Pernahkah Anda terpikir, bagaimana ponsel Anda bisa mengenali wajah Anda untuk membuka kunci? Atau bagaimana kamera jalanan bisa mendeteksi pelanggaran lalu lintas secara otomatis?
Ini semua berkat kecanggihan teknologi bernama Computer Vision, yang bisa dibilang adalah “mata digital” di era kecerdasan buatan.
Lalu, apa itu computer vision?
Computer vision adalah salah satu teknologi yang termasuk dalam ranah kecerdasan buatan (AI) atau Artificial Intelligence.
Nah, untuk lebih jelasnya artikel ini akan membahas computer vision, beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Bayangkan mata kita yang bisa “melihat” lebih dari sekedar warna dan bentuk.
Computer Vision pada dasarnya adalah sebuah bidang dalam kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan melatih komputer untuk “melihat” dan memahami informasi visual dari dunia nyata, layaknya mata manusia.
Computer Vision , atau disingkat CV sendiri merupakan subbidang Kecerdasan Buatan (AI) yang memfasilitasi komputer dan mesin untuk menganalisis gambar dan video.
Sama seperti manusia, sistem cerdas ini dapat memahami data visual dan mengekstrak informasi berharga darinya.
Kemampuan Computer Vision ini dapat diaplikasikan di berbagai industri.
Misalnya, dalam bidang kesehatan, CV berperan penting dalam bidang pencitraan medis, membantu dokter dan peneliti dalam mendiagnosis dan memahami kondisi medis yang kompleks.
Dalam industri otomotif, Computer Vision memainkan peran penting dalam memungkinkan kendaraan otonom untuk “melihat” lingkungan sekitarnya, memastikan navigasi yang aman di jalan raya.
Kemudian, Computer Vision juga bekerja dengan menganalisa data visual dalam jumlah besar, seperti gambar dan video.
Data ini kemudian diolah oleh algoritma khusus untuk mengenali pola, objek, dan bahkan aktivitas yang terjadi di dalam gambar atau video tersebut.
Dengan kata lain, Computer Vision tidak sekedar menangkap gambar, tapi juga memahami apa yang ada di dalam gambar tersebut.
Lalu, bagaimana Computer Vision benar-benar bisa “melihat” dan memahami dunia? Ada beberapa teknik kunci yang digunakan, yaitu:
Algoritma Computer Vision dilatih dengan cara “belajar dari contoh”, layaknya manusia yang belajar dengan melihat dan mengamati. Proses ini melibatkan beberapa langkah:
1. Pengumpulan Data: Data visual yang sangat banyak, seperti gambar dan video, dikumpulkan dan diberi label. Label ini menentukan apa yang ada dalam gambar atau video, seperti objek, kategori, atau aktivitas.
2. Pra-pemrosesan Data: Data visual dibersihkan dan diubah formatnya agar sesuai dengan algoritma yang akan digunakan.
3. Pemilihan Algoritma: Algoritma Computer Vision yang tepat dipilih berdasarkan tugas yang ingin dicapai. Contoh algoritma yang umum digunakan adalah Convolutional Neural Networks (CNN) dan Support Vector Machines (SVM).
4. Pelatihan Algoritma: Algoritma dilatih dengan data visual yang telah diberi label. Algoritma mempelajari pola dan fitur dalam data yang terkait dengan label.
5. Evaluasi dan Penyempurnaan: Performa algoritma dievaluasi dengan menggunakan data visual yang berbeda dari data pelatihan. Jika performanya belum optimal, algoritma dapat disempurnakan dengan data atau teknik pelatihan yang berbeda.
Semakin banyak data yang diproses dan semakin baik kualitas datanya, maka semakin akurat kemampuan Computer Vision dalam mengenali objek, aktivitas, dan memahami konteks dalam gambar dan video.
Berikut beberapa contoh penerapan Computer Vision yang memanfaatkan kemampuannya dalam mengenali pola dan fitur:
Kemampuan Computer Vision terus berkembang pesat dan memiliki banyak potensi untuk diaplikasikan di berbagai bidang, seperti:
Computer Vision merupakan teknologi yang sangat menarik dengan berbagai macam aplikasi yang bermanfaat.
Seiring perkembangannya, Computer Vision diprediksi akan memainkan peran yang semakin penting dalam kehidupan kita di masa depan.
Jaringan saraf tiruan (JST) memang terinspirasi oleh struktur dan fungsi otak manusia dalam memproses informasi visual.
JST terdiri dari beberapa lapisan neuron yang saling terhubung, dan setiap lapisan memiliki fungsi khusus dalam memproses informasi.
Berikut adalah tahapan bagaimana JST memproses informasi visual:
Setiap lapisan JST memiliki banyak neuron, dan setiap neuron terhubung dengan neuron di lapisan berikutnya melalui bobot.
Bobot ini diperbarui selama proses pelatihan, di mana JST mempelajari hubungan antara fitur dalam gambar dan label yang diberikan.
Berikut beberapa keunggulan penggunaan JST dalam pengolahan citra:
Beberapa contoh aplikasi JST dalam pengolahan citra:
Penelitian dan pengembangan JST dalam pengolahan citra terus berkembang pesat, dan JST diprediksi akan memainkan peran yang semakin penting dalam berbagai aplikasi di masa depan.
Para developer sangat terbantu dengan adanya library khusus untuk pengolahan gambar dan video. Library ini menyediakan berbagai fungsi canggih yang dapat menghemat waktu dan tenaga dalam pengembangan aplikasi Computer Vision.
Berikut beberapa contoh library populer untuk pengolahan gambar dan video:
Python:
C++:
Bahasa Pemrograman Lainnya:
Pemilihan library yang tepat tergantung pada kebutuhan dan preferensi developer, serta bahasa pemrograman yang digunakan.
Library-library ini menawarkan berbagai fitur dan kemudahan, memungkinkan developer untuk fokus pada logika aplikasi Computer Vision mereka alih-alih detail implementasi yang rumit.
Berikut beberapa manfaat menggunakan library pengolahan gambar dan video:
Penggunaan library yang tepat dapat membantu developer membangun aplikasi Computer Vision yang lebih handal, efisien, dan mudah dipelihara.
Computer Vision tidak lagi menjadi konsep futuristik. Teknologi ini sudah terintegrasi dengan banyak aspek kehidupan kita sehari-hari. Mari kita lihat beberapa contohnya:
Fitur pengenalan wajah di smartphone merupakan salah satu contoh nyata penerapan Computer Vision yang populer dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi ini memungkinkan smartphone Anda untuk mengenali wajah Anda dan membuka kunci secara otomatis, tanpa perlu memasukkan kata sandi atau pola. Cara kerjanya melibatkan beberapa langkah:
1. Akuisisi Gambar: Kamera depan smartphone menangkap gambar wajah Anda.
2. Deteksi Wajah: Algoritma Computer Vision mendeteksi wajah dalam gambar.
3. Ekstraksi Fitur: Algoritma mengekstrak fitur unik dari wajah Anda, seperti jarak mata, bentuk hidung, dan kontur wajah.
4. Pembentukan Faceprint: Fitur-fitur tersebut diubah menjadi representasi numerik yang unik, disebut “faceprint”.
5. Pencocokan Faceprint: Faceprint Anda dicocokkan dengan faceprint yang tersimpan di database smartphone Anda.
6. Otentikasi: Jika faceprint cocok, smartphone akan dibuka kuncinya.
Proses ini berlangsung sangat cepat, hanya dalam hitungan detik. Algoritma Computer Vision yang digunakan terus berkembang untuk meningkatkan akurasi dan keamanannya, sehingga fitur pengenalan wajah semakin handal dalam mengenali wajah Anda dengan benar dan menolak akses bagi orang lain.
Selain membuka kunci smartphone, fitur pengenalan wajah juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi lain, seperti:
Penerapan Computer Vision dalam pengenalan wajah terus berkembang dan memiliki banyak potensi untuk diaplikasikan di berbagai bidang di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa teknologi pengenalan wajah juga memiliki beberapa kelemahan dan kekhawatiran privasi, seperti:
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan bijak dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa data biometrik Anda dilindungi dengan baik.
Pengembangan dan penggunaan teknologi Computer Vision perlu diiringi dengan regulasi dan etika yang jelas untuk menyeimbangkan manfaat dan risikonya, dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan dan menghormati privasi individu.
Filter media sosial yang lucu dan menarik merupakan salah satu contoh penerapan Computer Vision yang menghibur dan kreatif.
Teknologi ini memungkinkan filter untuk “menempel” secara realistis pada wajah Anda, mengubah latar belakang, atau bahkan menambahkan objek virtual.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Computer Vision digunakan dalam filter media sosial:
Pembuatan filter media sosial yang menarik membutuhkan kombinasi antara teknologi Computer Vision, kreativitas, dan pemahaman tentang tren terkini.
Developer filter harus memiliki pengetahuan tentang algoritma Computer Vision dan cara menerapkannya untuk mencapai efek yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa contoh platform media sosial yang populer dengan filter yang menggunakan Computer Vision:
Penerapan Computer Vision dalam filter media sosial terus berkembang dan memiliki banyak potensi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih menarik dan interaktif bagi pengguna di masa depan.
Namun, penting untuk diingat bahwa filter media sosial yang menggunakan Computer Vision juga memiliki beberapa kelemahan dan kekhawatiran privasi, seperti:
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan filter media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab, serta menyadari potensi risikonya.
Pengguna harus memilih filter yang sesuai dengan usia dan preferensi mereka, dan platform media sosial harus memiliki kebijakan yang jelas tentang penggunaan teknologi Computer Vision yang aman dan etis.
Benar sekali! Computer Vision memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan bandara dan perkantoran.
Teknologi ini memungkinkan kamera keamanan untuk mengenali wajah orang yang berkepentingan dan memberikan akses masuk secara otomatis, sehingga meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Computer Vision digunakan untuk keamanan bandara dan perkantoran:
Penerapan Computer Vision dalam keamanan bandara dan perkantoran masih terus berkembang dan memiliki banyak potensi untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa teknologi Computer Vision dalam keamanan juga memiliki beberapa kelemahan dan kekhawatiran privasi, seperti:
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknologi Computer Vision dalam keamanan dengan bijak dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa data biometrik dilindungi dengan baik.
Pengembangan dan penggunaan teknologi ini perlu diiringi dengan regulasi dan etika yang jelas untuk menyeimbangkan manfaat dan risikonya, dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan dan menghormati privasi individu.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa Computer Vision bukanlah solusi keamanan yang sempurna.
Algoritma Computer Vision masih dapat mengalami kesalahan, dan sistem keamanan harus memiliki mekanisme cadangan untuk memastikan keamanan tetap terjaga meskipun terjadi kesalahan.
Computer Vision merupakan salah satu teknologi utama yang memungkinkan mobil tanpa supir untuk “melihat” dan memahami lingkungan sekitar mereka.
Sensor kamera di mobil merekam gambar dan video jalanan, lalu lintas, dan rambu-rambu lalu lintas, dan Computer Vision memproses informasi ini untuk:
1. Mendeteksi objek: Computer Vision mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek-objek di jalan, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, pengendara sepeda, rambu-rambu lalu lintas, dan marka jalan.
2. Memahami situasi: Computer Vision menganalisis hubungan antar objek dan memprediksi pergerakannya. Misalnya, Computer Vision dapat memprediksi jalur yang akan diambil kendaraan lain atau kapan pejalan kaki akan menyeberang jalan.
3. Membuat keputusan: Berdasarkan informasi yang diperoleh dari deteksi objek dan pemahaman situasi, Computer Vision membuat keputusan tentang bagaimana mobil harus bergerak. Keputusan ini meliputi: * Mempercepat atau mengerem * Berbelok ke kiri atau kanan * Menghentikan mobil
Algoritma Computer Vision yang umum digunakan dalam mobil tanpa supir:
Tantangan dalam menggunakan Computer Vision untuk mobil tanpa supir:
Meskipun ada beberapa tantangan, Computer Vision terus berkembang pesat dan memiliki potensi untuk membuat mobil tanpa supir lebih aman dan andal.
Selain Computer Vision, mobil tanpa supir juga menggunakan sensor lain untuk “melihat” lingkungan sekitar, seperti:
Fusi data dari berbagai sensor ini memungkinkan mobil tanpa supir untuk membuat pemahaman yang lebih lengkap tentang lingkungan sekitar dan membuat keputusan yang lebih baik tentang cara menavigasi dengan aman.
Kamera tilang elektronik, atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), memanfaatkan teknologi Computer Vision untuk mendeteksi pelanggaran lalu lintas secara otomatis dan efektif. Sistem ini memiliki peran penting dalam meningkatkan disiplin dan keselamatan di jalan raya.
Berikut cara kerja kamera tilang elektronik:
1. Menangkap Pelanggaran: Kamera ETLE dipasang di lokasi strategis, seperti persimpangan jalan, zebra cross, dan ruas jalan yang rawan pelanggaran. Kamera ini merekam gambar dan video kendaraan yang melintas.
2. Deteksi Pelanggaran dengan Computer Vision: Algoritma Computer Vision canggih di dalam sistem ETLE menganalisis gambar dan video yang direkam. Algoritma ini mampu:
Mengenali Pelat Nomor: Sistem ETLE dapat mengenali plat nomor kendaraan dengan akurasi tinggi, bahkan pada kondisi pencahayaan yang kurang optimal.
Mendeteksi Marka Jalan: Sistem ETLE dapat mengidentifikasi marka jalan, seperti garis berhenti, garis ganda, dan marka larangan putar.
Menghitung Kecepatan Kendaraan: Sistem ETLE dapat menghitung kecepatan kendaraan dengan menggunakan teknologi seperti radar atau sensor optik.
3. Verifikasi dan Penindakan: Setelah pelanggaran terdeteksi, sistem ETLE akan memverifikasinya dengan data kendaraan yang terdaftar di kepolisian. Jika pelanggaran terverifikasi, bukti pelanggaran, seperti foto atau video kendaraan dan informasi pelanggar, akan dikirim ke back office ETLE.
4. Pemberitahuan Pelanggar: Petugas ETLE akan menindaklanjuti pelanggaran dengan mengirimkan surat tilang kepada pelanggar melalui alamat yang terdaftar di data kendaraan. Pelanggar dapat membayar denda tilang melalui berbagai metode yang disediakan, seperti ATM, bank, atau online.
Keuntungan Tilang Elektronik:
Kekhawatiran dan Tantangan:
Computer Vision tidak hanya membawa kemudahan dan hiburan, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan di berbagai bidang:
Computer Vision masih dalam tahap perkembangan yang pesat. Para peneliti terus berinovasi untuk meningkatkan kemampuan Computer Vision dalam melihat dan memahami dunia.
Mari kita telusuri beberapa kemajuan dan potensi yang dibawa oleh Computer Vision:
Khadiran Computer Vision diyakini akan menjadi penggerak utama dunia metaverse. Metaverse sendiri adalah konsep ruang virtual tiga dimensi yang bisa diakses dan diinteraksi secara real-time oleh pengguna.
Dengan Computer Vision, dunia metaverse akan terasa lebih nyata dan interaktif. Bayangkan bertemu teman di dunia metaverse dengan avatar yang meniru ekspresi wajah Anda secara real-time.
Computer Vision juga bisa digunakan untuk mengelola objek virtual di dunia metaverse dengan gerakan tangan Anda.
Intinya, Computer Vision telah membawa revolusi dalam cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Teknologi ini terus berkembang dan diprediksi akan semakin berperan penting di masa depan.
Dari membuka kunci smartphone hingga mengemudikan mobil secara otonom, Computer Vision membukakan peluang yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.
Dengan kemampuan “melihat” dan “memahami” dunia secara digital, Computer Vision berpotensi mengubah cara kita bekerja, bermain, dan berinteraksi dengan dunia sekitar kita.
Meskipun terkait, Computer Vision lebih luas daripada pengenalan gambar. Pengenalan gambar berfokus pada mengidentifikasi objek dalam sebuah gambar, sedangkan Computer Vision bisa memahami konteks gambar tersebut, termasuk aktivitas yang terjadi, hubungan antar objek, dan atribut objek seperti ukuran dan kedalaman.
Ya, Computer Vision bisa digunakan untuk menganalisa video. Analisa video melibatkan pemrosesan berurutan gambar dari sebuah video untuk mendeteksi perubahan dan gerakan objek. Ini sangat bermanfaat untuk aplikasi seperti pelacakan objek dan analisa perilaku.
Seperti teknologi lainnya, Computer Vision juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah ketergantungan pada data. Akurasi Computer Vision bergantung pada kualitas dan jumlah data pelatihan. Data yang bias atau kurang lengkap bisa menyebabkan kesalahan dalam pengenalan objek dan aktivitas.
Penggunaan Computer Vision dalam sistem pengenalan wajah menimbulkan kekhawatiran tentang privasi. Penting untuk diatur regulasi yang jelas tentang penggunaan data wajah dan informasi lain yang dikumpulkan melalui Computer Vision.
Meskipun sama-sama berfungsi untuk “melihat” dunia, Computer Vision dan penglihatan manusia memiliki perbedaan mendasar. Penglihatan manusia lebih fleksibel dan bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi pencahayaan dan sudut pandang. Computer Vision masih terbatas oleh kualitas kamera dan data pelatihan. Namun, Computer Vision memiliki kelebihan dalam hal kemampuan menganalisa informasi secara detail dan cepat.
Beberapa pekerjaan yang berpotensi terpengaruh oleh Computer Vision adalah pekerjaan yang berkaitan dengan analisa visual, seperti pemeriksaan kualitas produk, pengawasan keamanan, dan analisa medis. Namun, Computer Vision diharapkan juga menciptakan pekerjaan baru di bidang pengembangan aplikasi dan analisa data
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk belajar tentang Computer Vision. Anda bisa mengikuti kursus online, membaca artikel dan tutorial, atau bereksperimen dengan library Computer Vision seperti OpenCV dan TensorFlow.
Masa depan Computer Vision tampak sangat menjanjikan. Dengan perkembangan algoritma dan peningkatan daya komputasi, Computer Vision diharapkan semakin akurat, cepat, dan fleksibel. Teknologi ini berpotensi merevolusi berbagai bidang kehidupan kita, mulai dari kesehatan dan industri hingga pendidikan dan hiburan.
Ya, Computer Vision merupakan komponen penting dalam pengembangan robot pintar. Dengan Computer Vision, robot bisa “melihat” lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan objek secara lebih efektif. Ini sangat bermanfaat untuk aplikasi robot dalam bidang manufaktur, perawatan kesehatan, dan penjelajahan.
Penggunaan Computer Vision untuk mengawasi masyarakat perlu dipertimbangkan secara etis. Penting untuk menjaga keseimbangan antara keamanan dan privasi. Transparansi dan pertanggungjawaban perlu diutamakan dalam penggunaan teknologi ini.
Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.