Earned Media
|

3 Strategi Earned Media: Definisi, Strategi, Contoh-nya

Faktanya, menurut data dari forbes, 92% konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga untuk semua iklan yang dipromosikannya.

Lalu, bagaimana cara untuk bisa menggunakan rantai testimonial ini? Salah satu cara untuk memaksimalkannya dengan menggunakan bagian dari strategi pemasaran yaitu earned media.

Nah, Jika bisnis Anda menerapkan strategi pemasaran, maka Anda akan berhubungan langsung dengan paid, owned, dan earned media.

Apalagi saat ini teknologi semakin berkembang, sehingga tren pemasaran digital, dan platform media sosial memainkan peran penting dalam mendorong prospek bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan mereka.

Earned media juga disebut sebagai media gratis atau earned content. Semuanya memiliki arti yang sama. Tapi, konsep detailnya seperti apa sih dari earned media, dan bagaimana strateginya ? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Earned Media

Apa Itu Earned Media?

Sebuah situs titangrowth menjelaskan bahwa, earned media adalah publisitas atau eksposur yang diperoleh melalui cara yang tidak berbayar atau organic marketing.

Selain itu juga, wikipedia juga menyatakan bahwa earned media mengacu pada segala jenis aktivitas media yang tidak secara langsung dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri, melainkan oleh pihak ketiga.

Misalnya pada pelanggan atau jurnalis yang menulis artikel tentang perusahaan.

Dengan demikian, media ini mengacu melalui teknik dari mulut ke mulut.

Media mulut ke mulut online ini biasanya terlihat dalam bentuk viral (viral marketing) seperti melakukan mentions, shares, reposts, reviews, dan rekomendasi dari target audience atau konten yang diambil oleh situs pihak ketiga.

Salah satu cara yang paling efektif dari media adalah melalui peringkat organik yang kuat di halaman hasil mesin pencari (SERP).

Selain itu juga menggunakan strategi pemasaran konten (content marketing) di search engine yang didistribusikan oleh perusahaan itu sendiri.

Peringkat halaman pertama dan konten berkualitas biasanya merupakan faktor terbesar yang mendorong traffic.

Jika situs media Anda memiliki peringkat yang baik untuk kata kunci yang relevan, maka Anda akan bisa mendapatkan lebih banyak traffic dari orang-orang yang mencari istilah-istilah tersebut. 

Bentuk konten berbagai macam seperti konten yang menarik, informatif hingga yang menghibur dan menyenangkan.

Anda bisa membuat konten melalui posting blog, infografis, video, siaran pers, seminar web, atau ebook. Jadi, konten harus berguna untuk menghasilkan nilai dari media yang diperoleh.

Selain itu konten pembuatan konten di blog dapat menggunakan berbagai macam strategi, seperti strategi PPC (pay-per-click), SEM (search engine marketing), dan SEO (search engine optimization).

Mengapa Earned Media Penting, Khususnya untuk Bisnis?

Pada zaman seperti ini hampir sebagian penduduk diseluruh dunia, salah satunya di Indonesia sudah mulai menikmati kemajuan teknologi. Sehingga strategi earned media ini menjadikan target audience sebagai media itu sendiri.

Saat ini, dunia online dapat menjangkau orang secara luas sangatlah mudah. Apalagi media sosial membuat fitur sharing. Sharing bisa dilakukan berbagai macam, seperti berbagi ulasan.

Dalam dunia bisnis, sharing ini bisa digunakan untuk mereview hasil produk yang telah dibeli. Hal ini dapat dilihat dari aspek positif dan negatif dari suatu brand. Hasil review-nya tersebut dapat dilihat oleh ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan orang.

Sesuai dengan penjelasan hubspot, bahwa ada sejumlah 57% orang mempercayai apa yang mereka baca dan dengar dari teman dan keluarga secara online tentang produk baru.

Mengapa Earned Media Penting

Kemudian earned media juga memiliki strategi untuk usaha Anda yaitu:

1. Distribusi dan Penguatan Konten

Konten yang relevan adalah salah satu cara terbaik untuk memasarkan bisnis Anda dan harus bisa sampai pada audiens-mu. Karena Anda harus membuat konten yang relevan.

Jadi, bagaimana kita menyebarkan konten dengan baik? Nah, strategi earned media inilah yang membantu Anda.

Misalnya, postingan Anda dibagikan oleh seseorang melalui media sosial. Hal ini membantu Anda untuk mendapatkan lebih banyak orang pembaca.

2. Kredibilitas Brand

Sangat perlu pemilik usaha meningkatkan produknya, agar audiens dapat yakin dengan produk yang ingin dibeli. Ketika pelanggan puas dengan produk Anda, pelanggan akan dapat mempengaruhi orang lain untuk jadi pelangganmu.

Selain itu, konten juga membantu brand Anda mengidentifikasi persona pelanggan secara rinci dan menjangkau audiens lebih luas.

Kemudian membantu bisnis Anda lebih berkembang dengan menarik pelanggan baru, menjaga pelanggan yang sudah, dan mengalahkan pesaing Anda.

Semakin baik kualitas dan kuantitas earned media yang Anda dapatkan untuk brand Anda, semakin kuat kredibilitas brand Anda.

Bahkan seseorang juga tidak mempermasalahkan untuk tidak dibayar oleh perusahaan, dikarenakan seseorang telah percaya dan tertarik dengan produk Anda yang sudah didengarkan dari orang lain.

3. Strategi yang Murah

Banyak perusahaan yang masih menggunakan iklan berbayar. Akan tetapi iklan berbayar ini menggunakan modal dan harganya terlalu mahal. Sehingga kebanyakan orang ada yang tidak mempercayai iklan online. Mereka lebih menyukai pelanggan secara yang nyata.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Anda juga memerlukan earned content. Hal ini dapat membantu perusahaan menghemat anggaran, dan juga membantu untuk memenuhi tujuan pemasaran mereka.

Ketika ada pelanggan yang sudah Anda dapatkan atau menarik pelanggan baru, maka proses pemasaran ini disebut dengan referral marketing.

Adanya teknik pemasaran yang menggunakan testimonial pelanggan setelah mereka menggunakan produk atau layanan Anda (testimoni marketing), dapat membuat orang mempercayai Anda.

Oleh karena itu, keterlibatan pelanggan dengan membuat media sangat efektif. Tujuannya untuk mengembangkan perusahaan seiring dengan reputasi brand yang lebih cepat dan peningkatan penjualan.

Earned media adalah salah satu aspek terpenting dari setiap strategi pemasaran. Hal ini membantu meningkatkan brand awareness dan mendorong penjualan Anda.

Contoh Earned Media

Terdapat contoh yang dilakukan earned media di bawah ini yang merupakan strategi yang efektif. Berikut penjelasannya.

1. Postingan Produk di Social Media Pelanggan

Membagikan konten sesuai dengan materi yang dibuat oleh perusahaan adalah salah satu contoh dari yang dilakukan dari earned media.

Selain itu anda harus bisa menyesuaikan target pasar atau pelanggan Anda dengan mempromosikan brand Anda secara gratis di situs jejaringan sosial sesuai dengan pengalaman mereka menggunakan produk atau layanan Anda.

Misalnya, salah satu pelanggan Anda memposting gambar produk Anda di Instagram yang mengatakan bahwa produk Anda bagus.

Kemudian pengikut instagram Anda menyukai informasinya, dengan begitu postingan tersebut akan mendapatkan likes dan retweet. Jadi, hal tersebut dinamakan earned media.

Postingan-Produk-Media Sosial

2. Review Pelanggan

Selanjutnya, earned media ini juga berupa review pelanggan.

Pada review pelanggan ini juga bisa menulis sebuah ulasan produk atau layanan dari pelanggan melalui Google reviews atau formulir ulasan yang disediakan oleh perusahaan Anda di media sosial atau website.

3. Liputan Media (Media Coverage)

Ada juga contoh dari strategi earned media yaitu liputan media. Liputan media ini melakukan publikasi berita mengenai produk atau layanan Anda adalah bisa melalui tulisan di channel media tertentu tanpa Anda membayar siapa pun yang melakukannya.

Misalnya, ketika perusahaan telah melakukan sesuatu membanggakan yang layak diberitakan oleh media TV, dan perlu ditayangkan dengan tujuan untuk motivasi.

Adanya surat kabar, baik cetak maupun digital ini bisa membawa Anda pengaruh positif atau negatif saat seseorang membagikan sebuah informasi berita. Salah satu berita acara di televisi yaitu gebrakan yang cukup besar dalam perkembangan bisnis baru.

Kemudian koran lokal mengambil berita dengan bentutuk tulisan agar juga bisa dibaca oleh pembaca onlinenya.

4. Rekomendasi Word of Mouth

Salah satu contoh publisitas yang diperoleh secara gratis adalah pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth).

Konten semacam ini biasanya melibatkan percakapan sehari-hari dengan pelanggan dan merekomendasikan produk atau layanan Anda hingga orang tersebut mencari produk dan membelinya.

5. Hasil Pencarian Search Engine

Optimasi mesin pencari memainkan peran penting dalam earned media. Setiap kali Anda membuat konten baru untuk situs web Anda, Google akan mencatat konten Anda dalam indeksnya.

Jika seseorang mencari kata kunci yang terkait dengan postingan blog Anda, maka postingan blog Anda kemungkinan akan muncul di halaman pertama (SERP) hasil pencarian.

Strategi Memaksimalkan Earned Media

Earned media sangat penting bagi perusahaan. Nah, agar lebih optimal ada beberapa strategi yang perlu Anda terapkan yaitu:

1. Maksimalkan Media Sosial

Media sosial adalah cara yang baik untuk menjangkau audiens Anda. Selain itu juga Anda dapat melakukan komunikasi dengan followers dan Anda bisa melakukan replay comment atau direct message.

Lalu, brand Anda akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan melalui interaksi ini.

Selain mempromosikan brand Anda melalui media sosial, Anda juga dapat mengirim konten di email newsletter, serta Anda bisa meminta bantuan yang lain atau karyawan untuk membagikannya (strategi employee activation).

Selanjutnya, earned media menggunakan strategi advocacy marketing pada karyawan.

Adanya hal ini untuk mengirimkan konten terbaik Anda kepada orang-orang yang sudah menjadi penggemar berat perusahaan Anda, dengan begitu usaha Anda akan sampai sesuai tujuan.

Strategi Memaksimalkan Earned Media

2. Tingkatkan Kualitas Konten

Banyak konten menarik yang perlu dibagikan. Salah satu cara agar earned media mendapatkan konten yang baik adalah dengan membuat konten yang interaktif atau visual, misalnya kuis, infografik, dan lain-lain.

3. Buat Pelanggan Menjadi Rajamu

Produk atau layanan pada perusahaan Anda perlu ditingkatkan kualitasanya. Tanpa adanya produk dengan kualitas tinggi, ribuan interaksi dan jutaan konten bisnis yang Anda buat tidak akan berarti apa-apa.

Ketika reputasi brand Anda ingin lebih baik, maka lakukan yang terbaik untuk perusahaan Anda.

Selain itu anggap pelanggan Anda sebagai raja. Artinya Anda memprioritaskan pelanggan, karena pelanggan merupakan peluang terbesar untuk bisa meningkat di bisnis Anda.

Keuntungan dan Kelemahan Earned Media

Earned media memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai pemilik bisnis, berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Dengan wawasan yang objektif, para pebisnis akan mengevaluasi serta mengembangkan produk atau layanan Anda.
  • Pastikan mutu dan kredibilitas perusahaan Anda diutamakan dalam operasi bisnis.
  • Memotivasi para pelaku bisnis agar bisa mempertahankan citra brand yang baik.
  • Publikasi yang menarik audiens atau klien baru secara organik. Lalu Anda perlu menghemat uang dengan menargetkan audiens yang benar-benar menginginkan produk atau layanan Anda.
  • Anda tidak bisa hanya menggunakan satu jenis strategi pemasaran saja. Anda perlu menyeimbangkan ketiga strategi ini (owned media, paid media, dan earned media).
  • Campaign ini tidak secepat dan semasif menggunakan iklan berbayar (paid marketing).
  • Metode ini sangat cocok untuk bisnis kecil atau startup yang tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk menggunakan iklan.

Apa Perbedaan Paid, Owned, dan Earned Media?

Saat ini ada begitu banyak jenis strategi pemasaran online yang tersedia, mungkin sulit untuk memilih mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.

Berikut ini (paid, owned, dan earned media) adalah beberapa contoh strategi media digital yang harus Anda pertimbangkan ketika menciptakan dan mempertahankan strategi yang bermanfaat:

Paid media ini merupakan strategi yang harus melakukan pembayaran sejumlah uang media yang dimasukannya.

Selain itu juga, paid media ini cara yang baik untuk menghasilkan leads dengan cepat, mempertahankan pelanggan setia (customer retention marketing), serta meningkatkan angka penjualan dan konversi.

Paid media juga digunakan disemua jenis yaitu digital dan traditional marketing.

Pada traditional marketing seperti koran, radio, dan majalah. Lalu digital marketing seperti media sosial, paid influencer, pay per click (PPC), retargeting ads, atau pun display ads). Paid media dapat diukur efektivitasnya dengan menggunakan analitik.

Strategi paid media juga memiliki kekurangan yaitu adanya komunikasi satu arah.

Sebuah bisnis sangat membutuhkan feedback bagi pelanggan untuk mengevaluasi produk atau layanan Anda. Paid media memiliki tingkat konversi yang lebih rendah daripada owned dan earned media.

Oleh karena itu, media semacam ini hanya sesuai pada campaign yang bisa meningkatkan brand awareness bisnis Anda.

paid media

Owned Media

Owned media dapat memiliki hak penuh dalam mengelola kontennya sendiri dalam pemasaran, baik web maupun media sosial, tanpa bantuan pihak ketiga.

Selain itu juga owned media termasuk organic marketing, karena tumbuh secara alami dari waktu ke waktu.

Earned Media

Sesuai penjelasan diatas, bahwa earned media memiliki audiens, pengikut, atau pelanggan yang menyebarkan iklan untuk Anda.

Adanya perkembangan teknologi dan maraknya media sosial saat ini, membuat target audiens atau konsumen yang akan bertindak sebagai media.

Bagaimana Cara Kerja Paid, Owned, dan Earned Media?

Dengan mengetahui perbedaannya, penting untuk mengetahui cara penggunaannya secara bersama dan dan bisa membuat rencana pemasaran yang efektif.

Promosi yang dilakukan tidak hanya mendorong dengan organik, Anda juga perlu menggunakan iklan. Iklan ini dibagikan oleh para influencer di media sosial yang kemudian mempostingnya di akun mereka sendiri, yang dilihat oleh lebih banyak orang.

Jadi, cara kerja yang efektif adalah denga memadukan antara media PEO (Paid Own, Earned) agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal pada bisnis Anda.

Bagaimana Cara Kerja Paid, Owned, dan Earned Media

Setelah mengetahui earned media, saatnya mulai memaksimalkan bisnis Anda.

Similar Posts