Bootstrap Adalah: Cara Mudah Membuat Website Responsif

Jika kamu sedang mencari cara cepat dan mudah untuk membuat website responsif, kamu pasti pernah mendengar tentang Bootstrap.

Tapi, apa sebenarnya Bootstrap itu? Mengapa Bootstrap menjadi salah satu framework CSS yang paling populer di kalangan web developer?

Bootstrap adalah kerangka kerja (framework) CSS, HTML, dan JavaScript yang bersifat open-source dan gratis

Nah, untuk lebih detailnya yuk bahas secara mendalam mengenai Bootstrap ini!

Apa Itu Bootstrap?

Bootstrap adalah framework CSS yang open-source, dibuat oleh tim pengembang di Twitter pada tahun 2011.

Framework ini dirancang untuk memudahkan pengembangan website yang responsif dan mobile-first.

Dengan menggunakan Bootstrap, kamu bisa menghemat waktu dan usaha dalam membuat tampilan website yang menarik dan fungsional di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone.

Contoh sederhana penggunaan Bootstrap adalah pembuatan tombol.

Alih-alih menulis kode CSS dari nol, kamu cukup menambahkan kelas Bootstrap ke elemen HTML, dan voila!

Tombol yang indah dan fungsional pun siap digunakan. Misalnya, dengan menambahkan kelas .btn .btn-primary ke elemen <button>, kamu bisa mendapatkan tombol biru yang menarik dan responsif.

Baca Juga: Contoh Market Penetration yang Bisa Dilakukan Untuk Promosi

Mengapa Bootstrap Populer?

Ada beberapa alasan mengapa Bootstrap sangat populer di kalangan web developer:

  1. Kemudahan Penggunaan: Bootstrap sangat mudah digunakan, bahkan untuk pemula sekalipun. Dengan dokumentasi yang lengkap dan banyak contoh, kamu bisa dengan cepat mempelajari cara menggunakan Bootstrap.
  2. Responsif: Salah satu keunggulan utama Bootstrap adalah kemampuannya untuk membuat website responsif. Dengan menggunakan grid system yang fleksibel, kamu bisa dengan mudah membuat layout yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda.
  3. Komponen Siap Pakai: Bootstrap menyediakan berbagai komponen siap pakai, seperti tombol, form, tabel, dan lain-lain. Kamu bisa dengan mudah menambahkan komponen-komponen ini ke dalam website kamu tanpa perlu menulis kode CSS dari nol.
  4. Kustomisasi: Meskipun Bootstrap menyediakan desain default yang sudah cukup bagus, kamu juga bisa dengan mudah menyesuaikan tampilan Bootstrap sesuai dengan kebutuhan dan selera kamu.

Fitur Terkuat Bootstrap

Bootstrap adalah salah satu framework CSS paling populer yang digunakan untuk membangun situs web dan aplikasi responsif. Berikut adalah beberapa fitur terkuat Bootstrap:

Grid System Bootstrap: Membuat Layout Responsif dengan Mudah

Salah satu fitur terkuat Bootstrap adalah grid system-nya. Grid system ini memungkinkan kamu untuk membuat layout responsif dengan mudah, menggunakan baris dan kolom.

Setiap layout dibagi menjadi 12 kolom, dan kamu bisa mengatur lebar kolom-kolom ini sesuai dengan kebutuhan kamu.

Misalnya, jika kamu ingin membuat layout dengan dua kolom, di mana kolom pertama memiliki lebar 8 kolom dan kolom kedua memiliki lebar 4 kolom, kamu bisa menggunakan kelas Bootstrap seperti berikut:

html

<div class="container">
<div class="row">
<div class="col-md-8">
<!-- Konten kolom pertama -->
</div>
<div class="col-md-4">
<!-- Konten kolom kedua -->
</div>
</div>
</div>

Grid system Bootstrap juga memungkinkan kamu untuk membuat layout yang berbeda untuk berbagai ukuran layar.

Misalnya, kamu bisa membuat layout dengan satu kolom di perangkat mobile, dua kolom di tablet, dan tiga kolom di desktop.

Dengan cara ini, kamu bisa memastikan bahwa website kamu selalu tampil optimal di berbagai perangkat.

Contoh Penggunaan Bootstrap: Membuat Navbar Responsif

Mari kita lihat contoh konkret penggunaan Bootstrap untuk membuat navbar responsif.

Navbar adalah salah satu elemen penting dalam sebuah website, yang digunakan untuk menavigasi antar halaman.

Dengan menggunakan Bootstrap, kamu bisa membuat navbar yang responsif dengan sangat mudah.

html

<nav class="navbar navbar-expand-lg navbar-light bg-light">
<a class="navbar-brand" href="#">Navbar</a>
<button class="navbar-toggler" type="button" data-toggle="collapse" data-target="#navbarNav" aria-controls="navbarNav" aria-expanded="false" aria-label="Toggle navigation">
<span class="navbar-toggler-icon"></span>
</button>
<div class="collapse navbar-collapse" id="navbarNav">
<ul class="navbar-nav">
<li class="nav-item active">
<a class="nav-link" href="#">Home <span class="sr-only">(current)</span></a>
</li>
<li class="nav-item">
<a class="nav-link" href="#">Features</a>
</li>
<li class="nav-item">
<a class="nav-link" href="#">Pricing</a>
</li>
<li class="nav-item">
<a class="nav-link disabled" href="#" tabindex="-1" aria-disabled="true">Disabled</a>
</li>
</ul>
</div>
</nav>

Dengan kode di atas, kamu sudah memiliki navbar yang responsif dan siap digunakan.

Navbar ini akan menyesuaikan diri dengan ukuran layar, dan pada perangkat mobile, menu akan berubah menjadi hamburger menu yang dapat di-toggle.

Komponen UI yang Siap Pakai

Bootstrap memang terkenal dengan kemampuannya untuk menyediakan komponen UI yang siap pakai dan mudah disesuaikan.

Berikut beberapa komponen yang sering digunakan dalam Bootstrap:

  1. Tombol (Buttons): Bootstrap memiliki berbagai jenis tombol dengan berbagai warna, ukuran, dan bentuk yang dapat disesuaikan.
  2. Navigasi (Navbar): Navbar memungkinkan pembuatan navigasi yang responsif dan mudah digunakan, baik untuk navigasi horizontal maupun vertikal.
  3. Modals: Modals memungkinkan pembuatan kotak dialog atau jendela pop-up yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi penting, formulir, atau gambar.
  4. Dropdowns: Dropdowns memungkinkan pembuatan menu dropdown yang interaktif, memudahkan pengguna untuk memilih opsi dari daftar.
  5. Alerts: Alerts digunakan untuk menampilkan pesan pemberitahuan atau peringatan kepada pengguna dengan gaya yang menarik.
Komponen UI

Kustomisasi Mudah

Dengan Sass, pengembang dapat melakukan kustomisasi mendalam pada Bootstrap, sehingga tampilan dan nuansa proyek dapat disesuaikan dengan merek atau preferensi khusus.

Berikut adalah beberapa variabel utama yang dapat dikustomisasi dengan Sass:

  1. Warna (Colors): Anda dapat mengubah warna utama, sekunder, dan warna lainnya yang digunakan di seluruh tema.
  2. Ukuran (Sizes): Pengembang dapat menyesuaikan ukuran elemen seperti font, margin, padding, dan lainnya.
  3. Font (Typography): Anda dapat mengatur jenis font, ukuran font, dan parameter terkait lainnya.
  4. Komponen Spesifik: Variabel untuk tombol, navigasi, modal, dan elemen lain juga dapat diubah sesuai kebutuhan.

Dengan mengubah variabel-variabel ini, Anda dapat menciptakan tema yang unik dan konsisten dengan identitas visual proyek Anda.

Plugin JavaScript:

Plugin JavaScript di Bootstrap memudahkan pengembang untuk menambahkan interaktivitas ke situs web mereka tanpa perlu menulis kode JavaScript dari awal.

Berikut adalah beberapa plugin JavaScript populer yang disediakan oleh Bootstrap:

  1. Modal: Plugin ini memungkinkan pembuatan jendela pop-up yang dapat menampilkan konten seperti formulir atau gambar.
  2. Tooltip: Plugin ini menampilkan informasi tambahan ketika pengguna mengarahkan kursor mereka ke elemen tertentu.
  3. Popover: Mirip dengan tooltip, tetapi dapat menampilkan lebih banyak konten dan lebih interaktif.
  4. Carousel: Plugin ini memungkinkan pembuatan slider gambar atau konten yang dapat diputar secara otomatis atau manual.
  5. Collapse: Plugin ini memungkinkan pembuatan elemen yang dapat diperluas atau diciutkan, seperti FAQ yang dapat diklik untuk menampilkan jawaban.
  6. Dropdown: Plugin ini digunakan untuk membuat menu dropdown interaktif.

Dengan menggunakan plugin-plugin ini, pengembang dapat dengan mudah meningkatkan pengalaman pengguna dengan menambahkan interaktivitas yang menarik dan fungsional.

Dengan fitur-fitur ini, Bootstrap memudahkan pengembang dalam menciptakan situs web yang menarik dan responsif.

Keunggulan Bootstrap

Bootstrap memiliki banyak keunggulan yang membuatnya menjadi salah satu framework paling populer dalam pengembangan web.

Beberapa keunggulan utama Bootstrap adalah:

Dokumentasi Lengkap:

Dokumentasi Bootstrap memang dikenal sangat lengkap dan mudah dipahami, menjadikannya sumber daya yang luar biasa bagi pengembang web.

Berikut beberapa poin yang membuat dokumentasi Bootstrap begitu bermanfaat:

Kelengkapan:

  • Dokumentasi mencakup semua aspek Bootstrap, mulai dari dasar-dasar tata letak (grid system) hingga komponen-komponen kompleks seperti navigasi, formulir, dan modal.
  • Setiap komponen dijelaskan secara rinci, dengan contoh kode yang jelas dan mudah diikuti.
  • Terdapat juga penjelasan tentang utilitas CSS yang disediakan oleh Bootstrap, yang memungkinkan pengembang untuk dengan cepat menerapkan gaya-gaya umum.

Kemudahan Pemahaman:

  • Dokumentasi ditulis dengan bahasa yang jelas dan ringkas, sehingga mudah dipahami bahkan oleh pemula.
  • Struktur dokumentasi terorganisir dengan baik, memudahkan pengembang untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
  • Contoh-contoh kode yang disediakan sangat membantu dalam memahami cara kerja setiap komponen.

Aksesibilitas:

  • Dokumentasi Bootstrap tersedia secara online dan gratis, sehingga dapat diakses oleh siapa saja.
  • Dokumentasi juga responsif, artinya dapat diakses dengan mudah di berbagai perangkat, termasuk komputer, tablet, dan ponsel.

Contoh penggunaan:

  • Dokumentasi bootstrap menyediakan contoh penggunaan, sehingga memudahkan para pengembang untuk mengimplementasikannya.

Komunitas yang Aktif:

  • Selain dokumentasi resmi, terdapat komunitas Bootstrap yang besar dan aktif, yang siap membantu pengembang yang mengalami kesulitan.

Secara keseluruhan, dokumentasi Bootstrap adalah sumber daya yang sangat berharga bagi pengembang web yang ingin menggunakan framework ini.

Dengan dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami, pengembang dapat dengan cepat mempelajari dan mengimplementasikan Bootstrap dalam proyek mereka.

Komunitas yang Besar:

Salah satu keunggulan besar Bootstrap adalah komunitas yang besar dan aktif. Berikut adalah beberapa manfaat dari memiliki komunitas yang besar:

  1. Tutorial dan Panduan: Banyaknya tutorial, panduan, dan artikel yang tersedia secara online memudahkan pengembang untuk mempelajari cara menggunakan Bootstrap dan mengatasi masalah yang mungkin mereka hadapi.
  2. Forum dan Grup Diskusi: Terdapat berbagai forum, grup diskusi, dan platform seperti Stack Overflow, GitHub, dan Reddit tempat pengembang dapat berbagi pengetahuan, bertanya, dan mendapatkan jawaban dari anggota komunitas lainnya.
  3. Kontribusi Terbuka: Proyek Bootstrap bersifat open source, yang berarti siapa pun dapat berkontribusi dalam pengembangan dan perbaikan framework ini. Hal ini membantu dalam mempercepat perbaikan bug, peningkatan fitur, dan pembaruan versi.
  4. Ekstensi dan Tema: Banyak pengembang dan desainer yang telah membuat ekstensi, tema, dan template untuk Bootstrap yang dapat digunakan oleh pengembang lain untuk mempercepat pengembangan proyek mereka.
  5. Acara dan Meetup: Komunitas Bootstrap sering mengadakan acara, meetup, dan konferensi di mana para pengembang dapat bertemu, belajar, dan berbagi pengalaman tentang penggunaan Bootstrap.

Dengan adanya komunitas yang besar dan aktif, pengembang dapat dengan mudah mendapatkan bantuan, inspirasi, dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan Bootstrap.

Konsistensi Desain:

Konsistensi desain dan pengalaman pengguna adalah salah satu keunggulan utama Bootstrap. Berikut beberapa cara bagaimana Bootstrap membantu memastikan konsistensi tersebut:

  1. Sistem Grid yang Seragam: Dengan menggunakan sistem grid yang fleksibel dan standar, pengembang dapat menciptakan layout yang konsisten di seluruh halaman dan perangkat.
  2. Komponen UI Terstandarisasi: Semua komponen UI seperti tombol, formulir, navigasi, dan lainnya dirancang dengan gaya yang konsisten, sehingga setiap elemen terlihat serasi dan terintegrasi dengan baik.
  3. Standar Tipografi: Bootstrap menyediakan aturan tipografi yang memastikan teks di seluruh situs web atau aplikasi memiliki gaya, ukuran, dan spasi yang konsisten.
  4. Variabel Sass: Dengan menggunakan variabel Sass, pengembang dapat mengatur tema yang konsisten dengan warna, font, dan gaya yang seragam di seluruh proyek.
  5. Dokumentasi dan Praktik Terbaik: Dokumentasi lengkap Bootstrap memberikan panduan dan contoh yang membantu pengembang menjaga konsistensi desain dalam implementasi mereka.

Dengan fitur-fitur ini, Bootstrap membantu pengembang menciptakan pengalaman pengguna yang mulus dan desain yang terlihat profesional di seluruh situs web atau aplikasi.

Integrasi Mudah:

Integrasi yang mudah adalah salah satu keunggulan utama Bootstrap. Berikut adalah bagaimana Bootstrap dapat diintegrasikan dengan beberapa teknologi dan alat lainnya:

  1. jQuery: Bootstrap menggunakan jQuery untuk beberapa plugin JavaScript-nya, seperti modals, tooltips, dan dropdowns. Karena itu, mengintegrasikan Bootstrap dengan proyek berbasis jQuery menjadi sangat mudah.
  2. AngularJS: Bootstrap dapat digunakan bersama AngularJS untuk membangun aplikasi web yang dinamis dan responsif. Ada beberapa proyek seperti “UI Bootstrap” yang menyediakan komponen Bootstrap dalam bentuk direktif AngularJS.
  3. React: Meskipun Bootstrap tidak secara langsung bergantung pada React, banyak pengembang menggunakan Bootstrap dalam proyek React mereka. Proyek seperti “React-Bootstrap” memberikan komponen Bootstrap yang dibangun khusus untuk bekerja dengan React.
  4. Vue.js: Seperti dengan React, Bootstrap dapat digunakan bersamaVue.js untuk membangun antarmuka pengguna yang elegan dan responsif. Proyek seperti “Bootstrap-Vue” menyediakan komponen Bootstrap untukVue.js.
  5. ASP.NET: Bootstrap dapat dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi ASP.NET untuk membangun antarmuka pengguna yang konsisten dan menarik.

Dengan kemampuan untuk diintegrasikan dengan berbagai teknologi dan alat lainnya, Bootstrap memudahkan pengembang untuk memilih stack teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek mereka sambil tetap memanfaatkan keunggulan dan kemudahan penggunaan Bootstrap.

Keunggulan-keunggulan ini menjadikan Bootstrap pilihan yang solid untuk pengembangan situs web dan aplikasi yang responsif, cepat, dan menarik.

Kekurangan Bootstrap

Meskipun Bootstrap memiliki banyak keunggulan, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  1. Ukuran File yang Besar: Karena Bootstrap menyediakan banyak komponen dan plugin, ukuran file CSS dan JavaScript default-nya bisa cukup besar, yang bisa mempengaruhi kecepatan loading halaman.
  2. Kustomisasi yang Berlebihan: Meskipun Bootstrap sangat fleksibel, kadang-kadang pengembang merasa terikat dengan struktur dan gaya defaultnya, sehingga membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk melakukan kustomisasi yang mendalam.
  3. Desain yang Terlalu Seragam: Karena banyak situs web menggunakan Bootstrap, ada kemungkinan situs Anda terlihat mirip dengan situs lain yang juga menggunakan Bootstrap, kecuali jika Anda melakukan kustomisasi yang signifikan.
  4. Ketergantungan pada JavaScript: Beberapa plugin dan komponen Bootstrap memerlukan jQuery, yang bisa menambah beban pada proyek Anda jika Anda tidak membutuhkan fitur-fitur JavaScript lainnya.
  5. Belajar Curve: Meskipun dokumentasi Bootstrap sangat lengkap, ada sedikit kurva belajar, terutama bagi pengembang pemula yang belum familiar dengan konsep-konsep CSS dan JavaScript.
  6. Kompatibilitas Browser: Meskipun Bootstrap mencoba mendukung berbagai browser, kadang-kadang ada masalah kompatibilitas dengan versi browser yang lebih lama.

Cara Menggunakan Bootstrap

Bootstrap adalah kerangka kerja (framework) CSS yang populer untuk mengembangkan situs web responsif dan mobile-first.

Berikut adalah panduan cara menggunakan Bootstrap:

1. Persiapan:

  • Unduh Bootstrap:
    • Kunjungi situs web resmi Bootstrap:getbootstrap.com.
    • Unduh versi terbaru Bootstrap.
    • Ekstrak file yang diunduh.
  • CDN (Content Delivery Network):
    • Cara termudah untuk memulai adalah dengan menggunakan CDN.
    • Tambahkan kode berikut ke bagian <head> dari file HTML Anda:
      • <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-T3c6CoIi6uLrA9TneNEoa7RxnatzjcDSCmG1MXxSR1GAsXEV/Dwwykc2MPK8M2HN" crossorigin="anonymous">
      • <script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/js/bootstrap.bundle.min.js" integrity="sha384-C6RzsynM9kWDrMNeT87bh95OGNyZPhcTNXj1NW7RuBCsyN/o0jlpcV8Qyq46cDfL" crossorigin="anonymous"></script>
    • Pastikan untuk selalu mengecek versi terbaru dari CDN di situs resmi bootstrap.

2. Struktur Dasar HTML:

  • Buat file HTML baru.
  • Tambahkan struktur dasar HTML:

<!– end list –>

HTML

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Situs Web Bootstrap</title>
<link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-T3c6CoIi6uLrA9TneNEoa7RxnatzjcDSCmG1MXxSR1GAsXEV/Dwwykc2MPK8M2HN" crossorigin="anonymous">
</head>
<body>
<h1>Halo, Bootstrap!</h1>
<script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.2/dist/js/bootstrap.bundle.min.js" integrity="sha384-C6RzsynM9kWDrMNeT87bh95OGNyZPhcTNXj1NW7RuBCsyN/o0jlpcV8Qyq46cDfL" crossorigin="anonymous"></script>
</body>
</html>

3. Komponen Bootstrap:

  • Bootstrap menyediakan berbagai komponen siap pakai, seperti:
    • Tombol (buttons)
    • Navigasi (navigation)
    • Formulir (forms)
    • Grid (grid system)
    • Dan banyak lagi.
  • Gunakan kelas-kelas CSS Bootstrap untuk menerapkan gaya pada elemen HTML Anda.
  • Contoh penggunaan grid sistem Bootstrap:

<!– end list –>

HTML

<div class="container">
<div class="row">
<div class="col-md-4">Kolom 1</div>
<div class="col-md-4">Kolom 2</div>
<div class="col-md-4">Kolom 3</div>
</div>
</div>

4. Responsif:

  • Bootstrap dirancang untuk responsif, artinya situs web Anda akan terlihat bagus di berbagai perangkat.
  • Gunakan kelas-kelas responsif Bootstrap untuk mengatur tata letak di berbagai ukuran layar.

Tips:

  • Pelajari dokumentasi Bootstrap:getbootstrap.com/docs.
  • Gunakan alat pengembang browser (developer tools) untuk memeriksa elemen dan gaya CSS.
  • Latihan secara teratur untuk memahami cara kerja Bootstrap.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mulai menggunakan Bootstrap untuk mengembangkan situs web yang menarik dan responsif.

Cara Mudah Membuat Website Responsif

Intinya, bootstrap adalah alat yang sangat berguna untuk membuat website responsif dengan cepat dan mudah.

Dengan fitur-fitur seperti grid system, komponen siap pakai, dan kemampuan kustomisasi, Bootstrap memungkinkan kamu untuk menghemat waktu dan usaha dalam pengembangan website.

Namun, seperti teknologi lainnya, Bootstrap juga memiliki kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan.

Jika kamu ingin membuat website yang responsif dan menarik, Bootstrap adalah pilihan yang sangat baik.

Mulailah dengan mempelajari dokumentasi Bootstrap dan coba gunakan dalam proyek kamu berikutnya.

Kamu akan melihat betapa mudahnya membuat tampilan website yang profesional dan fungsional dengan Bootstrap.

Apa itu Bootstrap?

Bootstrap adalah framework CSS open-source yang dirancang untuk memudahkan pengembangan website responsif dan mobile-first.

Mengapa Bootstrap populer?

Bootstrap populer karena kemudahan penggunaannya, kemampuan responsifnya, komponen siap pakainya, dan kemampuannya untuk dikustomisasi.

Bagaimana cara menggunakan grid system Bootstrap?

Grid system Bootstrap memungkinkan kamu untuk membuat layout responsif dengan menggunakan baris dan kolom. Setiap layout dibagi menjadi 12 kolom, dan kamu bisa mengatur lebar kolom-kolom ini sesuai dengan kebutuhan kamu.

Bisakah saya menyesuaikan tampilan Bootstrap?

Ya, kamu bisa menyesuaikan tampilan Bootstrap dengan menggunakan variabel SASS atau Less untuk mengubah warna, ukuran, dan aspek tampilan lainnya.

Apa saja kelebihan Bootstrap?

Kelebihan Bootstrap antara lain mudah digunakan, responsif, menyediakan komponen siap pakai, dan dapat dikustomisasi.

Apa saja kekurangan Bootstrap?

Kekurangan Bootstrap termasuk ukuran file yang cukup besar dan desain default yang mungkin membuat website terlihat mirip dengan yang lain.

Apakah Bootstrap cocok untuk pemula?

Ya, Bootstrap sangat cocok untuk pemula karena dokumentasinya yang lengkap dan banyak contoh yang bisa diikuti.

Bagaimana cara membuat navbar responsif dengan Bootstrap?

Kamu bisa membuat navbar responsif dengan menggunakan elemen-elemen Bootstrap seperti .navbar, .navbar-expand-lg, dan .navbar-toggler.

Apa manfaat menggunakan Bootstrap dalam pengembangan website?

Manfaat menggunakan Bootstrap termasuk menghemat waktu dan usaha dalam pengembangan website, serta memastikan tampilan yang responsif dan konsisten di berbagai perangkat.

Apakah saya perlu membayar untuk menggunakan Bootstrap?

Tidak, Bootstrap adalah framework open-source yang bisa digunakan secara gratis.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like