
Apakah Anda pernah mendengar iklan sambil mendengarkan podcast favorit atau streaming musik?
Jika iya, selamat! Anda telah menjadi bagian dari revolusi iklan audio, salah satu tren pemasaran terbesar yang sedang naik daun.
Tapi tunggu dulu apakah iklan audio hanya sekadar suara yang mengganggu di tengah lagu atau podcast?
Tentu tidak! Iklan audio adalah seni memikat pendengar dengan pesan yang relevan, kreatif, dan mengena.
Dalam artikel ini, kita akan membahas iklan audio dari A sampai Z.
Mulai dari mengapa ia menjadi tren yang wajib dicoba di 2025, cara membuatnya efektif, hingga platform terbaik untuk menayangkannya. Siap? Mari kita selami dunia iklan audio yang penuh warna ini!
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa iklan audio tiba-tiba menjadi primadona di dunia pemasaran?
Jawabannya sederhana: kita hidup di era multitasking. Orang-orang tidak lagi punya waktu untuk duduk dan menonton iklan video.
Mereka lebih suka mendengarkan sambil melakukan aktivitas lain berlari, memasak, atau bahkan bekerja.
Bayangkan! Ini adalah peluang emas untuk memasarkan produk atau layanan Anda tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Contoh menarik datang dari Spotify.
Berikut beberapa alasan mengapa Spotify menjadi platform yang menarik untuk pemasaran:
1. Audiens yang Besar dan Terlibat:
2. Penargetan yang Tepat:
3. Format Iklan yang Beragam:
4. Pengalaman Pengguna yang Tidak Mengganggu:
5. Pengukuran dan Analisis:
Beberapa contoh pemanfaatan Spotify untuk pemasaran:
Bahwasannya, sebuah platform penyedia podcast melaporkan bahwa sejak tahun 2019, jumlah pengguna podcast di Indonesia telah meningkat hingga tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia kini berada di peringkat 10 besar negara dengan pendengar podcast terbanyak di dunia.
Bagaimana mereka melakukannya? Dengan membuat iklan yang personal dan sesuai dengan selera musik pendengar.
Misalnya, jika Anda sering mendengarkan lagu-lagu santai, iklan yang muncul mungkin tentang produk relaksasi atau wellness. Cerdas, bukan?
Baca Juga: Marketing Trends 2025: Prediksi & Strategi untuk Bisnis Anda
Membuat iklan audio yang sukses bukan hanya tentang merekam suara dan menyebarkannya ke seluruh platform. Ada seni dan strategi di baliknya.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat iklan audio yang memukau:
Siapa target pendengar Anda? Apakah mereka anak muda yang suka musik pop, atau profesional yang lebih tertarik pada podcast bisnis?
Mengetahui audiens Anda adalah langkah pertama untuk membuat iklan yang relevan.
Mengenali audiens Anda berarti memahami:
Dengan informasi ini, Anda bisa menyesuaikan pesan iklan agar lebih personal dan relevan.
Misalnya, jika audiens Anda adalah mahasiswa yang suka mendengarkan podcast motivasi, iklan tentang kursus online atau buku self-improvement akan lebih menarik bagi mereka.
Lalu, bagaimana cara mengenali audiens Anda? Anda bisa menggunakan cara seperti berikut:
Ingat, waktu pendengar sangat berharga. Iklan audio yang efektif biasanya berdurasi 15-30 detik. Pastikan pesan Anda jelas dan langsung ke intinya.
Contoh 1: Promosi Produk Kopi
Contoh 2: Promosi Aplikasi Meditasi
Suara narator bisa membuat atau menghancurkan iklan Anda. Pilih suara yang sesuai dengan brand Anda, apakah itu suara ramah, profesional, atau bahkan lucu.
Apa yang Anda ingin pendengar lakukan setelah mendengar iklan? Apakah mengunjungi website, mengunduh aplikasi, atau membeli produk? Pastikan CTA Anda jelas dan mudah diikuti.
Contoh iklan audio yang sukses adalah kampanye Headspace, aplikasi meditasi.
Mereka menggunakan narasi yang menenangkan dan musik latar yang lembut, cocok dengan brand image mereka. Hasilnya? Tingkat konversi mereka meningkat hingga 25%.
Tidak semua platform diciptakan sama. Jika Anda ingin iklan audio Anda sukses, pilih platform yang tepat. Berikut adalah beberapa pilihan terbaik:
Pada kuartal ketiga tahun 2024, layanan streaming musik Spotify mencatat rekor tertinggi dengan 640 juta pengguna aktif secara global.
Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 12 persen dalam hanya satu tahun.
Spotify juga disebut raja iklan audio. Mereka menawarkan berbagai format iklan, mulai dari audio biasa hingga video singkat yang diputar saat aplikasi dalam mode background.
Podcast adalah tempat di mana iklan audio benar-benar bersinar. Pendengar podcast cenderung lebih loyal dan tertarik pada konten yang relevan.
Contoh 1: Produk Skincare
Contoh 2: Aplikasi Investasi
Meskipun lebih dikenal sebagai platform video, YouTube Music juga menawarkan iklan audio untuk pengguna yang mendengarkan musik dalam mode background.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang iklan audio di YouTube Music:
1. Mode Latar Belakang dan Iklan Audio:
2. Keunggulan Iklan Audio di YouTube Music:
3. Pertimbangan bagi Pengiklan:
4. YouTube Music dan pengalaman Pengguna:
Dengan demikian, iklan audio di YouTube Music memberikan peluang yang berharga bagi pengiklan untuk menjangkau audiens yang terlibat dalam lingkungan mendengarkan musik yang dinamis.
Jangan lupakan radio digital! Platform seperti iHeartRadio dan Pandora masih menjadi pilihan populer untuk iklan audio.
Pertanyaan ini sering muncul: apakah iklan audio lebih baik daripada iklan visual? Jawabannya tergantung pada tujuan dan audiens Anda.
Contoh menarik adalah kampanye Coca-Cola. Mereka menggunakan iklan audio di Spotify untuk mempromosikan minuman mereka dengan lagu-lagu musim panas. Hasilnya? 30% peningkatan dalam brand recall.
Tahun 2025 akan menjadi tahun di mana iklan audio semakin canggih.
Dengan teknologi AI dan machine learning, iklan audio akan menjadi lebih personal dan interaktif.
Bayangkan iklan yang bisa berubah berdasarkan mood atau aktivitas pendengar.
Misalnya, jika Anda sedang berlari, iklan yang muncul mungkin tentang produk olahraga atau minuman energi.
Selain itu, voice search juga akan memainkan peran besar. Semakin banyak orang menggunakan asisten virtual seperti Google Assistant atau Alexa, semakin besar peluang untuk iklan audio yang relevan.
Intinya, iklan audio bukan sekadar tren sesaat ia adalah masa depan pemasaran digital.
Dengan kemampuan untuk menjangkau audiens yang multitasking dan menciptakan pengalaman yang personal, iklan audio menawarkan peluang tak terbatas bagi brand untuk terhubung dengan konsumen.
Jadi, apakah Anda siap mencoba iklan audio? Mulailah dengan memahami audiens Anda, membuat pesan yang menarik, dan memilih platform yang tepat.
Siapa tahu, iklan audio Anda bisa menjadi hit berikutnya!
Apa itu iklan audio?
Iklan audio adalah bentuk pemasaran yang menggunakan suara untuk menyampaikan pesan, biasanya melalui platform seperti Spotify, podcast, atau radio digital.
Mengapa iklan audio efektif?
Iklan audio efektif karena bisa menjangkau audiens yang multitasking dan menciptakan kedekatan emosional melalui suara.
Berapa biaya iklan audio?
Biaya iklan audio bervariasi tergantung platform dan durasi. Di Spotify, misalnya, biaya bisa mulai dari Rp 500.000 per 1.000 impression.
Bagaimana cara mengukur keberhasilan iklan audio?
Anda bisa mengukur keberhasilan iklan audio melalui metrik seperti engagement rate, conversion rate, dan brand recall.
Apakah iklan audio cocok untuk UMKM?
Tentu! Iklan audio bisa menjadi solusi hemat biaya untuk UMKM yang ingin menjangkau audiens secara efektif.
Apa contoh iklan audio yang sukses?
Salah satu contoh sukses adalah kampanye Headspace di Spotify, yang berhasil meningkatkan konversi hingga 25%.
Bagaimana cara membuat iklan audio yang kreatif?
Gunakan suara yang menarik, pesan yang singkat, dan musik latar yang sesuai dengan brand Anda.
Apakah iklan audio bisa dipersonalisasi?
Ya, dengan teknologi AI, iklan audio bisa dipersonalisasi berdasarkan preferensi dan aktivitas pendengar.
Apa perbedaan iklan audio dan iklan radio?
Iklan audio lebih modern dan bisa dipersonalisasi, sementara iklan radio lebih umum dan kurang interaktif.
Apa platform terbaik untuk iklan audio?
Spotify, podcast, dan YouTube Music adalah beberapa platform terbaik untuk iklan audio.
Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.