7 Tips untuk Conversational Marketing beserta Strategi-nya!
Conversational marketing merupakan strategi pemasaran yang berpusat pada pelanggan yang didukung oleh faktor komunikasi pada tren marketing 2022. Strategi ini dapat membantu perusahaan agar dapat melibatkan pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan juga meningkatkan pendapatan bisnis.
Sebagai pebisnis, Anda harus mengenal istilah conversational marketing karena sangat berpengaruh pada strategi pemasaran di tahun 2022.

Lalu sebenarnya apa sih conversational marketing? Yuk simak penjelasannya.
Apa itu Conversational Marketing?
Conversational marketing merupakan seni berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Selain itu juga, conversational marketing ini mendorong agar dapat membangun hubungan baik melalui percakapan antara bagian pemasaran dan konsumen.
Menurut whisbi.com, bahwa metode conversational marketing ini terlibat dengan pengunjung situs web dengan mengonversi hasil leads Anda melalui percakapan.
Jenis pemasaran ini bertujuan untuk menciptakan hubungan dengan pelanggan, dan membangun sebuah kredibilitas melalui percakapan, serta mendapatkan pengalaman dari pelanggan.
Strategi pemasaran ini dibangun atas interaksi satu lawan satu dalam kehidupan nyata melalui berbagai channel marketing. Hal ini akan membantu bisnis Anda agar dapat menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Channel yang digunakan pada conversational marketing seperti live chat, chatbots, voice assistants, atau conversational AI lainnya.
Chatbots yang digunakan sebagai channel conversational ini dapat mengembangkan bentuk percakapan online dengan lebih mudah dan dapat berkomunikasi secara efektif kepada pelanggan Anda.
Menggunakan chatbots ini bisa mempermudah membuat pertanyaan dan menemukan jawaban yang sudah kita siapkan jawabannya.
Selain itu, ada juga jenis komunikasi lainnya yang bisa Anda gunakan untuk melakukan percakapan seperti menggunakan chat, email, atau panggilan telepon agar dapat mensukseskan conversational marketing.
Saat ini pelanggan lebih suka mengobrol dan menginginkan jawaban secara cepat. Oleh karena itu, percakapan yang diinginkan pelanggan melalui customer service atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.
Jika Anda ingin berhasil dalam conversational marketing, maka Anda perlu menilai dan memahami jenis komunikasi mana yang sesuai dengan klien bisnis Anda saat ini. Karena ada beberapa pelanggan yang tidak suka mengobrol dengan bot, akan tetapi lebih suka berbicara dengan manusia secara langsung.
Kemudian strategi pemasaran ini dapat diterapkan di berbagai situs website, media sosial, dan juga iklan berbayar pay per click.
Manfaat Menggunakan Conversational Marketing
Conversational marketing dapat memberikan banyak manfaat bagi bisnis dan keuntungan bagi Anda.

Berikut ada beberapa manfaat saat menggunakan conversational marketing:
1. Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik
Conversational Marketing ini dapat memberikan pengalaman bagi pelanggan karena Anda dapat memberikan layanan yang lebih baik.
Saat kita berbicara dengan pengunjung melalui situs web, Anda harus bisa memahami mengenai kebutuhan dan masalah mereka. Kemudian, Anda dapat mengumpulkan informasi mengenai pelanggan yang dibutuhkan.
Selain itu, Anda juga dapat menyesuaikan komunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan. Misalnya, dengan menargetkan orang-orang tertentu yang mungkin tertarik dengan produk Anda dan melakukan komunikasi dengan baik.
Jika menerapkan strategi conversational marketing secara efektif, maka Anda dapat meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Serta Anda dapat membangun kepercayaan kepada pelanggan.
2. Meningkatkan Prospek
Melakukan sebuah percakapan tidak hanya mengonversi prospek, tetapi juga membantu Anda lebih dekat dengan pelanggan dan mengajukan pertanyaan dengan tepat.
Selain itu juga, Anda akan lebih mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Misal, yang awalnya hanya melihat-lihat, mencari informasi atau sebagai pengunjung, hingga menjadi pelanggan yang membeli produk Anda.
3. Pelayanan Terbaik, Akan Mendapatkan Hasil yang Sesuai
Salah satu bentuk pelayanan baik yaitu ketika ada pelanggan yang membutuhkan rekomendasi baju anak-anak, maka Anda bisa membantu menyebutkan secara spesifik sesuai dengan keinginan pelanggan.
Kemudian, Anda juga dapat menggunakan teknologi chatbot. Teknologi chatbot ini dapat digunakan untuk menampilkan katalog dan memberikan rekomendasi produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
Ketika pelanggan Anda mengajukan pertanyaan, maka teknologi chatbot juga bisa membantu menjawab.
Jadi, dengan memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan, Anda akan mendapatkan hasil yang diharapkannya.

Ciri-Ciri Conversational Marketing
Adapun beberapa karakteristik utama dari conversational marketing yang perlu Anda ketahui:
1. Conversational Marketing Dilakukan Secara Real-time
Pada umumnya conversational marketing ini sama halnya ketika Anda berbicara dengan teman dan keluarga yang dilakukan secara langsung. Hal ini tujuannya agar dapat memastikan semua pihak terlibat dan memberikan perhatian penuh.
Selain itu juga, conversational marketing dapat bekerja dengan baik ketika menggunakan aplikasi obrolan seperti WhatsApp yang digunakan untuk mendekatkan diri antara penjual dengan pelanggan.
2. Berpusat Pada Pelanggan (Customer Centric)
Pelanggan mendorong dalam penggunaan strategi conversational marketing. Artinya sebagai pemilik bisnis Anda juga perlu memberikan keterlibatan yang dipersonalisasi dengan setiap pembeli.
Kemudian, dalam pendekatan antara pembeli dan penjual ini dapat membangun kepercayaan dan mendorong mereka untuk terus berbicara.
3. Alami atau Natural
Ketika melakukan strategi conversational marketing menggunakan aplikasi message atau chatbot, maka obrolan semakin berkembang. Selain itu, conversational marketing tidak ada yang asing dari kedua belah pihak.
4. Berjalan Dua Arah
Sebagai pemilik brand, Anda perlu juga memberikan pelanggan fleksibilitas untuk mengendalikan percakapannya atau mengangkat suara ketika mereka mau. Karena, bentuk pemasaran ini bersifat dua arah.
Mengapa Conversational Marketing itu Penting?
Pada dasarnya, percakapan harus terjadi kapan pun pelanggan mau, bisa secara real-time atau yang lainnya. Kuncinya adalah conversational marketing harus dirancang berdasarkan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, mengapa conversational marketing sangatlah penting.

Nah, berikut ini terdapat data penjelasan menurut situs dari wati.io mengenai conversational marketing.
1. Merespon Lebih Cepat dengan Bantuan Conversational Marketing
Banyak perusahaan sekitar 50.7% atau lebih dari setengah yang terlibat dengan conversational marketing yang dapat memungkinkan mereka untuk menjawab lebih cepat pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Selain itu juga mereka mampu memberikan tanggapan yang lebih manusiawi dan tulus.
2. Pentingnya Respons Pengguna
Bahwasannya para pebisnis ini membutuhkan sebuah tanggapan langsung atas pertanyaan pelanggan dengan menggunakan chatbots atau online live chat.
Hal ini dapat dikatakan bahwa sangatlah penting untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan merespons pelanggan secara cepat.
3. Memanfaatkan WhatsApp
Menurut perusahaan milik Mark Zuckerberg yaitu Meta, mengatakan bahwa banyak orang yang mulai menggunakan WhatsApp untuk bisnisnya, sehingga ada 175 juta pesan WhatsApp dikirim ke akun bisnis setiap hari.
Dapat dikatakan bahwa popularitas conversational marketing meningkat dari setiap brand. Kemudian saat menggunakan WhatsApp, mulai terlihat dampak positif terhadap konsumen.
Oleh karena itu, WhatsApp terus memperkenalkan fitur-fitur barunya bagi pengguna untuk merampingkan komunikasi antara kedua belah pihak.
Sehingga tidak diragukan lagi semakin banyak orang di seluruh dunia yang mulai mengirim pesan ke menggunakan WhatsApp.
4. Live Chat Meningkatkan Pembelian Secara Berulang-Ulang
Conversational marketing bukan hanya sekedar interaksi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pembeli dengan brand Anda, membantu bisnis Anda atau mendorong penjualan.
Menurut sumber dari wati.io, bahwa terdapat 38% konsumen yang lebih cenderung membeli brand Anda melalui obrolan langsung. Kemudian, ada 51% konsumen akan kembali dan membeli produk Anda saat melakukan obrolan secara langsung.
6.Memperbaiki User Experience yang Buruk di Live Chat
Tools dari conversational marketing ini meliputi Facebook Messenger, live chat WhatsApp, atau yang lainnya.
Kemudian terdapat data, bahwa 38% konsumen memiliki pengalaman buruk ketika sedang melakukan live chat, karena user experience (ux) yang kurang memuaskan.
Dengan jumlah itu masih cukup signifikan bagi brand untuk mulai menawarkan solusi yang lebih baik untuk pelanggan.
7. Chatbot Dapat Membantu Menghemat Waktu
Chatbot merupakan proses otomatis yang akan menangani segala sesuatu secara teknologi. Kemudian, chatbot juga bagian dari strategi pemasaran percakapan yang dapat menghemat banyak waktu Anda.

Strategi Conversational Marketing Pada Marketing 2022-2023
Ketika memilih strategi conversational marketing, sebelumnya Anda perlu menentukan tujuan bisnis secara spesifik pada perusahaan yang Anda miliki. Adanya tujuan pada bisnis Anda ini dapat membantu memahami apa yang ingin Anda capai dengan menerapkan strategi ini.
Jadi, dalam mengevaluasi conversational marketing, pikirkan terlebih dahulu apa yang ingin Anda lakukan dengan orang-orang yang membaca konten Anda dan apa masalah yang ingin Anda selesaikan dengan strategi ini.
Menurut situs analyticssteps, terdapat beberapa strategi umum yang dapat dipertimbangkan untuk hasil conversational marketing yang sukses.
1. Memilih Pertanyaan dan Jawaban
Menggunakan strategi ini Anda dapat mengetahui audiens dan juga apa saja jenis pertanyaan yang diajukan mereka, tujuannya agar dapat memecahkan masalah ini. Conversational marketing memiliki berbagai channel seperti obrolan secara online, berbasis bot, atau bahkan streaming langsung.
Hal yang penting adalah pelanggan bisa memahami jenis pertanyaan yang terkait dengan produk Anda, dan merekam jawaban yang sesuai dalam sistem.
Pada umumnya, situs website yang dibuat para pebisnis ini memiliki pop up obrolan. Tujuannya untuk membantu mendapatkan pembeli di halaman situs web, dan dapat menjawab FAQ umum tentang website.
FAQ website ini adalah hal apa yang belum jelas pada sistem berbasis bot, kemudian akan dicatat dalam fitur.
2. Personalisasi dan Pengoptimalan
Personalisasi adalah kunci agar dapat menarik pelanggan mana pun. Personalisasi obrolan berdasarkan apa yang mungkin ditanyakan pelanggan, dan berdasarkan aktivitas pelanggan.
Selain itu juga, pelanggan akan merasa dihargai ketika mereka melihat informasi yang relevansi dan jawaban tepat sasaran agar dapat membantu dalam membangun hubungan pelanggan.
Hal ini juga dapat dicapai dengan melakukan pengujian secara tepat waktu dari hasil percakapan berbasis chatbot, serta adanya pengoptimalan yang memungkinkan percakapan bisa mengalir ke arah penjualan.
3. Mintalah Feedback
Meminta feedback dari pelanggan adalah hal yang penting dalam mengembangkan strategi conversational. Melakukan hal ini, bisa mengetahui titik kelemahan dan kelebihan bisnis Anda.
Kemudian, Anda akan dapat menciptakan interaksi yang lebih bermakna, serta meningkatkan pengalaman pelanggan setelah Anda mengetahui hasil feedback yang didapatkan dari pelanggan.
Bagaimana Cara Kerja Conversational Marketing?
Conversation marketing ini memiliki kerangka kerja sederhana yang disebut conversational framework. conversational framework ini terdiri dari engage, understand, dan recommend. Nah, berikut penjelasan lengkapnya mengenai cara kerja dari conversation marketing.

1. Engage
Ketika Anda dapat berbicara dengan audiens Anda secara langsung dengan mengisi formulir, apa yang terjadi?
Tentunya mereka akan menginginkan pengalaman yang sederhana dan bermanfaat, selain itu ingin dapat terlibat dengan bisnis Anda. Hal ini perlu dilakukan dengan persyaratan yang medianya melalui situs web, email, atau pesan lainnya.
Adanya hal tersebut membuat tingkat konversi lebih tinggi, peluang yang lebih besar, dan dapat lebih mengenal audiens yang diajak bicara.
Jika audiens Anda ingin mengunduh apa pun, menghubungi bagian penjualan, atau ingin mencoba produk demo, maka Anda dapat menggunakan chatbot cerdas untuk panduan. Tidak hanya itu, chatbot ini dapat membantu audiens Anda melalui sales funnel Anda.
2. Understand
Suatu brand memiliki pendekatan yang umumnya digunakan untuk menghasilkan leads yang membutuhkan waktu berhari-hari dan proses panjang.
Dilansir dari sumber servicebell, bahwa sebuah brand perlu merespon dalam waktu lima menit setelah interaksi pertama untuk mendapatkan peluang terbaik dan leads yang potensial.
3. Recommend
Chatbot sangat berguna untuk dapat menghasilkan engagement dan memahami leads, namun tahap penjualan ini hanya bisa dilakukan dengan interaksi manusia ke manusia.
Itulah sebabnya platform chatbot menggunakan pemetaan cerdas untuk menghubungkan leads ke tim sales Anda, serta perlu dilakukan pertemuan secara otomatis.
Dengan pendekatan ini, tim pemasaran Anda dapat fokus untuk melakukan penjualan.
Conversation Marketing yang Dikuasai Pebisnis
Ketika Anda menggunakan stretagi conversation marketing, maka umumnya pebisnis atau pemasaran akan cenderung fokus pada media sosial. Adapun selain media sosial, berikut ini yang akan digunakan convesation marketing.
Email Marketing
Menggunakan email marketing termasuk strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan.
Cara menggunakan email marketing yaitu mulai dari mengirimkan informasi kepada pelanggan melalui email. Informasinya bisa berupa penjelasan produk atau layanan yang akan ditawarkan, fitur-fitur andalan yang dimiliki, bahkan promosi yang sedang berlangsung.
Live Customer Support
Strategi conversational marketing sangat penting untuk dijalankan. Anda dapat memberikan layanan yang menghargai para pelanggan dengan menggunakan customer support atau customer care.
Dengan pendekatan ini, Anda juga bisa menerima saran dan kritik yang berguna dari konsumen. Hal ini jelas merupakan cara sangat baik untuk perkembangan bisnis Anda kedepannya.
Customer Loyalty Program
Metode ini dapat membantu Anda dalam membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan. Kemudian, dapat menjaga pelanggan agar tetap setia dengan produk dan brand Anda.
Contoh Conversational Marketing
Pada platform “Domino AnyWare” dapat digunakan untuk memesan pizza dari mana saja, dan bisa melakukan pesan teks hanya dengan mengirim emoji pizza untuk memulai percakapan. Hal ini sama dengan channel conversational seperti Facebook Messenger, dan slack.
Kemudian, “Sephora” juga meminta pengguna agar bisa mengklik Messenger. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam kuis kebiasaan kecantikan tentang diri mereka sendiri dan juga merekomendasikan produk yang paling cocok. Penggunaan platform ini hanya berdasarkan jawaban pengguna.
Selain itu contoh dari eBay yaitu chatbot e-niaga. Chatbotnya digunakan dari perangkat dengan fitur Asisten Google dengan mengatakan “Ok Google, biarkan saya berbicara dengan eBay” yang bisa memungkinkan eBay menampilkan hasil berdasarkan pencarian suara Anda.

Nah, Bagaimana sudah paham tentang conversational marketing ini?