paten Merek (Direktorat Jenderal KI)
Produk skincare itu bukan cuma soal manfaat, tapi juga soal penampilan.
Yuk, jujur: kamu sendiri pasti lebih tertarik sama botol cantik yang estetik dibanding kemasan polos kayak obat warung, kan?
1. Konsep desain & brand identity
2. Produk utama & jenis kemasan
3. Dieline dan label
4. Fungsi proteksi dan preservasi
5. Keberlanjutan (sustainability)
6. Sentuhan estetik & visual minor details
7. Pengalaman unboxing (unboxing experience)
Jangan lupa pikirkan juga warna dan gaya desain yang sesuai dengan target pasar kamu. Remaja? Warna pastel. Profesional? Warna elegan seperti putih atau navy.
Pro Tips:

Saat semuanya sudah oke formulasi, legalitas, desain barulah masuk tahap produksi massal.
Tahapan Produksi Massal di Pabrik Maklon
Capacity Minimum dan MOQ
Fakta menarik:
Beberapa maklon lokal bisa memproduksi hingga 100.000 botol per bulan, dengan durasi produksi antara 2–4 minggu!
Beberapa hal yang patut diperhatikan:
1. Kapasitas dan Lead Time
2. Pentingnya Pengawasan & Update Rutin
3. Checklist Singkat yang Bisa Kamu Terapkan
| Aspek | Apa yang perlu dicek / dimintakan update |
|---|---|
| Stok Bahan Baku | Pastikan vendor punya pasokan resin PET/HDPE grade A dan backup supplier |
| Sertifikasi & QC | Cek sertifikat seperti ISO 9001, SNI, FDA/Food-grade, atau ISO 22000/HACCP untuk keamanan makanan/minuman |
| Laporan Produksi | Minta update harian/mingguan: jumlah botol siap, jumlah defect, estimasi pengiriman |
| Audit & Transparansi | Koordinasi kunjungan dan lihat alur produksi langsung |
| Kontrak dan Penalti | Sertakan timeline dan batas toleransi cacat/distribusi terlambat |
4. Konsistensi & Pertumbuhan
Kerja sama jangka panjang dengan vendor maklon akan mempermudah negosiasi harga volume dan perencanaan produksi.
Seiring berjalannya waktu, mereka akan lebih memahami formula, desain kemasan kamu, dan mempercepat waktu produksi.
5. Strategi Praktis Agar Tetap Kendali
Setelah produksi selesai, produk akan langsung dikemas dan diberi label.
Tapi nggak cuma asal masuk kotak, ya. Ada tahap akhir yang penting banget: final quality control.
Ada beberapa hal yang umumnya dicek di tahap pemeriksaan final quality control (QC):
Selain itu ada pengujian tambahan untuk keamanan dan pengalaman konsumen:
Jika kamu ingin pengalaman premium atau ekstra proteksi, kamu bisa minta maklon untuk menyediakan:
Nah, ini momen paling ditunggu-tunggu. Produk siap dilempar ke pasar!
Tapi distribusi bukan cuma soal “kirim paket aja.” Ada strategi penting di dalamnya.
Pilihan Strategi Distribusi
Tips Distribusi Pintar
Skema Pengiriman ala Fulfillment Center
Fulfillment center mengelola semua proses mulai dari penerimaan stok, penyimpanan, pengambilan, pengepakan, hingga pengiriman dan retur. Mereka biasanya tersedia sistem integrasi dengan platform e-commerce untuk mempermudah manajemen stok dan order fulfillment.

Intinya, memulai bisnis skincare lewat maklon itu ibarat naik roller coaster banyak tikungan dan naik-turunnya.
Tapi dengan pemahaman yang baik tentang prosesnya, kamu bisa meluncur dengan lebih aman dan cepat.
Jangan buru-buru. Bangun dari pondasi yang kuat: riset, legalitas, branding, hingga distribusi.
Karena bisnis yang awet itu bukan yang cepat naik, tapi yang siap naik dan kuat bertahan.
Kalau kamu sudah siap dengan ilmunya, langkah berikutnya tinggal: mulai. Karena brand skincare kamu nggak akan pernah lahir kalau cuma diam dan terus mikir tanpa aksi.
Maklon skincare adalah jasa produksi produk skincare oleh pabrik pihak ketiga, sesuai permintaan brand kamu—mulai dari formulasi hingga pengiriman.
Tergantung jenis produk dan MOQ. Umumnya mulai dari Rp 10 juta – Rp 50 juta untuk pemula.
Beberapa maklon memang menyediakan paket pemula dengan MOQ kecil. Tapi harganya per botol akan lebih tinggi dibanding produksi massal.
Mayoritas pabrik maklon menyediakan jasa pengurusan BPOM dan Halal. Tapi kamu juga bisa urus sendiri jika ingin.
Sekitar 2–6 bulan, tergantung kompleksitas formulasi dan proses legalitas.
Bisa, tapi harus disesuaikan dengan regulasi BPOM dan ketersediaan bahan di Indonesia.
Gagalnya formulasi yang sesuai harapan, atau keterlambatan produksi. Makanya
penting pilih pabrik maklon yang kredibel.
Bisa, tapi tetap perlu nama produk untuk legalitas dan pemasaran. Nama brand membantu membangun identitas.
Secara teknis bisa, tapi sangat berisiko. Marketplace besar seperti Shopee dan Tokopedia punya sistem pelaporan dan bisa take down produk ilegal.
Justru itu fungsinya maklon pabrik akan bantu dari awal. Tapi kamu tetap perlu belajar dasar skincare agar bisa komunikasi dengan lebih efektif.
Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.