Selain CPC, CPM adalah metrik dalam membuat iklan dan digunakan untuk mengukur seberapa banyak iklan yang dilihat oleh audiens.
Bahwasannya, CPM ini sering digunakan di dalam strategi iklan di Facebook maupun Google. Oleh karena itu penting mengenal konsep CPM.
Nah, untuk artikel ini kita akan menjelaskan secara detail mengenai CPM, mulai dari pengertian, cara menghitung hingga cara mengoptimasinya. Yuk simak!
CPM adalah metrik yang digunakan dalam periklanan digital untuk mengukur biaya seribu tayangan.
Menurut Loomyblog, Cost sendiri artinya adalah biaya. Sedangkan “Mille” merupakan bahasa latin yang artinya seribu.
CPM menghitung biaya setiap seribu kali iklan ditampilkan kepada pengunjung situs web.
CPM biasanya digunakan oleh pengiklan sebagai cara untuk membandingkan biaya iklan yang berbeda. Hal ini memungkinkan pengiklan untuk menentukan kampanye mana yang lebih hemat biaya berdasarkan biaya per seribu tayangan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa CPM tidak memperhitungkan rasio klik-tayang atau rasio konversi iklan. CPM yang tinggi tidak selalu berarti kampanye yang sukses jika iklan tidak cukup menarik untuk mengubah pemirsa menjadi pelanggan.
Secara keseluruhan, CPM adalah metrik penting untuk dilacak dalam periklanan digital, tetapi harus dilengkapi dengan poin data lain untuk mengevaluasi keberhasilan kampanye iklan sepenuhnya.
Impression adalah metrik yang digunakan dalam online/digital advertising untuk mengukur jumlah kali iklan ditampilkan kepada pengguna.
Setiap kali iklan muncul di layar pengguna, dihitung sebagai satu impresi. Impersi kadang disebut juga sebagai tayangan.
Impressions biasanya digunakan untuk menentukan biaya iklan, di mana satu impresi mewakili satu unit dari biaya iklan. Sedangkan setiap seribu impresi/tayangan bisa disebut dengan CPM.
Namun, penting untuk diingat bahwa impressions tidak selalu terkait dengan hasil yang diinginkan seperti klik atau konversi yang sebenarnya.
Mengukur impresi dapat membantu mengukur seberapa sering kampanye iklan Anda ditampilkan, tapi tidak sama dengan mengukur keberhasilan kampanye tersebut.
Untuk mengukur keberhasilan kampanye iklan Anda, Anda perlu memperhatikan metrik lain yang lebih spesifik seperti click-through rate (CTR), conversion rate (CR), dan return on investment (ROI).
Metrik-metrik tersebut spesifik menunjukkan seberapa tertarik audiens terhadap iklan tersebut.
Penting untuk memahami makna impresi dalam konteks iklan digital dan bagaimana metrik ini dapat membantu Anda memahami performa iklan Anda secara keseluruhan.
CPM adalah metrik penting bagi setiap pengiklan yang ingin memaksimalkan ROI. Pengiklan menggunakan CPM untuk menentukan efektivitas kampanye mereka.
Memahami CPM dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat mengenai anggaran iklan dan mengidentifikasi platform yang menawarkan nilai terbesar untuk bisnis Anda.
Berdasarkan wikipedia, metrik CPM dapat digunakan untuk membandingkan biaya iklan dari berbagai media/platform.
Bisa dibilang CPM adalah biaya dari sebuah media promosi, relatif terhadap keberhasilannya dalam menghasilkan impresi untuk dilihat. Karena jumlah tayangan umumnya cukup besar, pemasar biasanya bekerja dengan tayangan CPM.
Beberapa penempatan mungkin menghasilkan lebih banyak tayangan tetapi memiliki CPM yang lebih tinggi. Penempatan lainnya mungkin menghasilkan lebih sedikit tayangan tetapi memiliki CPM yang lebih rendah.
Dengan memahami CPM Anda, Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran iklan Anda dan mendapatkan hasil maksimal dari iklan Anda.
Anda dapat membuat keputusan berdasarkan data tentang di mana mengalokasikan anggaran Anda untuk mendapatkan dampak maksimum.
Selain mengoptimalkan belanja iklan Anda, CPM juga dapat membantu Anda mengevaluasi keberhasilan iklan Anda. Dengan melacak CPM dari waktu ke waktu, Anda dapat melihat apakah kinerja Anda meningkat atau menurun.
Hal ini dapat membantu Anda mengidentifikasi area untuk perbaikan dan membuat penyesuaian pada strategi Anda.
Jangkauan audiens adalah faktor penting dalam menentukan keberhasilan iklan, terutama iklan CPM. Dengan melakukan sedikit penyesuaian pada kualitas iklan, jangkauan dapat bervariasi secara signifikan bahkan dengan anggaran yang sama.
Hubungan antara jangkauan dan impresi biasanya bersifat langsung. Tayangan yang lebih tinggi sering kali menghasilkan jangkauan yang lebih tinggi.
Menghitung CPM sangatlah mudah dan dapat dilakukan dengan rumus sederhana.
Menurut optimoroute, langkah pertama menghitung CPM adalah dengan menemukan biaya total kampanye iklan. Biaya ini terdiri dari semua biaya, seperti: pengembangan kreatif, produksi, dan pembelian media.
Selanjutnya, tentukan jumlah tayangan total untuk kampanye tersebut. Tayangan mewakili berapa kali iklan ditampilkan kepada pengguna. Informasi ini dapat diperoleh dari server iklan atau analisis situs web.
Setelah Anda memiliki dua angka ini, bagi total biaya dengan jumlah tayangan dan kalikan dengan 1000. Angka tersebut adalah angka hasil CPMnya.
Rumus sederhananya dapat dituliskan seperti ini:
(total biaya ÷ total jumlah tayangan) x 1000 = CPM
Misalnya, jika total biaya kampanye adalah $10.000 dan jumlah tayangan adalah 1 juta. Perkaliannya berarti ($10.000 ÷ 1000000) x 1000 = $10
Jadi, CPM-nya adalah $10.
Angka ini kemudian dapat dibandingkan pada berbagai platform, mana yang lebih menguntungkan untuk bisnis Anda. Silahkan mencoba!
Berdasarkan wikipedia, dalam marketing internet, CPM yang efektif digunakan untuk mengukur keefektifan dapat dilihat dari inventaris tujuan yang tercapai (contoh: terjadi penjualan produk) melalui basis CPA, CPC, atau Cost per time.
Informasi ini dapat digunakan untuk membandingkan pendapatan di berbagai platform yang lalu lintasnya sangat bervariasi (dengan menghitung penghasilan per seribu tayangan).
Adapun cara untuk mengoptimasi CPM, agar lebih efektif. Yuk simak!
Dalam hal promosi iklan digital, penargetan adalah kuncinya. Tidaklah cukup hanya dengan membuat iklan yang menarik dan melepaskannya ke dunia digital. Anda perlu mengetahui siapa yang ingin dijangkau dan apa saja yang menarik hati audiens.
Untungnya, iklan digital menawarkan banyak data yang dapat membantu Anda menentukan audiens target Anda. Demografi, minat, perilaku browsing, semua faktor ini dapat digunakan untuk menciptakan audiens yang tepat untuk iklan Anda.
Penargetan lebih dari sekadar mengidentifikasi audiens Anda. Hal-hal seperti membuat pesan yang relatable dapat berdampak positif terhadap persepsi audiens mengenai pemahaman poin-poin masalah, keinginan, dan motivasi mereka.
Semakin spesifik Anda dapat melakukan penargetan, semakin efektif iklan Anda.
Contohnya, menampilkan iklan sepatu lari kepada seseorang yang baru-baru ini mencari “rencana latihan maraton” mungkin akan lebih efektif daripada menampilkan iklan yang sama kepada seseorang yang tidak menunjukkan ketertarikan pada kebugaran.
Selain itu, Anda juga bisa mengelompokkan audiens Anda berdasarkan perilaku mereka di situs web atau aplikasi Anda.
Apakah audiens sering berkunjung atau pengguna pertama kali? Apakah mereka meninggalkan keranjang belanja atau berlangganan buletin Anda?
Setiap perilaku ini dapat digunakan untuk lebih menyempurnakan penargetan Anda dan menyesuaikan pesan Anda.
Membuat konten iklan digital yang efektif membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang audiens target Anda dan kebutuhan mereka.
Cara terbaik untuk memastikan konten berkualitas adalah dengan melakukan penelitian dan mengumpulkan data untuk menginformasikan pesan Anda.
Kontennya harus jelas, ringkas, dan menarik secara visual. Gunakan grafik, animasi, dan video yang menarik untuk menarik perhatian audiens Anda dan mengkomunikasikan pesan Anda secara efektif.
Hindari penggunaan jargon atau bahasa yang rumit yang dapat mengasingkan audiens Anda. Sebaliknya, gunakan kata-kata sederhana dan pesan langsung yang dapat dimengerti oleh siapa pun.
Aspek penting lainnya dari konten iklan digital yang berkualitas adalah relevansi dan ketepatan waktu. Konten Anda harus disesuaikan dengan minat dan kebutuhan audiens saat ini.
Hal ini dapat diketahui membutuhkan informasi terbaru tentang tren industri dan perilaku konsumen.
Setelah itu, jangan lupa untuk melacak dan mengukur keberhasilan konten Anda menggunakan alat analisis. Aktivitas umpan balik ini akan membantu Anda untuk terus menyempurnakan dan meningkatkan strategi periklanan digital Anda.
Pernahkah Anda memperhatikan seberapa sering Anda dipengaruhi oleh apa yang dilakukan dan dikatakan orang lain? Hal ini dikenal sebagai bukti sosial, dan ini memainkan peran penting dalam periklanan digital.
Ketika Anda melihat iklan dengan ratusan atau ribuan ulasan positif, sulit untuk tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Hal ini terutama terjadi ketika opini tersebut berasal dari orang yang Anda percayai atau kagumi.
Bukti sosial dibangun di atas gagasan bahwa orang ingin menyesuaikan diri dengan tindakan orang-orang di sekitarnya. Ketika kita melihat orang lain berperilaku dengan cara tertentu, kita berasumsi bahwa perilaku itu benar, atau setidaknya dapat diterima.
Inilah sebabnya mengapa testimoni, ulasan, dan dukungan sangat kuat dalam pemasaran digital.
Iklan yang dibuat dengan baik akan menampilkan pengalaman pelanggan yang puas bisa sangat efektif dalam membujuk orang lain untuk mengambil tindakan.
Misalnya, iklan restoran yang menyoroti ulasan yang bagus dari kritikus makanan dan pelanggan sebelumnya dapat menarik pelanggan baru untuk mencobanya.
Ulasan, peringkat, dan dukungan telah menjadi alat penting bagi bisnis yang ingin membuat dampak di dunia periklanan digital yang ramai.
Dengan menampilkan pengalaman positif dan bukti sosial, perusahaan dapat membedakan diri mereka sendiri dan membangun kredibilitas dengan audiens target mereka.
Ketika berbicara tentang frekuensi penayangan iklan digital, ada beberapa hal yang perlu diingat. Pertama, penting untuk memahami bahwa membombardir audiens Anda dengan terlalu banyak iklan dapat menjadi kontraproduktif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pengguna menjadi kesal dan kurang terlibat ketika mereka diperlihatkan iklan yang sama terlalu sering.
Di sisi lain, menayangkan iklan terlalu jarang juga tidak tepat. Jika Anda tidak menampilkan iklan Anda dengan cukup, pengguna mungkin tidak mengingatnya atau bahkan tidak menyadari bahwa iklan itu ada.
Kemudian, bagaimana solusinya?
Hal ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk target audiens Anda, jenis iklan, dan platform yang Anda gunakan.
Salah satu strategi yang digunakan banyak pengiklan adalah pembatasan frekuensi, yang membatasi berapa kali pengguna melihat iklan yang sama.
Hal ini dapat membantu mencegah kelelahan iklan sambil tetap memastikan bahwa iklan Anda dilihat oleh audiens yang cukup luas.
Secara keseluruhan, menemukan keseimbangan yang tepat dari frekuensi penayangan iklan membutuhkan pengujian dan analisis yang cermat.
Penting untuk memantau kinerja iklan Anda dengan cermat dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa Anda mencapai tujuan Anda tanpa membebani audiens Anda.
Dalam dunia iklan digital, jam penayangan iklan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan iklan tersebut.
Kualitas jam-jam iklan yang efektif adalah hasil pemahaman yang mendalam mengenai audiens target dan cara terbaik untuk menjangkau mereka.
Waktu tertentu dalam sehari atau beberapa hari dalam seminggu mungkin lebih efektif untuk beriklan ke audiens target.
Dengan mengidentifikasi tujuan spesifik dan target audiens, bisnis dapat mengalokasikan waktu iklan mereka dengan lebih efektif.
Kunci dari jam iklan yang sukses tidak hanya bergantung pada jumlah waktu yang diinvestasikan, namun juga pada kualitas dari investasi tersebut.
Dengan menargetkan audiens dan platform tertentu secara strategis, bisnis dapat memaksimalkan dampak iklan mereka dan pada akhirnya mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Cost per click (CPC) adalah istilah yang biasa dijumpai di iklan digital. Secara umum, perbedaan utama antara CPC dan CPM ini adalah bagaimana pengiklan ditagih untuk iklan mereka.
CPC berarti pengiklan ditagih setiap kali pengguna mengklik iklan mereka. Model ini sering digunakan untuk iklan yang difokuskan untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web atau halaman arahan tertentu.
Manfaat CPC adalah pengiklan hanya membayar untuk klik yang benar-benar mengarahkan pengguna ke situs mereka, tetapi bisa jadi lebih mahal per tayangan.
Di sisi lain, CPM berarti pengiklan ditagih untuk setiap 1.000 kali iklan mereka ditampilkan kepada pengguna, terlepas dari apakah pengguna mengklik iklan atau tidak.
Model ini sering digunakan untuk iklan yang berfokus pada peningkatan brand awareness atau menjangkau audiens dalam jumlah besar. Manfaat dari CPM adalah lebih hemat biaya per tayangan, tetapi mungkin tidak mendorong banyak klik ke situs pengiklan.
Penting untuk mempertimbangkan sasaran dan anggaran iklan Anda saat memutuskan antara BPK dan CPM. Jika Anda ingin mengarahkan trafik ke halaman tertentu, CPC mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Jika Anda ingin meningkatkan brand awareness, CPM mungkin merupakan pilihan yang lebih efektif. Pada akhirnya, kedua model ini bisa efektif tergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifik Anda.
Bisnis yang unggul adalah bisnis yang dapat memaksimalkan penjualan melalui fasilitas-fasilitas yang ada. Dalam bisnis, yang paling survive adalah yang paling memiliki keunikan dan strategi marketing yang baik.
Mulai dari brand awareness hingga strategi marketing yang optimal dapat dicapai dengan iklan yang tepat. Yuk simak bagaimana CPM bisa memaksimalkan bisnis Anda!
Iklan CPM adalah metode yang populer untuk meningkatkan brand awareness.
Dengan menempatkan merek Anda di depan lebih banyak orang, Anda dapat meningkatkan brand awareness dan menarik lebih banyak pelanggan potensial.
Iklan CPM akan muncul di halaman target-targer audiens potensial secara berulang. Sehingga audiens akan menjadi familiar dengan brand yang diiklankan.
Dengan meningkatnya jumlah konten yang tersedia secara online, mungkin sulit untuk menjangkau audiens yang tepat. Namun dengan iklan CPM, dapat dipastikan bahwa pesan Anda menjangkau mereka yang paling tertarik dengan apa yang Anda tawarkan.
Iklan CPM sangat efektif adalah Anda dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku tertentu. Hal ini memungkinkan Anda untuk menjangkau orang-orang yang lebih mungkin terlibat dengan merek Anda dan menjadi pelanggan.
Misalnya, jika Anda menjual produk yang menarik bagi millenials, Anda dapat menargetkan iklan CPM Anda kepada orang-orang dalam rentang usia tersebut. Anda juga dapat menargetkan iklan Anda berdasarkan minat, seperti olahraga atau mode.
Hal ini memastikan bahwa iklan Anda ditampilkan kepada orang-orang yang kemungkinan besar tertarik dengan produk atau layanan Anda.
Analisis kinerja CPM bisa efektif dan mudah diukur. Dengan memperhatikan kinerja CPM menjadi metrik utama seperti rasio klik-tayang (CTR) dan rasio konversi, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kinerja iklan Anda.
Metrik CTR dapat membantu Anda mengidentifikasi iklan mana yang menghasilkan minat dan keterlibatan paling banyak dari audiens.
Metrik utama lain yang perlu dipertimbangkan adalah rasio konversi. Rasio ini mengukur persentase orang yang mengklik iklan Anda yang kemudian melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mengisi formulir.
Dengan melacak tingkat konversi, Anda dapat menentukan iklan mana yang mengarahkan lalu lintas paling bermanfaat/bernilai tinggi ke situs web Anda.
Dengan menganalisis CTR dan rasio konversi, Anda dapat membuat keputusan berdasarkan data tentang iklan mana yang harus dioptimalkan dan mana yang harus dihentikan.
Dengan melacak dan membandingkan metrik ini secara konsisten dari waktu ke waktu, Anda dapat meningkatkan efektivitas keseluruhan iklan CPM dan memaksimalkan ROI.
CPM akan sangat efektif ketika Anda ingin menciptakan brand awareness. Namun, tahukah Anda bahwa CPM juga lebih terjangkau daripada Cost per click (CPC) dan cost per acquisition (CPA)?
Saat Anda menggunakan model CPC atau CPA, Anda membayar untuk setiap klik atau setiap akuisisi, terlepas dari berapa kali iklan tersebut dilihat oleh calon pelanggan. Dengan CPM, Anda membayar untuk setiap 1.000 tayangan iklan Anda.
Hal ini berarti CPM menjangkau audiens yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah. Selain itu, Anda tidak terbatas pada jumlah klik atau akuisisi tertentu.
Selain itu, CPM lebih efektif dalam menciptakan brand awareness.
Dengan CPM, iklan Anda dilihat oleh calon pelanggan beberapa kali. Pengulangan ini dapat meningkatkan brand awareness yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak konversi.
Dibandingkan dengan berbagai metrik lain seperti CPC dan CPA, CPM memiliki keunggulan tersendiri. Keuntungan yang diperoleh bisa disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Diantara banyak keuntungannya CPM, antara lain:
Dibandingkan dengan model periklanan lainnya, CPM dapat menawarkan penghematan biaya yang signifikan. Dengan hanya membayar jumlah tayangan yang diterima iklan Anda, Anda dapat mengurangi biaya iklan secara keseluruhan.
CPM menawarkan tingkat fleksibilitas yang tinggi. Anda dapat mengatur anggaran iklan Anda sendiri dan menyesuaikannya kapan pun diperlukan.
Hal ini memberikan Anda kebebasan untuk bereksperimen dan menemukan strategi yang paling sesuai untuk bisnis Anda.
Pengiklan hanya membayar untuk jumlah tayangan yang diterima iklan mereka, daripada membayar untuk setiap klik atau akuisisi. Ini berarti bisnis bisa mendapatkan lebih banyak eksposur tanpa harus mengeluarkan uang.
Pada akhirnya, CPM dapat membantu Anda mencapai tujuan periklanan Anda sambil tetap sesuai anggaran. Cara ini sangatlah hemat biaya dan efisien untuk mempromosikan merek Anda dan menjangkau audiens target.
Iklan CPM didasarkan pada tayangan, bukan klik, sehingga peluang suksesnya lebih tinggi. Hal ini berarti Anda tidak perlu khawatir tentang rasio klik-tayang iklan.
Sebaliknya, Anda dapat fokus untuk membuat iklan berkualitas tinggi yang akan menarik perhatian pemirsa.
Dengan iklan CPM, Anda juga dapat menargetkan demografi dan minat tertentu, sehingga meningkatkan kemungkinan iklan Anda dilihat oleh audiens target Anda.
Secara umum, jika ingin meningkatkan visibilitas dan menjangkau audiens yang lebih besar, iklan CPM adalah cara yang tepat.
Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dan pendekatan yang ditargetkan, Anda dapat yakin bahwa iklan Anda akan memberikan dampak dan membantu Anda mencapai tujuan pemasaran.
Iklan CPM dikenal dengan tingkat konversinya yang tinggi.
Aktvitas CPM memungkinkan bisnis untuk menjangkau orang-orang yang sudah tertarik dengan produk atau layanan mereka, yang kemudian mengarah pada keterlibatan yang lebih tinggi dan pada akhirnya lebih banyak penjualan.
Engagement, seperti like dan share merupakan komponen yang penting karena dapat meningkatkan visibilitas dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Ketika muncul di halaman audiens dan audiens menyukai kontennya, mereka akan memberikan like dan bisajadi membagikan (share) iklan tersebut.
Hal ini pada akhirnya dapat menghasilkan lebih banyak konversi, yang merupakan tindakan yang Anda ingin audiens Anda lakukan, seperti mengisi form atau melakukan pembelian.
Demikian penjelasan ringkas mengenai CPM. Bagaimana? Mudah dipahami, bukan?
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk tujuanmu yaa!
CPM adalah metrik yang digunakan dalam periklanan digital untuk mengukur biaya seribu tayangan.
Langkah pertama menghitung CPM adalah dengan menemukan biaya total kampanye iklan. Biaya ini terdiri dari semua biaya, seperti: pengembangan kreatif, produksi, dan pembelian media. Berikut rumusnya: (total biaya ÷ total jumlah tayangan) x 1000 = CPM
Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.