11 Cara Mendapatkan Sertifikasi Halal Gratis untuk Usaha

Memperoleh sertifikat produk halal untuk perusahaan memiliki bobot hukum dan membutuhkan proses sertifikasi yang ketat. Perusahaan yang memiliki sertifikasi ini dapat merasa percaya diri dengan kualitas produk mereka.

Menurut sumber, bahwa di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sertifikasi halal telah menjadi persyaratan standar untuk produk.

Hal ini mencakup produk seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik yang ditujukan untuk konsumsi manusia.

Memahami proses mendapatkan sertifikat halah sangat penting untuk memastikan bahwa produk dan layanan Anda sesuai dengan hukum Islam, sehingga memberikan jaminan kepada konsumen muslim mengenai keamanan dan kesesuaian produk yang mereka pilih.

Kepala BPJPH, M. Aqil Irham, mengumumkan kebijakan baru yang menyatakan bahwa pada tanggal 17 Oktober 2024, semua usaha makanan dan minuman, produk penyembelihan, dan jasa penyembelihan harus memiliki sertifikat halal.

Nah, mereka yang tidak mengikuti kebijakan ini akan dikenakan sanksi sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021, yang dapat berupa peringatan tertulis, denda administratif, dan penarikan barang dari peredaran.

Jika Anda perlu mendapatkan sertifikat halal dan belum memiliki izin resmi dari MUI, berikut ini penjelasan yang dapat membantu Anda dalam pembuatan sertifikat:

Apa Itu Sertifikat Halal?

Sertifikasi halal adalah proses verifikasi yang memastikan produk dan layanan sesuai dengan hukum Islam, khususnya terkait makanan, minuman, dan obat-obatan.

Proses ini melibatkan beberapa langkah yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang fikih Islam dan standar industri.

Sertifikat halal menyatakan bahwa produk atau layanan tidak mengandung komponen terlarang, seperti alkohol, babi, atau kontaminan lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Memiliki sertifikasi halal menjadi semakin penting bagi bisnis yang ingin menawarkan produk mereka kepada konsumen yang mengikuti gaya hidup halal, terutama di negara-negara mayoritas muslim.

Sertifikasi halal biasanya dilakukan oleh lembaga sertifikasi halal, yang merupakan organisasi independen dan tidak memihak yang meninjau status kehalalan produk.

Proses sertifikasi meliputi evaluasi bahan-bahan, proses produksi, transportasi, penyimpanan, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi status halal produk.

Lembaga sertifikasi biasanya memberikan sertifikat kepada perusahaan yang memverifikasi kepatuhannya terhadap standar halal.

Sertifikasi halal adalah bentuk jaminan kualitas yang memberikan keunggulan kompetitif dan meningkatkan daya jual produk.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan peka terhadap kebutuhan konsumen muslim dan mengikuti standar etika dan halal tertinggi.

Dengan memberikan sertifikasi halal yang jelas dan transparan, perusahaan dapat menjaga kepercayaan pelanggan muslim dan memperkuat reputasi mereka di pasar.

Sertifikasi halal ini termasuk aspek penting dalam menjalankan bisnis di komunitas muslim, dan dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.

Pasar halal berkembang dengan cepat, dan ini merupakan peluang bisnis yang signifikan bagi mereka yang menyadari pentingnya sertifikasi halal.

Organisasi yang menerapkan standar halal dapat berkontribusi pada pengembangan rantai pasokan yang etis dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi perusahaan dan pelanggannya.

Fungsi Sertifikat Halal

Bahwasannya, penerbit sertifikat halal adalah proses yang mengesahkan suatu produk atau layanan agar sesuai dengan hukum Islam.

Sertifikat ini memastikan bahwa produk tersebut telah diproduksi, diproses, dikemas, diberi label, dan dijual sesuai dengan standar Syariah.

Perlu diketahui, bahwa pembuatan sertifikat halal memiliki fungsi yang mungkin menguntungkan bagi perusahaan dan pelanggan, nah berikut fungsi sertifikat halal ini:

  • Sertifikasi halal ini diperlukan bagi konsumen muslim yang mengonsumsi produk halal dan ingin memastikan bahwa konsumsi mereka sesuai dengan keyakinan agama mereka. Hal ini dapat menjalin kredibilitas dengan pelanggan muslim.
  • Sertifikasi halal juga berdampak pada masyarakat luas karena memastikan keamanan dan kebersihan produk atau layanan untuk dikonsumsi. Proses sertifikasi mencakup inspeksi dan penilaian menyeluruh terhadap seluruh rantai pasokan untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi standar halal mulai dari sumber hingga distribusi dan pengiriman. Proses ini juga menjamin bahwa produk atau layanan tidak mengandung bahan atau kontaminan yang haram, seperti alkohol dan daging babi, yang dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan konsumen.
  • Proses sertifikasi tidak terbatas pada produk makanan atau minuman. Hal ini juga berlaku untuk kosmetik, obat-obatan, layanan perjalanan dan produk lain yang memenuhi standar halal. Oleh karena itu, bisnis yang memilih sertifikasi halal akan meningkatkan basis konsumen potensial dan menjangkau pasar baru secara global.
  • Selain itu, sertifikasi halal juga memiliki manfaat ekonomi karena mempromosikan perdagangan yang adil dan sumber yang etis. Proses sertifikasi memastikan bahwa produksi dan distribusi produk halal sesuai dengan prinsip-prinsip Islam tentang keadilan sosial, hak-hak pekerja, dan kelestarian lingkungan. Dengan memperoleh sertifikasi halal, perusahaan menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip ini, dan meningkatkan reputasi serta citra merek mereka.
  • Terakhir, salah satu kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi halal adalah pencantuman label yang sesuai pada kemasan dan papan nama.
Fungsi Sertifikat Halal

Pentingnya Sertifikasi Halal untuk Bisnis Anda

Masyarakat Indonesia umumnya percaya bahwa produk yang dijual bebas memerlukan sertifikasi halal MUI, namun tidak semua barang yang diperdagangkan memiliki sertifikat ini. Kurangnya kesadaran dapat mengakibatkan penarikan produk.

Produsen harus mengakui pentingnya sertifikat halal bagi konsumen, karena memberikan manfaat seperti rasa aman saat mengonsumsi produk tersebut.

Dalam Islam, status halal makanan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan dengan menghindari zat-zat terlarang seperti minyak babi dan kadar alkohol yang berlebihan, yang dipercaya dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Selain itu, adanya sertifikasi halal untuk konsumen ini bisa dijadikan sebagai jaminan kualitaspada produk Anda, dan juga menjadi referensi terpercaya dalam pengambilan keputusan pembelian.

Kehadiran label halal tidak hanya memberikan keuntungan bagi konsumen, tetapi juga bagi produsen dan perusahaan yang memproduksi produk tersebut. Produsen dapat mengambil manfaat dari label tersebut, seperti berikut:

1. Memberikan Poin Penilaian Keunikan

Label halal biasanya ditemukan pada produk kemasan dan juga dapat diperoleh oleh pemilik usaha kecil. Memajang sertifikat produk halal di gerobak atau tempat makan dapat menambah keunikan dan nilai jual.

Contohnya, memperoleh sertifikat produk halal untuk bisnis ayam goreng dapat menarik minat calon mitra waralaba untuk bekerja sama.

2. Menjangkau Warga Muslim Secara Internasional

Memiliki sertifikat halal dapat memperluas peluang pasar bagi perusahaan yang mengekspor ke negara-negara muslim.

Tidak hanya ke negara muslim, mengekspor ke semua negara secara tidak langsung dapat menguntungkan perusahaan dan memudahkan masyarakat muslim untuk mengakses makanan ringan halal.

3. Ada Peluang untuk Mengakses Pasar Halal di Seluruh Dunia

Anda dapat menawarkan produk untuk dunia muslim. Mungkin sulit untuk menemukan produk halal di negara-negara mayoritas non-muslim. Namun, masih ada permintaan untuk produk halal di negara-negara tersebut.

Memiliki sertifikat produk halal dapat membantu Anda menjangkau pasar yang lebih luas dan menyediakan produk halal bagi minoritas muslim di negara lain.

4. Membangun Kepercayaan dengan Konsumen

Sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Anda. Ada beberapa contoh produk yang dipasarkan tanpa sertifikasi MUI, yang akhirnya ditolak oleh konsumen muslim karena menghindari risiko.

Dianjurkan untuk mempersiapkan sertifikasi sejak awal untuk menghindari masalah setelah produk dirilis.

Sucofindo, Badan Pemeriksa Halal yang diakui oleh MUI dan BPJPH, menawarkan layanan Sertifikasi Halal untuk produk Anda. Jika Anda membutuhkan informasi, maka Anda bisa mengkonsultasikannya.

Membangun Kepercayaan dengan Konsumen

Masa Berlaku Sertifikat Halal

Dalam hal mendapatkan sertifikat Halal untuk bisnis Anda, penting untuk memahami masa berlakunya. Masa berlaku ini mengacu pada lamanya waktu sertifikat dianggap sah dan dapat diterima oleh lembaga sertifikasi Halal.

Sangat penting untuk diperhatikan bahwa masa berlaku dapat bervariasi tergantung pada lembaga sertifikasi dan jenis produk atau layanan yang disertifikasi.

Umumnya, sertifikat halal memiliki masa berlaku satu hingga dua tahun. Namun, industri tertentu mungkin memerlukan pembaruan yang lebih sering karena sifat produk atau layanan mereka.

Mempertahankan sertifikat halal yang masih berlaku sangat penting bagi bisnis yang ingin menarik pasar muslim yang terus berkembang.

Sertifikat ini berfungsi sebagai jaminan bahwa produk atau layanan mematuhi hukum dan prinsip-prinsip etika islam.

Sertifikat ini memberikan jaminan kepada konsumen muslim bahwa produk yang mereka beli adalah halal dan bebas dari zat atau proses yang dilarang.

Untuk memastikan kepatuhan terhadap standar halal, perusahaan harus menjalani audit dan penilaian rutin oleh lembaga sertifikasi halal.

Penilaian ini dapat dilakukan selama masa berlaku sertifikat untuk memastikan bahwa produk atau layanan mempertahankan status halal.

Sesuai dengan keputusan Majelis Ulama Indonesia, sertifikat halal berlaku untuk jangka waktu 4 tahun. Disarankan bagi pemegang sertifikat untuk memperbarui sertifikat mereka tiga bulan sebelum masa berlakunya habis.

Intinya, memahami masa berlaku sertifikat halal sangat penting bagi bisnis yang ingin menarik konsumen muslim.

Mempertahankan sertifikat halal yang valid membutuhkan penilaian dan audit rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar halal.

Dengan demikian, bisnis dapat memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari pasar muslim serta meningkatkan kesadaran merek dan profitabilitas.

Persyaratan Mendapatkan Sertifikat Halal Gratis 2023

Selanjutnya, keputusan Kepala BPJPH nomor 150 tahun 2022 telah menguraikan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis. Berikut syarat daftar sertifikasi halal gratis untuk Anda:

1. Data Pelaku Usaha

Jika Anda ingin mendapatkan sertifikasi halal, maka BPJPH mensyaratkan penyerahan informasi pada pelaku usaha mikro menggunakan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dengan tidak adanya NIB, perizinan alternatif seperti NPWP, SIUP, IUMK, IUI, NKV dapat menjadi bukti bagi pelaku usaha.

Penyelia halal diwajibkan untuk menyediakan berbagai dokumen, termasuk kartu identitas, daftar riwayat hidup, sertifikat penyelia halal, dan keputusan penetapan penyelia halal.

2. Nama dan Jenis Produk

Untuk mendapatkan sertifikat halal, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satu persyaratan utama adalah identifikasi produk. Hal ini termasuk memiliki nama yang jelas dan akurat untuk produk, serta menentukan jenis produknya.

Memiliki nama yang jelas dan akurat untuk produk itu penting karena membantu konsumen memahami apa yang mereka beli.

Hal ini juga membantu mencegah kebingungan atau kesalahpahaman tentang produk. Misalnya, jika sebuah produk diberi label “Daging Halal”, konsumen akan mengetahui bahwa produk tersebut merupakan jenis daging yang telah disertifikasi halal.

Menentukan jenis produk juga penting untuk sertifikasi halal. Hal ini karena jenis produk yang berbeda mungkin memiliki persyaratan yang berbeda untuk sertifikasi.

Misalnya, sertifikasi halal untuk produk daging mungkin memiliki persyaratan yang berbeda dengan sertifikasi halal untuk produk susu.

Dengan menentukan jenis produk, hal ini memastikan bahwa proses sertifikasi disesuaikan dengan persyaratan khusus produk tersebut.

3. Membuat Proses Pendaftaran Produk, Bahan dan Pengolahan

Salah satu persyaratan terpenting untuk mendapatkan sertifikat halal adalah pendaftaran produk. Proses ini melibatkan pemberian informasi rinci tentang produk kepada otoritas sertifikasi, termasuk nama produk, nama merek, dan tujuan produk.

Proses pendaftaran juga harus melengkapi dokumen pengajuan sertifikasi halal seperti label produk, proses pembuatan, dan daftar bahan.

Persyaratan penting lainnya untuk mendapatkan sertifikat halal adalah analisis bahan yang digunakan dalam produk.

Semua bahan harus bersertifikat halal dan tidak boleh mengandung bahan yang haram. Analisis bahan mencakup evaluasi menyeluruh terhadap sumber bahan, metode pengolahan, dan produk akhir.

Pemrosesan produk juga memainkan peran penting dalam memperoleh sertifikat halal. Metode pengolahan harus sesuai dengan standar Halal dan tidak boleh melibatkan praktik-praktik yang haram.

Pemrosesan juga harus dilakukan di fasilitas terpisah untuk menghindari kontaminasi silang dengan produk non-Halal. Fasilitas pengolahan juga harus memiliki sertifikasi halal.

Dengan memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan sertifikat halal, perusahaan dapat memperoleh kepercayaan dari konsumen muslim dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Sertifikasi halal tidak hanya memastikan bahwa produk tersebut halal untuk dikonsumsi, tetapi juga menjamin bahwa produk tersebut telah diproduksi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan sertifikat halal dan mempertahankan sertifikasi tersebut dengan mematuhi standar halal.

Membuat Proses Pendaftaran Produk, Bahan dan Pengolahan

4. Dokumen Sistem Jaminan Halal

Proses sertifikasi halal sangat penting bagi bisnis yang bertujuan untuk melayani komunitas muslim.

Proses ini melibatkan upaya untuk memastikan bahwa produk dan layanan memenuhi persyaratan pola makan dan gaya hidup Islami. Salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan sertifikat halal adalah persiapan Dokumen Sistem Jaminan Halal (SJH).

Dokumen ini mencakup rincian tentang sumber bahan baku, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi produk. Dokumen ini juga menguraikan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kontaminasi silang produk non-halal.

Adapun, usaha mikro yang ingin mendapatkan sertifikasi halal gratis. Nah, untuk mendapatkan sertifikat halal bagi UMKM secara gratis, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:

Nomor Induk Berusaha (NIB)

Bagi UMKM yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, kini tersedia opsi gratis. Opsi ini memungkinkan UMKM untuk menggunakan Nomor Induk Berusaha (NIB) mereka sebagai bukti status halal.

Prosesnya sederhana dan mudah, sehingga dapat diakses oleh pemilik usaha kecil yang ingin melayani pasar muslim.

Memperoleh sertifikat halal merupakan langkah penting bagi bisnis apa pun yang ingin menjual produk atau layanan kepada konsumen muslim.

Sertifikasi halal memastikan bahwa produk atau layanan disiapkan dan ditangani sesuai dengan pedoman Islam.

Sertifikasi ini tidak hanya penting untuk alasan agama tetapi juga untuk alasan bisnis, karena dapat menarik pasar konsumen muslim yang besar dan terus berkembang.

Penggunaan NIB sebagai bukti status halal merupakan inisiatif baru yang bertujuan untuk membuat proses sertifikasi halal lebih mudah diakses oleh UMKM.

Dengan menggunakan NIB, UMKM dapat dengan mudah membuktikan status halal mereka tanpa harus melalui proses yang panjang dan mahal untuk mendapatkan sertifikat halal tradisional.

Inisiatif ini juga membantu mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia dengan mengurangi hambatan untuk masuk bagi bisnis yang ingin memenuhi pasar halal.

Dengan mempermudah UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, lebih banyak pelaku usaha yang dapat memasuki pasar dan menyediakan lebih banyak pilihan produk dan layanan halal kepada konsumen.

Nomor Induk Kependudukan (NIK)

Bagi UMKM yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan komponen penting dalam prosesnya.

NIK adalah pengenal unik yang diberikan kepada setiap warga negara di Indonesia, dan digunakan untuk memverifikasi status halal suatu produk atau layanan.

Untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis bagi UMKM Anda, Anda harus mendaftarkan bisnis Anda terlebih dahulu ke Kementerian Agama.

Selama proses pendaftaran, Anda akan diminta untuk memberikan NIK, yang akan digunakan untuk memverifikasi keaslian bisnis Anda dan status kehalalannya.

Menggunakan NIK sebagai alat verifikasi memastikan bahwa hanya bisnis halal asli yang menerima sertifikasi, dan juga membantu mencegah penipuan dan penyalahgunaan dalam industri halal.

Dengan mendapatkan sertifikasi halal melalui jalur yang tepat, UMKM dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Selain NIK, UMKM juga harus mematuhi standar dan pedoman halal yang ketat yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Standar-standar ini mencakup segala hal, mulai dari sumber bahan baku hingga proses produksi dan distribusi produk.

Dengan memperoleh sertifikasi halal dan mengikuti pedoman ini, UMKM dapat menunjukkan komitmen mereka untuk menyediakan produk dan layanan halal berkualitas tinggi kepada konsumen.

Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan, loyalitas pelanggan, dan pengakuan merek dalam industri halal.

Melampirkan Alamat Domisili yang Jelas

Bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) yang ingin memperluas jangkauan pasar mereka, mendapatkan sertifikasi halal adalah langkah penting.

Sertifikasi halal memastikan bahwa produk dan layanan memenuhi hukum makanan Islam dan diizinkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam. Namun, tahukah Anda bahwa Anda bisa mendapatkan sertifikat halal secara gratis?

Untuk mendapatkan sertifikat halal gratis, UMKM harus melampirkan alamat domisili yang jelas. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan atau disediakan dengan cara yang halal dan dalam lingkungan yang bersih dan aman.

Alamat domisili harus dinyatakan dengan jelas dalam dokumen resmi seperti izin usaha, NPWP, dan dokumen hukum terkait lainnya.

Melampirkan Alamat Domisili yang Jelas

Mengisi Formulir Pendaftaran Online

Mendapatkan sertifikat halal untuk UMKM merupakan proses yang mahal dan memakan waktu, tetapi sekarang, sertifikat ini dapat diperoleh secara gratis dengan mengisi formulir pendaftaran online.

Untuk memulai prosesnya, UMKM harus terlebih dahulu mengumpulkan semua dokumen dan informasi yang diperlukan seperti surat izin usaha, informasi produk, dan bahan-bahan yang digunakan.

Formulir pendaftaran online dapat ditemukan di situs web Badan Sertifikasi Halal. Formulir tersebut akan menanyakan informasi dasar tentang bisnis dan produk atau layanan yang ditawarkan.

Setelah formulir diserahkan, Badan Sertifikasi Halal akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aplikasi tersebut.

Evaluasi ini mencakup inspeksi lokasi untuk memastikan bahwa UMKM mematuhi standar halal yang ditetapkan oleh badan tersebut. Badan ini juga akan memverifikasi keakuratan informasi yang diberikan dalam aplikasi.

Setelah proses evaluasi, UMKM akan diberitahu tentang hasilnya. Jika permohonan disetujui, UMKM akan menerima sertifikat halal yang berlaku selama satu tahun.

Sertifikat ini dapat digunakan untuk memasarkan produk atau layanan sebagai produk bersertifikat halal, yang dapat meningkatkan kredibilitas UMKM dan menarik lebih banyak konsumen muslim.

5. Sertifikasi Halal Cocok untuk UMKM yang Memiliki Modal di Bawah Rp 1 Miliar

Memperoleh sertifikasi halal untuk UMKM, khususnya yang memiliki modal di bawah Rp 1 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan hasil penjualan tahunan kurang dari Rp 2 miliar.

Hal ini bisa jadi kesempatan bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya.

Sertifikasi halal memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah bisnis telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan pedoman islam.

Tidak hanya bagi konsumen muslim, tetapi juga bagi bisnis yang ingin berekspansi ke pasar dengan mayoritas muslim.

Untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis bagi UMKM, pengusaha dapat memanfaatkan program pemerintah dan kemitraan dengan organisasi islam.

Program-program ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan daya saing UMKM dan mempromosikan industri halal.

Penting bagi pelaku usaha untuk memahami persyaratan dan proses yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Anda melakukan ini termasuk mematuhi standar halal dalam produksi, penyimpanan, dan distribusi, serta mendapatkan persetujuan dari auditor halal bersertifikat.

Dengan memperoleh sertifikasi halal, UMKM dapat meningkatkan jangkauan pasar dan kredibilitas mereka, serta berkontribusi pada pertumbuhan industri halal. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan dan keberlanjutan bisnis.

Selain memperoleh sertifikasi halal, UMKM juga dapat memperoleh manfaat dari penggunaan kata kunci khusus industri dan kata kunci berekor panjang dalam strategi pemasaran mereka.

Dengan begitu, Anda dapat membantu mereka menjangkau audiens target dan meningkatkan kehadiran online mereka di pasar halal.

6. Produk yang Diproduksi Sudah Berjalan Satu Tahun

Sertifikasi halal sangat penting bagi bisnis yang ingin memasuki pasar muslim. Namun, mendapatkan sertifikat halal bisa jadi mahal, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pada artikel ini, kami akan membahas bagaimana UMKM dapat memperoleh sertifikat halal secara gratis.

Untuk mendapatkan sertifikat halal secara gratis, UMKM harus memiliki setidaknya satu jenis produk yang telah diproduksi secara kontinu selama satu tahun.

Hal ini untuk memastikan bahwa bisnis tersebut berkomitmen untuk memproduksi produk halal dan memiliki pasar yang menuntutnya. Produk tersebut juga harus memenuhi standar halal yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi.

Setelah UMKM memenuhi persyaratan kontinuitas pasar, mereka dapat mengajukan permohonan sertifikat halal dari lembaga sertifikasi halal.

Lembaga sertifikasi akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa proses produksi dan bahan-bahan yang digunakan oleh UMKM telah memenuhi standar halal.

UMKM mungkin akan diminta untuk melakukan perubahan pada proses produksi atau bahan baku untuk memenuhi persyaratan halal.

7. Memiliki Website atau Media Sosial

Bahwasannya untuk mendapatkan sertifikat halal untuk UMKM kini menjadi lebih mudah dan lebih mudah diakses, berkat internet dan media sosial.

Untuk memenuhi syarat mendapatkan sertifikat halal gratis, UMKM harus memiliki kehadiran online baik melalui situs web atau akun media sosial.

Hal ini karena proses sertifikasi melibatkan verifikasi status halal produk atau layanan UMKM, yang dapat dilakukan dengan lebih efisien dan transparan melalui saluran online.

Dengan memiliki kehadiran online, UMKM juga dapat menjangkau pelanggan dan mitra potensial yang mencari produk atau layanan bersertifikat halal.

Namun, memiliki situs web atau akun media sosial saja tidak cukup. UMKM juga harus memastikan bahwa kehadiran online mereka secara akurat merepresentasikan produk atau layanan mereka dan komitmen mereka terhadap kepatuhan halal.

Hal ini mencakup penyediaan informasi rinci tentang proses sertifikasi halal, menampilkan logo halal secara jelas di situs web atau halaman media sosial, dan menjaga transparansi dan kejujuran dalam praktik bisnis mereka.

Selain memperoleh sertifikat halal, UMKM juga dapat memperoleh manfaat dari penerapan sistem manajemen halal (SJH) untuk merampingkan operasi mereka dan memastikan kepatuhan halal yang berkelanjutan.

Sistem manajemen halal mencakup kebijakan, prosedur, dan pedoman yang mencakup semua aspek operasi UMKM, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi dan pengiriman.

Dengan menerapkan SJH, UMKM dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap kepatuhan halal dan membedakan diri mereka dari pesaing yang mungkin tidak memiliki sistem tersebut.

Memiliki Website

8. Mengikuti Prosedur yang Berlaku

Jika Anda ingin mendapatkan sertifikasi halal bagi UMKM, maka Anda harus mengikuti prosedur dan panduan yang tepat untuk memastikan bahwa produk atau layanan Anda mematuhi standar halal.

Sertifikasi halal menandakan bahwa produk atau layanan Anda diizinkan untuk dikonsumsi menurut hukum islam.

Sertifikasi ini juga menunjukkan bahwa bisnis Anda telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa metode produksi, pemrosesan, dan pengemasan Anda sesuai dengan standar halal.

Untuk mendapatkan sertifikasi halal bagi UMKM Anda, Anda harus terlebih dahulu memastikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam produk atau layanan Anda adalah halal. Ini termasuk bahan baku, bahan tambahan, dan alat bantu pengolahan.

Anda juga harus memastikan bahwa metode produksi Anda tidak melibatkan praktik-praktik yang tidak halal seperti kontaminasi silang atau penggunaan peralatan yang tidak halal.

Setelah Anda memastikan bahwa produk atau layanan Anda sesuai dengan ketentuan halal, Anda dapat mengajukan permohonan sertifikasi halal melalui lembaga Sertifikasi halal yang diakui.

Untuk melakukannya, Anda perlu mengisi formulir aplikasi dan memberikan semua informasi dan dokumentasi yang diperlukan, seperti daftar bahan, metode produksi, dan teknik pengolahan.

Setelah mengajukan permohonan, lembaga sertifikasi halal akan melakukan pemeriksaan di tempat Anda untuk memastikan bahwa proses produksi Anda sesuai dengan ketentuan halal.

Jika semuanya sesuai, maka Anda akan mendapatkan sertifikat halal, yang dapat Anda tampilkan pada kemasan dan materi pemasaran untuk menunjukkan bahwa produk atau layanan Anda bersertifikat halal.

9. Menyertakan Nama Produk

Bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) yang ingin memasuki pasar halal, mendapatkan sertifikasi halal merupakan langkah penting.

Sertifikasi ini tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap hukum makanan Islam, tetapi juga membuka pintu ke basis konsumen yang lebih luas.

Untuk mendapatkan sertifikat halal secara gratis, UMKM harus terlebih dahulu memastikan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan halal yang diperlukan.

Termasuk menggunakan bahan-bahan halal, mengikuti metode pengolahan halal, dan menghindari zat-zat haram.

Setelah produk dianggap halal, langkah selanjutnya adalah memasukkan nama produk ke dalam aplikasi untuk sertifikasi halal.

Adanya ini penting karena memungkinkan lembaga sertifikasi untuk memverifikasi bahwa produk tersebut memang telah dinilai dan memenuhi standar halal.

Selain itu, mencantumkan nama produk dalam aplikasi sertifikasi juga membantu upaya pemasaran dan branding. Hal ini memungkinkan UMKM untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kepatuhan halal dan membedakan diri mereka dari para pesaing.

Saat mengajukan permohonan sertifikasi halal, penting untuk bekerja sama dengan lembaga sertifikasi yang memiliki reputasi baik dan diakui oleh otoritas terkait.

Hal ini memastikan bahwa sertifikasi tersebut valid dan diakui oleh pasar lokal dan internasional.

 Menyertakan Nama Produk

10. Memiliki Sertifikat SPP-IRT

Bagi UMKM yang ingin mendapatkan sertifikat halal secara gratis, memiliki sertifikat SPP-IRT sangatlah penting.

SPP-IRT, atau Surat Perizinan Produksi Industri Rumah Tangga, merupakan sertifikat wajib bagi UMKM yang memproduksi produk makanan dan minuman.

Sertifikat ini memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar higienitas yang diperlukan.

Dengan mendapatkan sertifikat SPP-IRT, UMKM selangkah lebih dekat untuk mendapatkan sertifikat halal secara gratis.

Hal ini dikarenakan lembaga sertifikasi halal mewajibkan UMKM untuk memiliki sertifikat SPP-IRT sebelum dapat mengajukan permohonan sertifikat halal.

Memperoleh sertifikat halal bagi UMKM penting karena membuka peluang bagi mereka untuk mengakses pasar halal global.

Dengan memiliki sertifikat halal, UMKM dapat meyakinkan konsumen bahwa produk mereka bersertifikat halal dan memenuhi standar yang diperlukan.

Untuk mendapatkan sertifikat halal secara gratis, UMKM harus memiliki dokumen yang lengkap, termasuk sertifikat SPP-IRT, dan memenuhi persyaratan yang diperlukan.

Persyaratan ini termasuk menggunakan bahan-bahan halal dan mengikuti proses produksi halal.

11. Melampirkan List Produk dan Bahan

Usaha kecil dan menengah (UMKM) yang ingin mendapatkan sertifikasi halal untuk produknya perlu menyediakan daftar bahan yang digunakan dalam produk mereka.

Proses mendapatkan sertifikasi halal sangat penting tidak hanya bagi bisnis tetapi juga bagi konsumen yang mengandalkan produk halal untuk keyakinan agama mereka.

Untuk mendapatkan sertifikasi halal bagi UMKM Anda, Anda perlu memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam produk Anda halal dan tidak mengandung zat terlarang.

Disarankan agar bisnis menyimpan daftar produk dan bahan yang digunakan, karena ini akan membantu dalam proses sertifikasi.

Proses sertifikasi halal itu sederhana dan tidak dikenakan biaya. Proses sertifikasi melibatkan tinjauan menyeluruh terhadap daftar bahan yang digunakan dalam produk, serta pemeriksaan proses pembuatan dan pengemasan.

Setelah proses sertifikasi selesai, UMKM akan mendapatkan sertifikat halal, yang akan membantu mereka menarik lebih banyak pelanggan yang menghargai produk halal.

Dengan memperoleh sertifikasi halal, UMKM dapat menunjukkan komitmen mereka untuk menghasilkan produk halal berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.

Sertifikasi ini juga memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis di pasar, karena semakin banyak konsumen yang mencari produk halal.

12. Proses Pengolahan Produk

Untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis bagi UMKM Anda, penting untuk menetapkan proses pengolahan produk yang tepat.

Untuk mematuhi standar halal dan memastikan tidak adanya zat haram dalam produk Anda, penting untuk mengidentifikasi bahan baku, proses produksi, dan prosedur penanganan yang terlibat dalam proses produksi.

Sertifikasi halal sangat penting bagi bisnis yang melayani komunitas muslim, karena sertifikasi ini memastikan bahwa produk Anda halal dan memenuhi persyaratan agama.

Dengan mendapatkan sertifikasi halal gratis, UMKM dapat meningkatkan basis pelanggan dan meningkatkan reputasi mereka di pasar.

Proses pengolahan produk juga harus mencakup audit dan pemantauan rutin untuk memastikan bahwa semua standar terpenuhi.

Hal ini dapat dilakukan dengan mempekerjakan auditor halal internal atau menggunakan jasa lembaga sertifikasi halal pihak ketiga.

Penting untuk dicatat bahwa untuk mendapatkan sertifikasi halal membutuhkan fokus yang kuat pada relevansi topik dengan menggunakan kata kunci berbasis industri.

Proses Pengolahan Produk

13. Pernyataan Pelaku UMI yang Memuat Ikrar atau Akad Kehalalan Produk dan Bahan yang digunakan Beserta PPH

UMI Actor berkomitmen untuk menyediakan produk halal bagi para pelanggannya. Komitmen ini ditunjukkan melalui ikrar dan perjanjian tentang kehalalan produk kami dan bahan-bahan yang digunakan dalam produksinya.

Ikrar halal ini memastikan bahwa semua produk diproduksi sesuai dengan hukum islam. Kami menjamin bahwa tidak ada bahan non-halal yang digunakan dalam proses produksi.

Ikrar halal yang akan dilakukan ini juga memastikan bahwa proses produksinya bebas dari kontaminasi yang dapat menyebabkan produk kami tidak halal.

Kami menjalankan ikrar halal dengan serius dan telah menerapkan proses produk halal (PPH) untuk memastikan integritas produk kami.

PPH ini mencakup langkah-langkah kontrol kualitas yang ketat, audit rutin, dan sertifikasi dari lembaga sertifikasi halal yang diakui.

Komitmen kami terhadap kehalalan tidak hanya terbatas pada produk. Kami juga memastikan bahwa pemasok dan mitra kami memiliki komitmen yang sama dengan kami terhadap kehalalan.

Kami hanya bekerja sama dengan pemasok yang menyediakan bahan-bahan halal, dan meminta mereka untuk menandatangani ikrar dan perjanjian halal.

Di UMI Actor, memahami pentingnya kehalalan bagi pelanggan kami. Itulah sebabnya kami berdedikasi untuk menyediakan produk halal yang memenuhi standar tertinggi sertifikasi halal.

Kami percaya bahwa ikrar dan perjanjian halal kami, bersama dengan proses produk halal kami, menunjukkan komitmen terhadap halal dan kepercayaan pelanggan terhadap produk kami.

Biaya Pembuatan Sertifikat Halal

Menurut situs resmi kemenag, bahwa biaya sertifikat halal dikenakam tarif layanan utama dan tarif layanan pendukung.

Layanan yang ditawarkan oleh LPH meliputi akreditasi produk dan layanan untuk pemeriksaan halal, registrasi auditor, peninjauan dokumen, verifikasi produk LPH dan MUI, pelatihan untuk auditor dan penyelia halal, dan sertifikasi kompetensi.

Tarif penunjang meliputi layanan seperti sewa ruangan dan gedung, penggunaan peralatan dan mesin, serta penggunaan kendaraan bermotor.

Nah, berikut mengenai biaya untuk mempersiapkan sertifikat halal:

1. Proses Pembuatan Sertifikat

Proses pembuatan sertifikat terdiri dari usaha mikro dan kecil sebesar Rp300.000 (Tiga Ratus Ribu). Lalu usaha menengah Rp5.000.000 (Lima Juta), dan usaha besar atau berasal dari luar negeri: Rp12.500.000 (Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu).

2. Perpanjangan Sertifikat Halal

Nah, jika Anda ingin memperpanjang masa berlaku sertifikat Anda harus mengetahui biayanya. Untuk usaha mikro dan kecil sebesar Rp200.000 (Dua Ratus Ribu), menengah Rp2.400.000 (Dua Juta Empat Ratus Ribu), dan besar Rp5.000.000 (Lima Juta).

3. Registrasi Sertifikasi Halal Luar Negeri

Selanjutnya, untuk registrasi sertifikasi halal luar negeri yaitu sebesar Rp800.000 (Delapan Ratus Ribu).

Cara Mendapatkan Sertifikat Halal

Setelah mengetahui biaya sertifikat halal, langkah berikutnya Anda harus memberikan panduan sederhana untuk membuatnya:

1. Anda harus mengunjungi situs website halal.

2. Sebelumnya, Anda harus register akun baru.

3. Jangan lupa Anda harus membuaka email, dan lakukan verifikasi akun.

4. Anda harus juga perlu mengajukan permohonan sertifikat halal.

5. Data Anda akan diperiksa oleh Pihak BPJPH.

6. Setelah semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap, pemeriksaan akan dikirim ke LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) bersama dengan biaya yang sesuai. Jika semua dokumen lengkap, maka proses ini memakan waktu yang lumayan.

7 Pelaku usaha akan menerima tagihan dari BPJPH dan harus memastikan pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan untuk menghindari penolakan permohonan secara sepihak.

8. LPH akan melakukan pengujian produk halal selama 15 hari kerja.

9. Laporan tersebut akan disampaikan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dikaji.

10. MUI akan mengadakan sidang fatwa dan hasilnya akan dikomunikasikan melalui aplikasi SiHalal.

11. Sertifikasi halal ini bisa dikeluarkan oleh BPJPH, akan tetapi download oleh pemohon melalui aplikasi SiHalal.

sihalal

Nah, itu dia penjelasan mengenai sertifikasi halal. Jika bisnis Anda belum memiliki sertifikat halal, disarankan untuk segera mendaftarkan diri agar dapat mematuhi peraturan dan menghindari sanksi.

Penting untuk mengikuti langkah-langkah yang tepat diatas untuk mendapatkan sertifikat halal.

Safira Haddad, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 2+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

You might also like