Clickbait Adalah Kunci Konten Viral: Studi Kasus Terbaru

Dunia maya dipenuhi dengan lautan informasi. Konten baru bermunculan setiap detik, dan sebagai kreator, tentu Anda ingin konten Anda dilihat dan disukai oleh banyak orang. Inilah saatnya clickbait sering dibicarakan.

“Clickbait Adalah Kunci Sukses Konten Viral: Studi Kasus dan Statistik Terbaru ini” menggoda pembaca dengan judul yang bombastis dan menjanjikan, tetapi isi kontennya belum tentu sesuai ekspektasi.

Nah, artikel ini akan mengajak Anda menyelami dunia clickbait, menganalisis apakah clickbait benar-benar menjadi senjata rahasia viral, dan bagaimana membuat konten yang menarik tanpa terjebak sensasi murahan.

Clickbait Adalah: Menyingkap Tabir Judul yang Menggiurkan

Clickbait adalah teknik untuk membuat judul konten yang menarik minat audiens. Judul clickbait bisa berupa berita, iklan, atau jasa yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong pengunjung untuk mengklik tautan ke halaman web tertentu.

Judul clickbait seringkali bombastis, sensasional, menyesatkan, menahan, atau menipu. Judul clickbait bisa juga mengandung materi cabul, mengganggu, menjijikkan, atau tidak dapat dipercaya.

Clickbait bisa menjadi teknik yang manjur, tetapi juga cukup berisiko. Jika ingin menggunakan clickbait dalam judul, pastikan bahwa isinya benar-benar sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Mari kita jujur, clickbait itu menarik. Judul-judul yang penuh dengan kata-kata hiperbola, misteri, dan angka-angka sensasional membuat kita gemas ingin segera mengklik.

Pernahkah Anda melihat judul seperti “Rahasia Kaya Mendadak Terbongkar! 10 YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Fantastis” atau “Tidak Percaya? Ini 7 Tanda Kiamat yang Sedang Terjadi!”?

Judul clickbait memanfaatkan psikologi manusia. Rasa ingin tahu, keinginan untuk mendapatkan informasi yang eksklusif, dan ketakutan akan ketinggalan (FOMO) membuat kita tak bisa menahan diri untuk tidak mengklik.

Studi kasus:

  • Buzzfeed: Buzzfeed adalah master clickbait. Mereka ahli dalam meramu judul-judul yang memancing rasa ingin tahu, seperti “23 Hal yang Dilakukan Orang Pemalas yang Sebenarnya Jenius” atau “Anda Tidak Akan Percaya Foto-Foto ini Nyata, Bukan Editan!” Konten Buzzfeed pun beragam, mulai dari hiburan, gaya hidup, hingga sains.
  • Upworthy: Upworthy terkenal dengan konten emosional yang viral. Judul mereka biasanya menggunakan kata-kata yang memicu emosi, seperti “Wanita ini Dipecat Karena Cantik. Anda Tidak Akan Percaya Alasannya!” atau “Jika Anda Melakukan 7 Hal Ini Setiap Pagi, Hidup Anda Akan Berubah Drastis!”

Clickbait memang efektif dalam menarik perhatian. Namun, perlu diingat bahwa clickbait ibarat pedang bermata dua.

Baca Juga: Panduan Membuka Toko Etsy untuk Pemula (2024)

Dampak Clickbait

Dampak clickbait bisa positif dan negatif, baik bagi pembaca maupun pembuat konten:

Dampak Positif:

Bagi Pembuat Konten:

  • Meningkatkan traffic: Clickbait dapat menarik lebih banyak perhatian dan klik pada konten, yang dapat meningkatkan traffic ke website atau platform media sosial.
  • Meningkatkan engagement: Clickbait dapat mendorong pembaca untuk menghabiskan lebih banyak waktu di situs web, membaca lebih banyak artikel, dan berinteraksi dengan konten.
  • Meningkatkan revenue: Dengan lebih banyak traffic dan engagement, pembuat konten dapat menghasilkan lebih banyak uang dari iklan, sponsor, atau afiliasi.

Bagi Pembaca:

  • Menemukan konten yang menarik: Clickbait dapat membantu pembaca menemukan konten yang menarik dan relevan dengan minat mereka.
  • Mendapatkan informasi dengan cepat: Judul clickbait sering kali memberikan informasi singkat tentang isi konten, sehingga pembaca dapat dengan cepat memutuskan apakah mereka ingin membacanya.
  • Hiburan: Clickbait dapat menjadi cara yang menghibur untuk menghabiskan waktu dan mendapatkan informasi baru.

Dampak Negatif:

Bagi Pembaca:

  • Kecewa dan frustrasi: Ketika pembaca mengklik judul clickbait dan menemukan bahwa kontennya tidak sesuai dengan ekspektasi, mereka mungkin merasa kecewa dan frustrasi.
  • Terpapar informasi yang salah: Clickbait sering kali digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan. Hal ini dapat membingungkan pembaca dan membuat mereka sulit untuk membedakan fakta dari fiksi.
  • Kehilangan kepercayaan: Ketika pembaca terpapar clickbait secara berulang, mereka mungkin kehilangan kepercayaan pada sumber berita atau informasi.

Bagi Pembuat Konten:

  • Reputasi buruk: Pembuat konten yang sering menggunakan clickbait dapat membangun reputasi yang buruk dan kehilangan kepercayaan dari audiens mereka.
  • Penurunan peringkat SEO: Google dan mesin pencari lainnya dapat menurunkan peringkat situs web yang menggunakan clickbait secara berlebihan.
  • Penurunan engagement: Jika pembaca merasa tertipu oleh clickbait, mereka mungkin tidak akan kembali ke situs web atau platform media sosial tersebut.

Tips untuk Menghindari Clickbait

Di era digital ini, clickbait menjadi semakin marak. Konten dengan judul dan thumbnail yang provokatif dan menyesatkan ini memang bisa menarik perhatian, tapi pada akhirnya bisa membuat kita kecewa dan terpapar informasi yang salah.

Berikut beberapa tips untuk menghindari clickbait:

1. Cermati Judul dan Thumbnail:

Judul dan thumbnail adalah elemen penting dalam menarik perhatian pembaca. Sayangnya, hal ini juga dimanfaatkan oleh para pembuat konten clickbait untuk menjebak pengguna. Berikut beberapa ciri-ciri judul dan thumbnail clickbait yang perlu diwaspadai:

Judul:

  • Menggunakan kata-kata berlebihan: Contohnya, “Anda Tidak Akan Percaya Apa yang Terjadi Selanjutnya!”, “Rahasia Mengejutkan yang Telah Disimpan Selama Bertahun-tahun Terungkap!”.
  • Membuat pertanyaan yang menggantung: Contohnya, “Satu Trik Sederhana Ini Akan Mengubah Hidup Anda Selamanya?”, “Bisakah Anda Menebak Apa yang Ada di Balik Pintu Ini?”.
  • Menggunakan huruf kapital berlebihan: CONTOHNYA SEPERTI INI.
  • Menggunakan emoji berlebihan:

Thumbnail:

  • Menggunakan gambar yang mengejutkan atau provokatif: Contohnya, wajah yang ketakutan, gambar yang penuh darah, thumbnail yang tampaknya tidak berhubungan dengan isi konten.
  • Menggunakan teks yang bombastis: Contohnya, “Klik Di Sini untuk Mengetahui Jawabannya!”, “Anda Tidak Akan Menyangka Apa yang Ada di Dalam Video Ini!”.

Tips:

  • Baca judul dan thumbnail dengan cermat. Apakah judulnya terlalu bombastis atau membuat Anda penasaran secara berlebihan? Apakah thumbnailnya menggunakan gambar yang mengejutkan atau provokatif?
  • Pikirkan apakah judul dan thumbnail tersebut sesuai dengan isi konten. Jika judul dan thumbnailnya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah clickbait.
  • Periksa kredibilitas sumbernya. Apakah sumbernya terpercaya dan memiliki reputasi yang baik?
  • Jika Anda ragu, jangan klik. Lebih baik berhati-hati daripada tertipu oleh clickbait.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat terhindar dari clickbait dan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan bermanfaat.

Selain tips di atas, Anda juga dapat menggunakan ekstensi browser yang dirancang untuk memblokir clickbait, seperti Clickbait Remover atau Kill Clickbait.

Ekstensi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi dan menghindari clickbait dengan mudah.

2. Periksa Sumbernya:

Memeriksa sumber berita adalah langkah krusial untuk menghindari clickbait. Berikut beberapa panduan:

Kenali Reputasi Situs:

  • Cari tahu kredibilitas situs web: Periksa apakah situs web tersebut memiliki reputasi baik dalam menyajikan berita yang akurat dan terpercaya. Anda dapat mencari ulasan situs web tersebut atau melihatnya di daftar situs berita terpercaya.
  • Perhatikan nama domain: Situs web berita yang kredibel biasanya memiliki nama domain yang jelas dan mudah dikenali. Hindari situs web dengan nama domain yang aneh atau mencurigakan.
  • Lihat informasi kontak: Situs web berita yang kredibel biasanya mencantumkan informasi kontak yang jelas, seperti alamat email, alamat fisik, dan nomor telepon.

Periksa Penulis:

  • Cari tahu siapa penulis berita: Periksa apakah penulis berita tersebut memiliki kredibilitas di bidangnya. Anda dapat mencari informasi tentang penulis tersebut atau melihat artikel lain yang mereka tulis.
  • Perhatikan gaya penulisan: Artikel clickbait biasanya menggunakan gaya penulisan yang sensasional dan penuh dengan kata-kata bombastis. Hindari artikel dengan gaya penulisan seperti ini.

Baca Judul dan Cuplikan dengan Seksama:

  • Perhatikan kata-kata yang digunakan: Judul dan cuplikan artikel clickbait biasanya menggunakan kata-kata yang provokatif dan membuat penasaran, seperti “Anda tidak akan percaya!”, “Rahasia yang tidak diketahui orang lain!”, atau “Ini akan mengubah hidup Anda!”.
  • Lihat apakah judul dan cuplikan sesuai dengan isi artikel: Pastikan judul dan cuplikan artikel accurately mencerminkan isi artikel. Hindari artikel dengan judul dan cuplikan yang menyesatkan.

Gunakan Alat Bantu:

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat terhindar dari clickbait dan mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Ingat: Selalu bersikap kritis dan jangan mudah tergoda dengan judul atau cuplikan yang menarik. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum Anda mengklik tautan atau membagikan berita.

3. Baca Sekilas Kontennya:

Membaca sekilas konten adalah salah satu cara efektif untuk menghindari clickbait. Berikut beberapa tips lain yang bisa kamu terapkan:

Perhatikan Judul dan Thumbnail:

  • Judul yang berlebihan: Judul clickbait biasanya bombastis, penuh tanda seru, atau menggunakan kata-kata seperti “tidak akan percaya”, “rahasia”, atau “paling mengejutkan”.
  • Thumbnail yang provokatif: Thumbnail clickbait sering kali menggunakan gambar yang menarik perhatian, tapi tidak relevan dengan isi konten.

Cermati Kredibilitas Sumber:

  • Situs web yang tidak dikenal: Waspadalah terhadap situs web yang tidak memiliki reputasi baik atau tidak jelas kredibilitasnya.
  • Penulis yang tidak disebutkan: Artikel yang tidak mencantumkan nama penulis patut diragukan kredibilitasnya.

Lihat Tanggal Publikasi:

  • Berita lama: Berita clickbait sering kali mengungkit kembali berita lama dengan judul yang sensasional.
  • Informasi yang tidak terverifikasi: Pastikan informasi yang disampaikan dalam artikel telah diverifikasi oleh sumber terpercaya.

Gunakan Akal Sehat:

  • Terlalu bagus untuk menjadi kenyataan: Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah clickbait.
  • Insting: Percayalah pada instingmu. Jika kamu merasa ragu dengan suatu konten, sebaiknya hindari.

Baca Seluruh Artikel:

  • Membaca keseluruhan artikel adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah itu clickbait atau bukan.
  • Perhatikan isi artikel: Pastikan isi artikel sesuai dengan judul dan thumbnail.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas dan terhindar dari jebakan clickbait. Ingatlah, selalu penting untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya.

Berikut beberapa sumber informasi terpercaya yang bisa kamu jadikan referensi:

  • Situs web berita terpercaya: Pastikan situs web berita yang kamu kunjungi memiliki reputasi baik dan jurnalis yang kompeten.
  • Lembaga resmi: Cari informasi dari lembaga resmi pemerintah atau organisasi internasional yang kredibel.
  • Ahli di bidangnya: Cari informasi dari pakar atau ahli di bidang yang kamu minati.

4. Gunakan Akal Sehat:

  • Terlalu bagus untuk menjadi kenyataan: Jika sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang demikian.
  • Pertanyaan yang memancing: Judul clickbait sering kali mengajukan pertanyaan yang memancing rasa penasaran, tapi tidak memberikan jawaban yang memuaskan di dalam konten.
  • Emosi yang berlebihan: Clickbait sering kali menggunakan bahasa yang emosional untuk memanipulasi pembaca.

5. Manfaatkan Ekstensi Browser:

  • Ekstensi pemblokir clickbait: Ada beberapa ekstensi browser yang dapat membantu Anda memblokir situs web dan konten clickbait.
  • Ekstensi pemeriksa fakta: Ekstensi ini dapat membantu Anda memverifikasi informasi yang Anda baca di internet.

Dengan menjadi pembaca yang cerdas dan kritis, kita dapat menghindari clickbait dan mendapatkan informasi yang berkualitas. Ingatlah untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.

Tips untuk Menghindari Clickbait
Illustration of fake news concept

Clickbait: Magnet Like atau Penipu Kepercayaan?

Dampak negatif clickbait yang paling sering dikeluhkan adalah isi konten yang tidak sesuai dengan judul. Pembaca merasa dibohongi dan kecewa. Hal ini bisa merusak kepercayaan pembaca dan citra kreator.

Statistik terbaru menunjukkan bahwa:

  • 57% pengguna internet merasa pernah tertipu oleh clickbait.
  • 62% pengguna internet mengaku kesal setelah mengklik konten clickbait.
  • Hanya 2% pengguna internet yang mau membagikan konten clickbait setelah membacanya.

Dampak negatif lainnya adalah clickbait menciptakan budaya instan dan sensasi. Informasi yang disajikan cenderung dangkal dan mengedepankan sensasi ketimbang nilai edukasi.

Clickbait tidak selalu buruk. Judul yang menarik bisa menjadi pembuka untuk konten yang berkualitas.

The Art of Click-Worthy Titles: Menarik Perhatian Tanpa Kehilangan Integritas

Ingin membuat konten yang menarik tanpa terjebak sensasi clickbait murahan? Berikut ini tipsnya:

  • Gunakan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu. Contoh: “Benarkah Tidur Siang Bisa Bikin Bodoh? Mitos atau Fakta?” Judul ini memicu rasa ingin tahu pembaca dan memberi gambaran sekilas tentang isi konten.
  • Fokus pada manfaat yang akan didapat pembaca. Contoh: “5 Tips Jitu Meningkatkan Kreativitas: Lawan Musuh Utama Ide Buntu!” Judul ini jelas menyampaikan manfaat yang akan diperoleh pembaca, yaitu tips untuk meningkatkan kreativitas.
  • Gunakan angka dan data untuk menambah kredibilitas. Contoh: “7 Kebiasaan Sehat ala Orang Jepang yang Wajib Dicoba: Raih Umur Panjang dan Hidup Berkualitas!” Angka “7” membuat judul lebih menarik, sementara data tentang orang Jepang menambah kredibilitas.
  • Gunakan kata-kata yang kuat dan emosional. Namun, hindari penggunaan kata-kata hiperbola yang berlebihan. Contoh: “Kisah Inspiratif: Difabel yang Sukses Membangun Bisnis Jutaan Rupiah.” Judul ini menggunakan kata “inspiratif” dan “sukses” untuk membangkitkan emosi pembaca.

Ingat: Judul yang baik adalah judul yang jujur, informatif, dan tetap menarik perhatian.

Studi Kasus: Clickbait di Alam Liar – Mencari Laba-laba Clickbait di Sudut Internet

Clickbait tidak terjadi di ruang hampa. Ia mendiami berbagai platform media sosial dan website, mengintai pembaca yang lengah. Mari kita lihat beberapa contoh nyata dari clickbait di alam liar:

  • Media Sosial: Di Facebook, Anda mungkin pernah melihat judul seperti “Kamu Tidak Akan Percaya 10 Artis Indonesia yang Ternyata Saudara! Nomor 7 Bikin Syok!” Judul ini memanfaatkan rasa ingin tahu pembaca tentang gosip selebriti.
  • Website Berita: Beberapa website berita menggunakan clickbait untuk mendongkrak traffic. Contoh: “Indonesia Akan Dilanda Bencana Besar? Simak Ramalan Mbah Dukun ini!” Judul ini memicu rasa takut dan keinginan untuk tahu lebih banyak.
  • Iklan Online: Iklan clickbait seringkali muncul di website dan aplikasi. Contoh: “Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam Seminggu! Rahasia Diet Artis Terbongkar!” Judul ini menjanjikan hasil yang instan dan tidak realistis.

Meskipun menjengkelkan, clickbait tetap efektif.

  • Kenapa Clickbait Bekerja? Manusia adalah makhluk yang didorong oleh rasa ingin tahu dan emosi. Clickbait memanfaatkan sifat dasar manusia ini untuk menarik perhatian.
  • Psikologi di Balik Clickbait: Clickbait mempu memicu pelepasan dopamin, zat kimia di otak yang membuat kita merasa senang dan termotivasi. Ini menjelaskan mengapa kita terkadang tidak bisa menahan diri untuk mengklik judul clickbait.

Penting untuk dicatat: Tidak semua judul yang menarik adalah clickbait. Judul yang bagus bisa menjadi pembuka untuk konten yang berkualitas dan informatif.

Evolusi Clickbait: Dari Umpan Sederhana Menjadi Monster Konten

Clickbait bukan fenomena baru. Seiring perkembangan teknologi dan media sosial, clickbait pun ikut berevolusi. Berikut beberapa poin evolusi clickbait:

Awal Mula Clickbait:

  • Munculnya iklan online di era internet awal membuka peluang bagi penerbit untuk mendapatkan penghasilan melalui klik iklan.
  • Judul yang sensasional dan provokatif mulai digunakan untuk menarik perhatian pembaca dan meningkatkan klik.

Era Media Sosial:

  • Kebangkitan media sosial membawa perubahan besar pada cara informasi dikonsumsi.
  • Judul clickbait yang singkat, menarik, dan penuh misteri menjadi semakin penting untuk menarik perhatian pengguna yang dibombardir informasi di media sosial.
  • Platform media sosial seperti Facebook dan Twitter memiliki algoritma yang mengutamakan konten yang mendapat banyak engagement, mendorong penggunaan clickbait untuk meningkatkan like, share, dan komentar.

Teknik Clickbait Modern:

  • Clickbait modern menggunakan berbagai teknik untuk menarik perhatian, seperti:
    • Pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu tanpa memberikan jawaban yang jelas di judul.
    • Penggunaan kata-kata yang berlebihan dan bombastis.
    • Membuat klaim yang mengejutkan atau tidak terduga.
    • Mencantumkan angka atau statistik yang menarik.
    • Memanfaatkan rasa takut atau FOMO (Fear of Missing Out).

Dampak Clickbait:

  • Clickbait dapat memiliki dampak negatif pada pengguna, seperti:
    • Menyebabkan frustrasi dan kekecewaan karena informasi yang dijanjikan tidak sesuai dengan judul.
    • Menurunkan kepercayaan pada sumber informasi.
    • Memperkuat bias dan misinformasi.
    • Membuat ketagihan dan sulit untuk fokus pada informasi yang berkualitas.

Melawan Clickbait:

  • Pengguna dapat melawan clickbait dengan:
    • Membaca judul dengan cermat dan berpikir kritis sebelum mengklik.
    • Mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
    • Mendukung jurnalisme yang berkualitas dengan berlangganan atau menyumbang ke media berita yang kredibel.
    • Membagikan informasi yang bermanfaat dan akurat di media sosial.

Bahwasannya, evolusi clickbait menunjukkan bagaimana teknologi dan media sosial dapat digunakan untuk memanipulasi dan menipu pengguna.

Sebagai pengguna, penting untuk memiliki literasi digital yang baik dan memahami cara kerja clickbait agar tidak mudah tertipu.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua judul yang menarik adalah clickbait. Ada banyak media berita yang terpercaya yang menghasilkan konten berkualitas tinggi dengan judul yang informatif dan menarik.

Dengan menjadi konsumen media yang cerdas dan kritis, kita dapat membantu memerangi clickbait dan mempromosikan informasi yang akurat dan bermanfaat.

Intinya, clickbait memang bisa menjadi jalan pintas untuk mendapatkan popularitas instan. Namun, popularitas ini tidak akan bertahan lama.

Konten yang viral secara berkelanjutan hanya bisa dicapai dengan konten yang berkualitas, bermanfaat, dan membangun kepercayaan pembaca.

Berikut beberapa kunci untuk membuat konten viral yang berkelanjutan:

  • Buat konten yang unik dan original.
  • Fokus pada nilai dan manfaat yang akan didapat pembaca.
  • Gunakan judul yang menarik dan informatif.
  • Promosikan konten Anda dengan cara yang kreatif.
  • Bangun komunitas dan interaksi dengan pembaca.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membuat konten yang viral secara berkelanjutan dan membangun reputasi sebagai kreator yang terpercaya.

1. Apa itu clickbait?

Clickbait adalah judul atau thumbnail yang sengaja dibuat bombastis dan menjanjikan untuk menarik perhatian pembaca, namun isi kontennya tidak sesuai dengan judul.

2. Apa saja dampak negatif clickbait?

Merusak kepercayaan pembaca dan citra kreator.
Menciptakan budaya instan dan sensasi.
Menyajikan informasi yang dangkal dan mengedepankan sensasi.

3. Bagaimana cara membuat konten yang menarik tanpa terjebak clickbait?

Gunakan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu.
Fokus pada manfaat yang akan didapat pembaca.
Gunakan angka dan data untuk menambah kredibilitas.
Gunakan kata-kata yang kuat dan emosional.
Buat judul yang jujur, informatif, dan tetap menarik perhatian.

4. Apa saja kunci untuk membuat konten viral yang berkelanjutan?

Buat konten yang unik dan original.
Fokus pada nilai dan manfaat yang akan didapat pembaca.
Gunakan judul yang menarik dan informatif.
Promosikan konten Anda dengan cara yang kreatif.
Bangun komunitas dan interaksi dengan pembaca.

5. Bagaimana cara menjadi pembaca yang cerdas?

Jangan hanya terpaku pada judul.
Bacalah sekilas deskripsi konten untuk mendapatkan gambaran tentang isi.
Waspada terhadap judul yang bombastis dan penuh janji.
Perhatikan sumber konten.
Jika Anda terlanjur mengklik clickbait, cepat tutup konten tersebut dan jangan membagikannya.

6. Bagaimana masa depan clickbait?

Masa depan clickbait masih belum pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangannya, seperti:
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang clickbait.
Perkembangan algoritma platform media sosial yang lebih cerdas.
Ketentuan platform media sosial yang lebih ketat terhadap clickbait.

7. Apa yang dapat kita lakukan untuk melawan clickbait?

Sebagai kreator konten: Kita harus bertanggung jawab untuk membuat konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Sebagai pembaca: Kita harus menjadi pembaca yang cerdas dan kritis.

8. Apa yang dapat kita lakukan untuk menciptakan internet yang lebih baik?

Jelajahi internet dengan bijak dan berintegritas.
Kritis terhadap informasi yang kita temukan.
Dukung kreator konten yang bertanggung jawab.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like