
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah brand bisa begitu mudah diingat, bahkan menjadi bagian dari percakapan sehari-hari? Apa yang membuat beberapa tagline begitu kuat hingga melekat dalam ingatan kita?
Tagline adalah elemen penting dalam strategi pemasaran sebuah brand, dengan beberapa kata singkat, sebuah tagline dapat menyampaikan nilai, visi, dan keunikan sebuah brand.
Menggali lebih dalam mengenai tagline yang sukses dapat memberikan inspirasi bagi brand dalam membangun identitas mereka.
Dalam artikel ini, kita akan menyoroti beberapa contoh tagline dari brand terkenal di Indonesia, dengan menganalisa bagaimana mereka mampu meraih perhatian dan kesetiaan konsumen, Anda dapat menemukan pelajaran berharga untuk diterapkan dalam strategi branding Anda sendiri.
Baca Juga : Cara Membuat Tagline dan Jenis – jenisnya
Menghadirkan makanan lezat dengan tagline yang menggugah selera adalah langkah penting bagi setiap merek makanan untuk menancapkan namanya di benak konsumen.
Namun, tidak semua tagline bisa memberikan dampak yang sama, sebuah tagline yang efektif harus sederhana, memikat, dan langsung menyoroti keunikan produk.
Mari kita lihat tagline dari McDonald’s, “I’m Lovin’ It.”, kalimat ini berhasil menyatukan perasaan nikmat dengan pengalaman makan yang menyenangkan.
Dengan kata-kata yang mudah diingat dan melodi ikonik yang sering diputar di media, McDonald’s memikat hati pelanggannya di seluruh dunia, menjadikannya lebih dari sekedar restoran cepat saji.
Beranjak ke Nestlé, dengan tagline “Good Food, Good Life.” Ini lebih dari sekadar slogan; itu adalah pernyataan janji perusahaan tentang kesejahteraan konsumen.
Penyampaian yang singkat namun bermakna ini menggarisbawahi dedikasi Nestlé terhadap kualitas dan gaya hidup sehat, membangun kepercayaan dan loyalitas dalam jangka panjang.
Kemudian ada KFC dengan “Finger Lickin’ Good.” Tagline ini menciptakan gambaran akan rasa ayam goreng yang begitu lezat hingga membuat orang mengisap jari mereka.
Kesederhanaan dan autentisitas tagline ini telah membuatnya bertahan selama puluhan tahun, menggambarkan citarasa yang memikat.
Jika kita menengok ke Coca-Cola, slogan “Taste the Feeling” menghubungkan rasa yang menyegarkan dengan emosi.
Coca-Cola mengerti bahwa konsumennya menginginkan lebih dari sekadar minuman; mereka menginginkan pengalaman.
Tagline ini berhasil menangkap emosi dan mempererat hubungan antara produk dengan gaya hidup konsumen.
Tidak ketinggalan, Indomie dengan “Indomie Seleraku.” Sebagai mie instan yang telah mendunia, Indomie menggunakan tagline yang mencerminkan rasa nasionalisme dan tradisi, serta menjangkau pasar dengan ikatan emosional yang kuat.
Tagline yang sederhana dan mudah diingat, inilah resep sukses dari promosi brand yang tahu cara merangkul basis penggemar setianya.
Mengagumkan bagaimana tagline dapat meninggalkan kesan mendalam dalam benak konsumen. Itulah kekuatan dari sebuah tagline yang efektif. Tagline bukan sekadar ornamen, melainkan penanda suatu merek yang membedakannya dari pesaing.
Coca-Cola tidak pernah gagal memukau konsumen dengan taglinenya yang penuh semangat, “Taste the Feeling.”
Dengan hanya tiga kata, mereka mampu menciptakan rasa emosional yang kuat dan personal, tidak hanya tentang rasa semata, tagline ini mendorong konsumen merasakan momen yang menyenangkan tiap kali menyesap produk mereka.
Lain halnya dengan Pepsi, yang kerap bermain dalam ranah inovatif dengan taglinenya, “For the Love of It.” Tagline ini mengekspresikan kebanggaan dalam menikmati hidup yang dipenuhi cinta dan semangat, melalui slogan ini, Pepsi berhasil menghubungkan produk dengan gaya hidup modern dan dinamis.
Teh Botol Sosro membawa semangat lokal dengan taglinenya, “Apapun Makannya, Minumnya Teh Botol Sosro.”
Ungkapan ini mendorong kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menghadirkan teh sebagai teman makan.
Branding yang kuat ini membuat Teh Botol Sosro menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian berbagai kalangan.
Kemudian ada Starbucks, yang tidak hanya menjual kopi tetapi juga pengalaman. Dengan slogan “To Inspire and Nurture the Human Spirit – One Person, One Cup, and One Neighborhood at a Time,”.
Starbucks menanamkan visi yang lebih luas daripada sekedar minuman. Mereka menjanjikan interaksi interpersonal dan komunitas yang hangat dalam setiap cangkirnya.
Tak ketinggalan adalah Aqua dengan taglinenya, “Ada Aqua?” yang sudah sangat melekat di masyarakat Indonesia.
Tagline sederhana namun sangat efektif, menggambarkan kebutuhan dasar manusia akan air yang sehat, Aqua berhasil membuat konsumen selalu mengasosiasikan air mineral dengan produk mereka.
Apakah Anda ingin tahu bagaimana brand pakaian terkenal menarik pelanggan dengan satu kalimat sederhana?
Tagline bisa menjadi senjata ampuh untuk memikat hati konsumen dalam sekilas pandang. Tagline terkenal tidak hanya menggambarkan merek, tetapi juga menciptakan hubungan emosional yang mendalam dengan audiensnya.
Salah satu contohnya adalah Nike dengan taglinenya yang tak lekang oleh waktu, “Just Do It.” Kata-kata ini tidak sekadar produk olahraga.
Mereka menginspirasi jutaan orang untuk melampaui batas kemampuan mereka, tagline ini tidak hanya sekadar slogan, ini adalah panggilan untuk simbol semangat yang menggugah siapapun yang mendengarnya.
Lain halnya dengan Levi’s yang hadir dengan tagline “Quality Never Goes Out of Style.” Tagline ini menegaskan komitmen mereka untuk memberikan kualitas yang konsisten dan menunjukkan daya tahan produk mereka, Levi’s ingin menyampaikan bahwa meski tren mode berubah, kualitas tetap menjadi prioritas..
Gucci, dengan “Quality is Remembered Long After Price is Forgotten,” mengingatkan audiens bahwa produk eksklusif mereka adalah investasi jangka panjang.
Tagline ini membangun citra premium dan menempatkan penekanannya pada nilai yang lebih dari sekadar harga beli.
Adidas, dengan semangat berbeda menggunakan tagline “Impossible is Nothing” untuk menunjukkan bahwa berbagai kendala bisa diatasi dengan ketekunan dan keberanian.
Adidas menekankan sisi humanis yang berhubungan angat erat dengan atlet dan orang-orang yang berusaha mencapai impian mereka.
Tagline bukan sekadar kalimat, namun adalah kekuatan tersembunyi yang menjadikan sebuah merek berbeda.
Sebagai bisnis, menemukan tagline yang tepat bisa menjadi kunci kesuksesan jangka panjang, tagline harus mencerminkan inti dari brand serta langsung terhubung dengan audiens.
Saatnya Anda menyusun strategi tagline Anda sendiri. Perhatikan pilihan kata, perasaan yang ingin Anda bangkitkan, dan pesan yang akan bertahan dalam benak pelanggan.
Dengan menciptakan tagline yang kuat dan menggugah, Anda sedang melangkah lebih dekat untuk menjadikan brand Anda sebagai ikon yang melekat di hati konsumen.
Merek kecantikan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, bukan hanya soal produk yang berkualitas, tetapi juga bagaimana mereka membangun branding yang tak terlupakan.
Sebuah tagline yang kuat bisa memberikan dampak besar. “Because You’re Worth It” dari L’Oréal seolah mengajak pelanggan untuk merasa istimewa setiap kali menggunakan produk mereka, ini adalah bentuk persuasi yang sempurna.
Lancôme dengan tagline “La Vie Est Belle” menghadirkan sentuhan elegan dan joie de vivre, menciptakan dunia yang lebih indah dalam setiap tetes produknya, semangat ini mengajak Anda untuk merayakan setiap momen.
Estée Lauder melangkah jauh dengan “Beauty Beyond Boundaries,” memperkenalkan produk yang merangkul setiap individu dengan keunikan mereka. Ini bukan tentang batasan, tapi tentang eksplorasi diri.
Tagline “Express Yourself” dari Maybelline juga mengkomunikasikan kebebasan dalam berekspresi melalui makeup, tagline ini mendorong pelanggan untuk menunjukkan kepribadian mereka dengan produk yang trendi.
MAC Cosmetics dengan “All Ages, All Races, All Genders” mencerminkan inklusivitas, ia mengajak semua orang untuk merasa diterima, menyemangati Anda untuk merayakan keragaman sebagai keindahan sejati.
Clinique menawarkan pendekatan sehat dan bersih melalui “Allergy Tested. 100% Fragrance Free.” Mereka menempatkan keselamatan dan kesehatan pelanggan di garis depan, menunjukkan perhatian pada kulit yang sensitif.
“The Makeup of Makeup Artists” milik NARS menonjolkan kepercayaan yang tinggi dari para profesional make-up. Ini adalah jaminan bahwa produk mereka dipercaya oleh tangan-tangan ahli.
Dengan tagline “Be Seen. Be Heard. Be Edgy.” dari Urban Decay, pesan berani dan anti-konvensional ini mengundang Anda untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tak terduga. Produk mereka adalah alat sejati untuk berani tampil beda.
Fenty Beauty dengan “Beauty for All” telah membuat langkah besar dalam menghadirkan inklusivitas dalam palet warna yang luas. Hal ini tidak hanya menarik bagi semua orang tapi juga memenuhi kebutuhan semua jenis kulit.
Dalam dunia pemasaran yang kompetitif, tagline memainkan peran penting dalam menciptakan identitas merek yang kuat dan mengesankan.
Sebagai pemasar profesional atau pemilik bisnis yang ingin menarik perhatian audiens, memahami bagaimana merek kesehatan terkenal menggunakan slogan ikonik mereka dapat menjadi inspirasi.
Sekarang, mari kita lihat merek kesehatan yang lebih spesifik, seperti Johnson & Johnson dengan “For All You Love”.
Slogan ini menonjolkan elemen emosional, yaitu merawat orang-orang yang kita cintai dengan produk kesehatan terpercaya mereka.
Lalu ada tagline kuat dari Fitbit, “Find Your Fit”, dengan kalimat sederhana ini, Fitbit menginspirasi pengguna untuk menemukan gaya hidup sehat melalui teknologi wearable yang inovatif.
Tak kalah menarik adalah kampanye Global Health Corps dengan “Get in the Game”, slogan ini memotivasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kesehatan global, mengaitkan kesehatan dengan misi sosial yang lebih besar.
Tidak ketinggalan, Yakult menggugah kesadaran tentang kesehatan pencernaan dengan tagline mereka, “Love Your Intestine”.
Pesan ini mengedukasi publik mengenai pentingnya menjaga kesehatan pencernaan dengan cara yang sederhana namun memikat.
Setiap tagline ini tidak hanya mendefinisikan karakteristik merek mereka, tetapi juga mengundang konsumen untuk terlibat lebih dalam dan berkomitmen pada gaya hidup yang lebih sehat.
Sebagai pelaku industri atau pemasar, memanfaatkan konsep pendekatan pribadi dan emosional ini dapat membantu Anda menciptakan koneksi yang lebih signifikan dengan target audiens Anda.
Saat ini setiap produk elektronik tidak hanya memudahkan tetapi juga memperkaya pengalaman hidup kita. Itulah tujuan dari sebuah tagline yang menyentuh jiwa konsumen dan menggambarkan nilai-nilai unik dari sebuah brand.
Ambil contoh tagline “Think Different” dari Apple, sebuah kalimat singkat namun bertenaga yang mengajak kita memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda.
Lewat dua kata ini, Apple tidak sekadar menjual produk; mereka menawarkan visi untuk jadi lebih kreatif dan inovatif.
Atau lihatlah “Men’s Best Friend” yang digunakan oleh brand elektronik alat cukur, dari Philips misalnya, dengan pendekatan ini, Philips menempatkan alat grooming sebagai pendukung setia setiap pria dalam berpenampilan sempurna setiap hari.
Samsung menyuguhkan kita dengan tagline “Imagine the Possibilities” yang mendorong kita untuk membayangkan masa depan di tangan kita sendiri.
Pesan ini mengedepankan ide bahwa dengan teknologi mereka, tidak ada batasan dalam hidup yang tidak bisa kita tempuh.
Xiaomi dengan tagline “Innovation for Everyone” membingkai misi mereka menghasilkan produk berkualitas yang dapat dijangkau oleh semua kalangan, ini memberikan keanekaragaman produk.
Panasonic hadir dengan “A Better Life, A Better World”, menyoroti upaya mereka memberikan dampak positif melalui produk-produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, di sini, perhatian terhadap masa depan planet kita menjadi bagian integral dari narasi brand.
Setiap tagline memiliki kekuatan untuk menciptakan sebuah cerita yang menggerakkan jiwanya dan menciptakan hubungan emosional mendalam dengan audiens.
Mereka memberikan lebih dari sekadar pesan promosi, namun juga janji kepada konsumen tentang pengalaman yang menanti.
Dalam dunia otomotif yang penuh persaingan, sebuah tagline yang menarik bisa menjadi faktor penentu, ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan representasi dan karakter brand mobil tersebut.
Mari kita mulai dengan Toyota, yang memiliki tagline ikonik “Let’s Go Places”. Tagline ini mencerminkan semangat kebebasan dan petualangan, mendorong konsumen untuk menjelajahi dunia tanpa batas.
Dengan elemen kultural yang kaya, Toyota sukses menggabungkan kualitas produk dan harapan pelanggan dalam satu tempat.
Kemudian, ada BMW dengan taglinenya “The Ultimate Driving Machine”, menggunakan pendekatan teknis dan emosional, BMW menekankan pengalaman berkendara yang tak tertandingi.
Penggunaan kata “ultimate” langsung membawa pikiran kita ke sebuah standar yang tinggi dan eksklusif, yang menjanjikan kepuasan dan keunggulan.
Selanjutnya, Audi tidak mau ketinggalan dengan “Vorsprung durch Technik” atau “Kedepan melalui Teknologi”. Tagline ini menunjukkan fokus Audi pada inovasi teknologi.
Di setiap mobil yang mereka luncurkan, audiens dapat merasakan ilham dari teknologi mutakhir, menjadikan pengalaman berkendara lebih efisien dan mengasyikkan.
Honda memilih “The Power of Dreams” sebagai taglinenya, menggugah imajinasi dan emosi. Honda memberdayakan konsumen untuk percaya pada impian mereka, sekaligus meyakinkan mereka bahwa bersama Honda, impian tersebut dapat menjadi kenyataan, ii adalah pesan inspiratif yang mengaitkan produk dengan perasaan positif dan motivasi.
Lalu ada Mercedes-Benz, dengan tagline “The Best or Nothing”. Slogan ini jelas, tegas, dan menunjukkan dedikasi mereka pada kualitas.
Dalam setiap kendaraannya, Mercedes-Benz bersikeras untuk menyajikan yang terbaik, memastikan setiap pengalaman mengemudi menjadi yang utama.
Setiap brand membentuk tagline bukan hanya untuk menarik perhatian, tetapi untuk menyampaikan visi dan misi mereka secara efektif, tagline yang efektif mampu menciptakan hubungan emosional dan membangun loyalitas terhadap merek.
Dalam bisnis olahraga yang super kompetitif, tagline menjadi ujung tombak komunikasi yang mampu menghubungkan brand dengan konsumen.
Setiap kata dipilih dengan teliti dan diharapkan mampu menggugah emosi serta membangkitkan semangat para penggiat olahraga.
Salah satu tagline yang terus terngiang adalah “Just Do It” dari Nike. Dengan kalimat sederhana itu, Nike mampu memotivasi jutaan orang untuk bergerak dan berani mencoba hal baru, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup yang penuh energi.
Di sisi lain, ada Adidas yang dengan bangga membawa tagline “Impossible is Nothing”. Pesan yang kuat dan inspiratif ini mengajak kita semua untuk melihat segala kendala sebagai peluang untuk berkarya dan melampaui batasan.
Brand Puma mengusung tagline “Forever Faster”, menekankan pada kecepatan dan dinamisme yang telah menjadi karakter utama mereka, ini selaras dengan aspirasi para atlet dan tim olahraga yang selalu mengejar hasil terbaik dan tercepat.
Under Armour hadir dengan “I Will”, sebuah penyataan yang jelas dan tegas yang memberi kekuatan pada individu untuk menentukan masa depan mereka sendiri.
Filosofi ini memperkuat semangat daya juang di kalangan atlet yang percaya pada kemampuan diri mereka sendiri.
Reebok, di bawah tagline “Be More Human”, mengajak para penggemar olahraga untuk mencari versi terbaik dari diri mereka melampaui sekadar batas fisik, tagline ini membangun hubungan emosional yang unik dengan para penggunanya.
Memahami kekuatan sebuah tagline dalam pemasaran adalah hal yang krusial untuk mendorong kesuksesan sebuah brand.
Sebuah tagline yang menarik dapat membangkitkan emosi dan menyampaikan esensi dari produk atau jasa yang ditawarkan dengan cara yang sederhana.
Ambil contoh dari Gojek dengan tagline mereka, “Pasti Ada Jalan.” Tagline ini tidak hanya mempromosikan layanan pengantaran mereka, tetapi juga mencerminkan solusi yang dapat diandalkan di setiap situasi mobilitas.
Begitu juga dengan tagline Telkomsel, “Kita Bisa.” Dengan pilihan kata ini, Telkomsel mengajak konsumennya untuk merasa lebih berdaya berkat jaringan yang luas dan stabil yang mereka tawarkan.
Lain halnya dengan JNE, yang menggunakan tagline “Connecting Happiness.” Bukan sekadar layanan pengiriman, tapi JNE menjanjikan lebih dari sekedar paket, melainkan kebahagiaan yang dipancarkan saat pelanggan mendapatkan barang yang mereka tunggu.
Mari kita lihat tagline dari Grab, “Grab Your Freedom.” Tagline ini menggambarkan betapa layanan mereka mempermudah kehidupan sehari-hari, memberikan kebebasan bagi pengguna untuk pergi kemanapun sesuai kebutuhan personal mereka.
Mandiri, salah satu bank besar di Indonesia, menggunakan tagline “Saatnya Mandiri, sebuah ajakan untuk mulai meraih kemandirian finansial dengan bantuan berbagai produk dan layanan perbankan dari Mandiri.
Tentu, sukses sebuah tagline tidak lepas dari cara brand mampu membangun citra serta konsistensi komunikasi dengan publik.
Tagline yang kuat menciptakan kedekatan emosional dengan pelanggan dan mendorong loyalitas terhadap brand tersebut.
Menggali potensi slogan atau tagline dapat memberikan dampak signifikan bagi pemasaran digital bisnis Anda.
Dalam dunia di mana persaingan semakin ketat, mengembangkan tagline yang memikat dapat menjadi langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan brand recall, tetapi juga membantu mencapai hasil pemasaran yang optimal.
Di dunia pemasaran yang serba cepat ini, tagline bukan hanya susunan kata, melainkan jembatan menuju hati dan pikiran konsumen Anda.
Menciptakan tagline yang memukau bisa menjadi pembeda antara sekadar hadir dan menjadi ikon. Bayangkan sebuah kalimat pendek yang mampu menggema dalam benak audiens, meningkatkan brand recall, dan menggugah emosi bahkan setelah interaksi berakhir.
Tagline yang tepat dapat membuat audiens merasa sepenuhnya terhubung dengan nilai-nilai perusahaan Anda, ini adalah peluang emas untuk mengomunikasikan identitas dan keunikan bisnis Anda dengan cara yang tak terlupakan.
Saat merumuskan tagline, penting untuk memperhatikan misi, visi, dan budaya perusahaan agar setiap kata dapat mencerminkan pesan yang ingin Anda sebarkan.
Bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah pernyataan yang menghadirkan daya pikat dan daya saing di tengah hiruk-pikuk pasar.
Annisa Ismi, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 3+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.