Apakah Anda pernah merasa tergoda untuk membeli barang secara online selama Hari Belanja Online Nasional? Jika pernah, maka hal itu membuktikan bahwa pemilik bisnis telah berhasil dalam menerapkan pemasaran transaksi atau transactional marketing.
Transactional marketing merupakan salah satu bagian strategi pemasaran yang berfokus pada transaksi dalam jangka pendek. Sudah banyak perusahaan yang menggunakan strategi ini untuk meningkatkan penjualan.
Lalu, sebenarnya bagaimana transactional marketing strategy dan apa kelebihannya?
Tenang, kami telah menyiapkan serangkaian informasi terkait transactional marketing di bawah ini.
Istilah transactional marketing ini digunakan untuk menggambarkan cara perusahaan memasarkan produk dan layanan kepada konsumen. Konsep transactional marketing pertama kali diperkenalkan oleh David Aaker, yang artinya proses penjualan dilakukan melalui interaksi langsung dengan pelanggan.
Dapat dikatakan bahwa, transactional marketing merupakan cara yang efektif bagi bisnis Anda agar dapat menjangkau pelanggan.
Kemudian, ada dua strategi dalam dunia pemasaran yaitu transactional marketing dan relationship marketing. Keduanya memiliki manfaat dan cara penerapannya yang berbeda.
Menurut penjelasan dari feedough, bahwa transactional marketing ini berfokus pada transaksi tunggal dan menargetkan pelanggan untuk asosiasi jangka pendek.
Transactional marketing ini menggunakan bauran variabel pemasaran yang paling tepat untuk mempermudah terjadinya transaksi.
Bauran pemasaran itu sendiri menentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang dicapai oleh perusahaan, dan semua faktor tersebut ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Tujuan utama penggunaan strategi ini adalah untuk meningkatkan volume penjualan dengan memperoleh pelanggan sebanyak mungkin. Selain itu, digunakan untuk mendapatkan tingkat konversi tertinggi.
Hal ini jauh berbeda dengan konsep relationship marketing yang hanya fokus pada pembangunan hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang.
Menurut techtarget, terdapat pendekatan transactional yang berdasarkan empat elemen pemasaran, atau disebut juga dengan 4P:
Pada umumnya transactional marketing menggunakan promosi atau diskon untuk menarik pelanggan baru.
Hal ini termasuk promosi liburan, penawaran black friday, beli satu dapat satu gratis, diskon hari kelahiran perusahaan, dan sebagainya.
Sebagai pembaca, mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana bisnis berhasil dengan mempraktikkan transactional marketing?
Berikut ini ada beberapa strategi transactional marketing:
Penjualan silang atau cross selling adalah strategi pemasaran di mana perusahaan mendorong pelanggan mereka untuk membeli produk pelengkapnya. Misalnya, pelanggan membeli sebuah kamera, berarti penjual juga harus menawarkan atau membujuk pelanggan untuk membeli kartu memori.
Suatu bisnis dapat menggunakan bundling untuk menawarkan produk atau jasanya dengan harga diskon. Misalnya, bundling pada produk makanan McD yang mendapatkan burger atau ayam, nasi, kentang, soda.
Pada strategi pemasaran ini, perusahaan membujuk atau merekomendasikan pelanggan. Tujuannya agar pelanggan dapat membeli versi terbaru, atau produk premiumnya.
Penawarkan jangka pendek yang dilakukan perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini digunakan untuk memperkenalkan produk baru, menjual inventaris yang ada, dan menarik lebih banyak pelanggan.
Ketika Anda menggunakan strategi black friday sale dalam penjualan, maka Anda melakukan penawaran khusus dan diskon besar-besaran.
Penjual memberikan penawaran berupa diskon besar, tujuannya untuk menarik pelanggan, dan juga pelanggan melakukan pembelian barang dalam jumlah besar. Seiring dengan meningkatnya volume pembelian, begitu besar pula persentase diskon yang diberikan.
Promosi point of sales (POS) adalah alat promosi yang digunakan oleh bisnis untuk menarik pelanggan dengan melakukan penawaran khusus mereka dengan menggunakan point of sale. Hal ini juga bisa mempromosikan produk baru atau spesial.
Misalnya, pada promosi point of sale ini menggunakan tampilan LED untuk memeriksa harga dan mempromosikan produk atau penawaran khusus mereka.
Relationship marketing dikenal sebagai akuisisi pelanggan. Sedangkan, transactional marketing disebut dengan lead generation. Keduanya memiliki kesamaan, merupakan bagian dari Digital Marketing yang bertujuan menghasilkan dalam proses penjualan.
Selain itu, keduanya memiliki metode yang berbeda dalam menerapkan strategi untuk bisnis, sehingga Anda bisa belajar dari satu sama lain.
Berikut ini perbedaan utama antara relationship marketing dan transactional marketing:
Metode transactional marketing ini dapat melibatkan peningkatan penjualan dengan menggunakan pemasaran massal dan promosi produk. Relationship marketer mendorong loyalitas pelanggan dengan menawarkan barang dan jasa yang ideal.
Hal ini bertujuan agar dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan nilai pelanggan dengan membuat mereka lebih baik dalam berbisnis.
Pemasaran transaksi ini memiliki keuntungan dengan jangka pendek. Artinya dapat membuat serangkaian penjualan yang berfokus pada harga dan memaksimalkan keuntungan.
Kemudian, ketika perusahaan menggunakan pendekatan relationship marketing, maka mereka dapat membangun hubungan dengan pelanggan yang sudah ada,
Selain itu juga membangun hubungan yang kuat dan langgeng dengan pelanggan, klien, mitra dan bisnis yang dapat mempengaruhi bisnis Anda secara langsung atau tidak langsung.
Transactional marketing dapat melibatkan kontak atau interaksi pelanggan yang minimal. Selain itu, strategi ini berfokus untuk memaksimalkan efisiensi dan volume penjualan. Sehingga aspek ini sangat penting bagi Anda.
Sedangkan relationship marketing lebih lebih melakukan interaksi agar dapat mengembangkan ikatan pelanggan yang kuat dengan memberikan informasi yang mereka butuhkan dan diinginkan sesuai tepat pada waktunya.
Selanjutnya, transactional marketing ini berfokus pada peningkatan efisiensi keseluruhan penjualan individu.
Perbedaan relationship dan transactional sendiri yaitu pada transactional lebih mengarah pada target pelanggan yang lebih rendah, lalu relationship lebih mengarah pada target pelanggan yang lebih tinggi.
Transactional marketing menawarkan banyak manfaat. Tidak mengherankan, banyak pebisnis yang memilih pendekatan ini untuk mendongkrak penjualannya.
Di sisi lain, Anda juga perlu mempertimbangkan kerugian dari pendekatan ini. Lalu, apa keuntungan dan kerugian dari transactional marketing ini? Berikut penjelasannya:
Transactional marketing menawarkan beberapa keuntungan, salah satunya hemat biaya. Dengan model transactional marketing biaya promosi lebih rendah untuk penjualan satu kali.
Beberapa industri tidak mengizinkan penjualan produk yang sudah ketinggalan zaman atau tidak populer seperti pakaian, sepatu, atau item fashion. Jadi, jangan menyimpan produk yang ketinggalan untuk tahun depan.
Adapun cara agar menjual produk lama atau inventaris Anda yaitu melakukan promosi atau diskon besar-besaran.
Tujuan utama dari konsumen adalah mencari produk dengan pilihan yang termurah.
Selain itu, konsumen lebih memilih brand tertentu dan tidak mengharapkan apa pun dari kedua belah pihak. Akan tetapi, jika perusahaan bisa memberikan paket yang paling menarik untuk konsumen, maka bisnis Anda bisa bertahan dengan baik.
Promosi suatu produk dapat memengaruhi perilaku pelanggan dengan meningkatkan permintaan produk. Pada akhirnya, hal ini akan menghasilkan lebih banyak penjualan. Jika Anda menawarkan produk yang bagus untuk dijual dengan harga promosi, maka mereka akan membeli dalam jumlah besar.
Dengan begitu, bisnis Anda menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan meningkatkan volume penjualan mereka.
Strategi transactional marketing ini dapat menggunakan harga promosi, diskon dan juga dapat meningkatkan volume penjualan. Jadi, meskipun Anda menjual dengan harga lebih murah daripada yang lain, Anda masih bisa mencapai hasil yang lebih baik yaitu dengan meningkatkan angka penjualan Anda.
Keuntungan lain yang diperoleh transactional marketing yaitu melakukan perputaran stok.
Kebanyakan perusahaan membutuhkan biaya tinggi untuk mengelola bisnisnya. Oleh karena itu dalam mengelola stok produk bukanlah hal yang mudah. Selain itu juga produk yang akan Anda tawarkan juga sulit untuk terjual cepat. Ada sebagian produk yang sangat diminati, dan ada juga yang tidak berminat.
Dengan strategi transactional marketing, Anda dapat melepaskan stok yang tidak banyak diminati dan menyetok produk-produk yang akan diminati pelanggan.
Selain memiliki kelebihan, transactional marketing juga memiliki kekurangan yaitu kurangnya mengikat emosi pelanggan.
Pelanggan hanya tertarik pada penawaran bisnis Anda yaitu harganya sedang diskon. Mereka tidak benar-benar melihat manfaat menggunakan produk atau jasa Anda.
Dengan begitu, strategi pemasaran ini tidak bisa efektif untuk jangka waktu yang lama.
Transactional marketing difokuskan semata-mata dalam hal peningkatan penjualan. Pelanggan transaksional hanya tertarik untuk menemukan harga termurah atau paling hemat biaya. Dan mereka tidak melihat loyalitas merek.
Pebisnis yang menggunakan metode transactional marketing tidak fokus pada pengembangan produk. Hal ini berarti mereka tidak akan mampu bersaing secara efektif.
Pemasar yang menggunakan transactional marketing ini bersifat reaktif terhadap tren pasar, bukannya proaktif. Artinya kurangnya perhatian terhadap perubahan preferensi pelanggan dan tren pasar.
Mereka hanya merespons ketika sesuatu terjadi di pasar dan melakukan aksinya sesuai dengan kemauannya. Dengan begitu, mereka dengan mudah akan tersingkir dari persaingan.
Transactional marketing bertujuan untuk membuat orang membeli produk atau layanan Anda. Jika metode ini sudah terpenuhi, maka tujuan strategi telah tercapai. Salah satu cara untuk mencapai tujuan itu, Anda harus menarik pelanggan. Contoh yang bisa Anda coba adalah mengadakan promosi.
Misalnya, jika perusahaan Anda merayakan ulang tahun, maka Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk melakukan sesuatu yang istimewa yaitu menerapkan promo diskon untuk semua produkmu.
Promosi ini pasti akan menarik banyak pelanggan untuk bisa membelinya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan referral marketing untuk mendorong orang merekomendasikan bisnis Anda kepada teman-teman mereka. Sehingga akan ada banyak pelanggan yang membeli produk atau jasa Anda.
Adapun contoh lainnya pada metode transactional marketing yaitu adanya panggilan dingin atau cold calling.
Cold call yaitu menawarkan produk atau layanannya kepada calon pelanggan atau konsumen yang mungkin tidak tertarik untuk membelinya. Para penjual meyakinkan pelanggan untuk membeli produk dan layanan mereka.
Contoh penerapan yang menggunakan cold calling yaitu pada perusahaan pialang. Sebagian besar pialang saham menghubungi klien mereka melalui telepon dan membujuk mereka untuk berinvestasi pada saham tertentu. Mereka mendapatkan komisi untuk setiap pesanan yang mereka lakukan.
Jadi, transactional marketing telah terbukti efektif dalam memberikan manfaat langsung bagi perusahaan.
Setelah mengetahui transactional marketing, saatnya mulai memaksimalkan bisnis Anda.
Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.